Managerial Grid Dalam Teori Kepemimpinan
Maka itu: Shania Aulia (
Intern
di
Research Team
Pemimpin ID)
Apa Itu Model Kepemimpinan
Managerial Grid
?
Ini ialah riuk suatu teori bagi menentukan gaya kepemimpinan seseorang. Teori ini berfokus pada dua aspek penilaian, yaitu tingkat kapasitas (kepedulian terhadap tugas) dan tembung tim (kepedulian terhadap hubungan dengan cak regu).
Sejarah singkat
Dalam penelitiannya, Robert Blake dan Jane Mouton mencoba mengembangkan Teori X dan Y properti Douglas McGregor dengan menggunakan variabel penting kepedulian pada orang dan titik api terhadap hasil. Mereka menemukan bahwa eksemplar perilaku tata seorang pemimpin beraneka rupa beralaskan dua hal: perhatiannya pada anak adam dan perhatiannya sreg hasil. Berikut penjelasan singkatnya:
- Ingatan plong Orang
Variabel ini merupakan perilaku pejabat dalam mempertimbangkan kebutuhan anggota tim, kepentingan mereka, dan rataan pengembangan pribadi detik memutuskan cara terbaik untuk menyelesaikan tugas.
- Perhatian pada Hasil
Luwes ini merupakan perilaku pemimpin dalam menekankan target yang riil, efisiensi organisasi, dan kapasitas nan tinggi momen memutuskan cara terbaik lakukan menyelesaikan tugas.
Tipe Kepemimpinan dalam
Managerial Grid
Sumber: ubm.ac.id
Melangkahi variabel “pikiran pada orang” dan “pikiran pada hasil”, Blake dan Mouton mendefinisikan lima gaya kepemimpinan misal berikut:
-
Impoverished Management
(Tak Perhatian pada Manusia dan Hasil)
Pejabat dengan kecenderungan ini memiliki perhatian nan cacat terhadap tim dan tugas. Terdapat pro kontra mengenai kecondongan ini, ada nan menganggap bahwa dengan gaya ini pembesar ingin mengajarkan tim mereka untuk mandiri dan meningkatkan produksi dengan membiarkan tim bereksplorasi dengan tidak masuk oplos privat separasi masalah meskipun berdampak plong produksi sementara periode. Maka bersumber itu, gaya ini dinilai memadai baik apabila hanya dilakukan dalam jangka hari yang pendek.
Namun, di sisi lain ada yang menduga bahwa gaya ini merupakan kecondongan yang paling tidak efektif karena bos dengan tren ini dinilai doang peduli dengan diri mereka sendiri dan takut buat membuat kesalahan.
-
Country Club Management
(Tidak Perhatian sreg Hasil, tapi Perhatian pada Orang)
Pemimpin dengan gaya ini memiliki perhatian tinggi pada tim dan biasanya keterlibatan nan dekat dengan banyak anggota, tetapi memiliki ingatan yang rendah terhadap tugas nan ada. Tren ini lazimnya mahajana digunakan para pemimpin nan takut menggemaskan makhluk, dan/atau yang mengalir perlahan-lahan ditolak dan tidak disukai.
Gaya ini dinilai memiliki khasiat, yaitu dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman dan bersahabat di privat cak regu. Sebaliknya, kedekatan yang diciptakan seringkali menjadikan cak regu lupa diri dan menyepelekan tugas yang terserah. Maka, tidak pelik sasaran malah enggak tercapai.
-
Middle of the Road
(Setengah-Sekeping dalam Perhatian plong Hasil dan Orang)
Kepemimpinan dengan gaya ini pada dasarnya tidak memiliki kompromi yang efektif antara variabel orang dan hasil. Besarnya perhatian nan diberikan untuk hasil dan orang dipaksakan harus selalu sama, sehingga sewaktu-waktu pemimpin menemui kesulitan bagi memukul rata antara keduanya.
Bos yang mengadopsi pendekatan perilaku ini mengepas untuk memenuhi kebutuhan tugas dan pengikut mereka sampai batas tertentu, cuma tidak melakukannya dengan keyakinan, keterampilan, atau wawasan, sehingga peristiwa tersebut berpengaruh pada tingkat keefektifannya.
Pada dasarnya, kepemimpinan dianggap membutuhkan tingkat pengaruh alami dan ketegasan nan baik, sehingga kepala dengan gaya ini diharapkan boleh melakukan restorasi mudahmudahan performa yang dihasilkan tidak saja rata-rata.
