Jakarta (ANTARA News) – Saat ini terletak beragam tipe sukrosa alami dan pemanis sintetis yang memiliki tingkat manis dan total kalori nan beraneka macam.

Bila Sira ingin senggang apakah dan bagaimana alat pencernaan tertentu telah dimaniskan, bacalah daftar korban dan jenama fakta nutrisi. Perhatikan juga takdir gulanya.

Jika kadar sukrosa yakni daftar mula-mula, cak semau banyak hal nan mesti diperhatikan. Berikut ini ringkasan beberapa bulan-bulanan pemanis dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh, menurut warta dpa, Senin.

Sakarosa

Logo kimia dari gula meja, kata Philip Prinz, kepala divisi ilmu nutrisi WVZ, jasmani pusat industri gula Jerman. Sukrosa cerbak berpunca dari gula bit alias tebu.

Sukrosa ialah disakarida — terdiri dua molekul gula sederhana (monosakarida) — glukosa, yang ditemukan dalam banyak fruktosa dan sumur energi utama dalam organisme semangat, dan karbohidrat, ditemukan dalam banyak buah dan sayuran.

Karena hanya n kepunyaan dua komponen, sukrosa dipecah dan memasuki aliran darah dengan cepat. Badan menyerap glukosa dengan mudah, perkenalan awal nutrisionis Armin Valet.

“Selain insulin, glukosa memicu pelepasan hormon usus yang membuat Anda gemuk,” kata endorkinolog Andreas Pfeiffer.

Maltosa

Minimum bosor makan ditemukan dalam pembuatan bir, maltosa adalah gula utama dalam
wort
dan berbunga dari penceraian pati selama proses menunjang.

Seperti mana sukrosa, ini adalah disakarida, alas kata Valet. “Tapi itu hanya agak manis dari sukrosa,” tambah Prinz. ,menjelaskan bahwa maltosa menyebabkan ganjaran gula darah naik kian cepat dari sukrosa.

Sirup glukosa-karbohidrat

Cak semau sirup glukosa-fruktosa dan fruktosa-glukosa sirup, yang juga disebut isoglukosa.

Sirup pertama mengandung glukosa bertambah dari 50 tip, dan yang terakhir minus dari 50 persen (perbandingan glukosa-fruktosa adalah 50-50). Sirup tersebut terbuat dari jagung atau biji-bijian lain, kata Prinz.

Begitu kembali sirup glukosa, terutama digunakan n domestik kembang gula, juru wicara untuk Asosiasi Pemanis nan berbasis di Cologne, Anja Krumbe.

Aspartam, steviol glikosida, dan sodium siklamat

Ketiganya merupakan pemanis buatan dan jauh lebih manis daripada sukrosa.

Mereka punya abnormal maupun minus kalori dan lain berdampak pada tingkat sukrosa darah, kendati kandungan yang mengandung pemanis tiruan ini rasanya sama manisnya atau kian manis daripada nan mengandung sukrosa, perkenalan awal Valet.

Aspartam adalah senyawa kimia yang dibuat dengan menggabungkan dua asam amino, blok pembangun zat putih telur. Biarpun aspartam telah lama dianggap meningkatkan risiko kanker, tak ada bukti ilmiah yang ditemukan untuk kondusif keadaan ini, kata Pfeiffer.

Steviol glikosida berusul dari tanaman stevia, anggota keluarga aster dan berasal dari Paraguay. Mereka bukan pemanis alami, tapi aditif yang diproduksi secara kimia. “Mereka dapat memiliki rasa manis seperti ciu atau menthol,” pembukaan Krumbe yang membuka kelemahan pemanis ini.

Natrium siklamat bisa 30 hingga 50 kali lebih manis dibanding sukrosa, yang biasanya digunakan bersama sakarin buatan, demikian dpa.

Baca juga: Akibat buruk asupan glukosa bukan pas saat sarapan

Baca sekali lagi: Waspadai diabetes sreg anak

Baca juga: Terlalu banyak gula memicu anak berperilaku buruk

Baca pun: Pemanis buatan bisa racuni mikroba usus pencernaan

Penerjemah: Anggarini Paramita
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022