-
Authority-Compliance Management
(Tidak Perhatian puas Manusia, tapi Perhatian pada Hasil)
Pejabat dengan gaya ini lebih berfokus pada tugas dan hasil dibandingkan dengan kepedulian terhadap tim. Gaya ini belalah disebut juga dengan otokratis. Tambahan pula plong kasus tertentu dianggap sebagai mode penindas karena bosor makan bisa jadi mencoba mengancam melalui aniaya, begitu juga dipecat atau tetak gaji.
Pemimpin yang menggunakan gaya ini, biasanya berusaha bikin mengontrol dan mendominasi orang lain bikin menyelesaikan sesuai yang diharapkan. Selain itu, ia pun berpandangan bahwa staf harus bersyukur bisa dipekerjakan dan dibayar.
Tren ini dapat dianggap efektif jika dilakukan dalam jangka periode yang pendek terutama detik perusahaan berbenda di posisi nan keruncingan. Harapannya, tim akan kian bersemangat bakal keluar pecah masa krisis itu. Namun, bisa jadi bumerang ketika banyak anggota tim yang akhirnya membelakangkan pergi.
-
Team Management
(Peduli Orang dan Kapasitas)
Bos dengan gaya ini memiliki keterlibatan yang tinggi intern cak regu dan dapat berbuat komunikasi yang terorganisasi dengan baik, sehingga maksud sering tercapai dengan baik. Blake dan Mouton melihat ini bagaikan pendekatan perilaku yang konseptual.
Para pemimpin nan berperilaku seperti mana ini dinilai berbuntut memadukan perhatian cak bagi anak adam dan tujuan organisasi. Pendekatan nan dilakukan biasanya menunggangi pendekatan kerja tim kolaboratif dan banyak soal jawab agar tercipta motivasi tim nan tinggi bagi mencapai tujuan organisasi. Tren ini lazimnya membutuhkan penyembah/kelompok yang masak dan terampil cak bagi tingkat keterlibatan yang tingkatan.
Kecondongan ini dinilai sulit digunakan, dan mungkin tidak disarankan saat menujukan orang yang tidak berpengalaman kerjakan memberikan hasil yang menantang dan terdepan di kewedanan baru atau asing.
Keuntungan dan Kekurangan
Keuntungan
- Bisa kondusif para pemimpin memahami gaya kepemimpinan alami mereka melalui dua format yang ada.
- Dapat kondusif penasihat kerumahtanggaan pembuatan bentuk pengelolaan tim dengan mengembangkan kecenderungan kepemimpinan anggotanya menjadi lebih sesuai dan terarah.
Kekurangan
- Modelnya terlalu sederhana. Ada banyak aspek manajemen dan kepemimpinan yang tak disertakan n domestik model.
- Metode ini dianggap pada dasarnya melengahkan signifikansi kendala internal dan eksternal, konteks, keadaan, dan situasi.
Penerapan metode ini lazimnya bikin menganalisis maupun melatih sendiri manajer, khususnya adapun keterampilan hubungan, seperti mana: menangani kritik, inisiatif, pengambilan keputusan, resolusi konflik, advokasi (mengungkapkan pendapat, ide), penyelidikan (pencarian manifesto) dan ketahanan (bereaksi terhadap kelainan maupun kegagalan).
Pustaka
Blake and Mouton’s Managerial Grid
. (2018). Blake and Mouton’s Managerial Grid. http://bossforworld.blogspot.com/2018/12/blake-and-moutons-managerial-grid.html
Chapman, A. (2018).
Behavioural leadership/managerial grid: Blake and Mouton – businessballs.com
. Businessballs.com. https://www.businessballs.com/leadership-models/behavioural-leadership-managerial-grid-blake-and-mouton/
Clayton, M. (2017, May 16).
Robert Blake & Jane Mouton: Managerial Grid – management pocketbooks
. Management Pocketbooks. https://www.pocketbook.co.uk/blog/2017/05/16/robert-blake-jane-mouton-managerial-grid/
Eersel, F. M. van. (n.d.).
ALL about Blake and Mouton’s Managerial Grid – 12 manage
. Www.12manage.com. Retrieved January 8, 2022, from https://www.12manage.com/methods_blake_mouton_managerial_grid.html
Source: https://pemimpin.id/tipe-tipe-kepemimpinan-untuk-menyeimbangkan-produktivitas-dan-motivasi-anggota-tim-managerial-grid-leadership-model/