Puisi Bahasa Korea Dan Artinya

Denotasi Puisi
– Mungkin sih yang lain gemar dengan syair? Pengenalan-perkenalan awal yang luhur dengan puisi nan mumbung makna. Kadang ketika mendaras maupun mendengarkan syair bahkan boleh sampai baper (gendong perasaan).

Tapi tahukah kalian nan dimaksud puisi itu apa? Sebelum memulai membuat puisi, pembaca sebaiknya mencerna pengertian puisi alias makna syair terlebih dahulu.

Pengertian Puisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Syair alias tembang merupakan ulah sastra yang bahasanya terikat oleh irama, ilmu, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya sajak berilmu ungkapan notulis mengenai emosi, camar duka alias kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan legit untuk dibaca.

Beberapa para ahli dalam bidang sastra telah menjelaskan pengertian puisi, salah satunya yaitu H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan pikiran dan mempunyai gagasan maupun perhatian serta tanggapan terhadap satu hal alias kejadian tertentu.

Sumardi, kembali berpendapat bahwa puisi adalah sebuah karya sastra dengan memperalat bahasa yang sudah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama obstulen sehingga dan memiliki kata-kata berjasa kiasan atau imajinatif. James Reeves mengemukakan pula pengertian sajak. Menurut James tembang yakni ungkapan bahasa yang mempunyai kaya serta daya pikat.

Selain Sumardi, H.B Jassin serta James Reeves, ahli sastra tidak adalah Herman waluyo berpendapat bahwa tembang merupakan suatu karya sastra yang membuka pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan menitikberatkan kekuatan bahasa intern struktur fisik serta struktur batin.

Bermula pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dan KBBI boleh disimpulkan bahwa :

Tembang adalah karya sastra nan ampuh tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai kejadian. Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin dan awak khas penyair.

Pemikiran penyair dituliskan dengan menggunakan berbagai pemilihan kata yang indah, sehingga dapat menawan hati sidang pembaca. Sajak memiliki nilai estetika yang farik-cedera bergantung penulis puisi. Setiap penyair biasanya punya kekhasan dalam menulis puisinya.

Dalam mewujudkan sebuah sajak sekali lagi harus menentukan ide, kop, dan masih banyak pula nan dapat dia pelajari pada muslihat Kumpulan Tips Menulis oleh Rasibook.

beli sekarang

Jenis-Jenis Puisi

Sajak memiliki dua jenis nan umum, yaitu puisi lama serta puisi modern.

Puisi Lama

Jenis-jenis kelong faktual pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan tipe-diversifikasi tembang modern berupa syair naratif, sajak lirik dan puisi deskriptif.

Puisi lama, adalah mantra merupakan keberagaman puisi nan dicipatakan dalam asisten animism, rata-rata dibacakan n domestik acara seremoni kebudayaan serta menggunakan pembukaan nan bisa menimbulkan efek bunyi magis.

Pantun yakni jenis kelong yang bersajak a b a b dengan setiap larik terdiri atas empat ririt, dua baris sampaian dan dua baris isi. Sedangkan talibun terdiri dari penyida dan isi lebih dari empat baris dan pelalah genap, contohnya dua banjar sampir dan dua baris isi.

Syair mempunyai saf empat kuplet dan bersajak a a a a serta isinya mengisahkan suatu situasi, dan gurindam merupakan varietas kelong yang terdiri atas dua baris, berirama sejajar, isinya baris pertama yaitu sebab sedangkan baris kedua berisi akibat.

Puisi Modern

Syair beradab biasa disebut syair bebas, karena tidak terikat oleh rima, besaran baris dan tak sebagainya.

Jenis puisi modern, yaitu syair naratif adalah puisi yang digunakan bikin mencadangkan suatu kisah, dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua puisi bertamadun ialah puisi lirik yang digunakan kerjakan mengungkapkan gagasan penyair, jenis bontot puisi moderen ialah tembang deskriptif, yaitu puisi yang mengedepankan pendapat serta kesan penyair.

Dalam menyusun berbagai jenis puisi harus memiliki kreativitas dalam diri serta cara menulis yang baik. Situasi tersebut dapat Grameds pelajari pada buku Terampil Menulis: Uang pelicin & Trik Menulis Laporan, Opini, Cerpen, Puisi, Pantun.

beli sekarang

Ciri-Ciri Tembang

Ciri-Ciri Puisi ini dibagi berdasarkan macam dari puisi itu sendiri. Namun, ada ciri-ciri puisi secara masyarakat. Berikut penjelasan tentang ciri-ciri tembang secara umum dan berlandaskan jenisnya.

Ciri-Ciri Sajak Secara Umum

1. Pengusahaan diksi umumnya n kepunyaan zarah nan indah dan maujud diksi kiasan

2. Penggunaan diksi lebih memerhatikan rima serta persajakan agar menghasilkan bunyi yang luhur

3. Dalam penulisannya menggunakan bait-bait yang di mana didalamnya terdiri dari beberapa baris

4. Pengunkapan alur, induk bala, dan sebagainya tidak sedemikian itu diperlihatkan

5. Penggunaan diksi majas cukup banyak.

Ciri-Ciri Syair Lama

Seperti mana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan sajak baru. Di radiks ini akan disebutkan beberapa ciri bermula tembang lama.

1. Mode bahasa yang digunakan cenderung klise atau statis

2. Kebanyakan mulai sejak berusul sastra verbal yang disampaikan semenjak bani adam yang satu ke individu lainnya

3. Penulis syair cenderung bukan diketahui atau biasa disebut dengan istilah anonim

4. Terpaku pada banyaknya rima, irama, larik, dan intonasi maupun obstulen bermula puisi itu sendiri

Ciri-Ciri Puisi Beradab

Setelah Ciri-ciri puisi lama, maka pembahasan selanjutnya merupakan ciri-ciri puisi modern.

1. Gaya bahasa yang digunakan memiliki resan yang dinamis atau bisa dibilang enggak ada acuannya, sehingga berubah-ubah

2. Umumnya, tembang terdiri mulai sejak dua sampai empat deret n domestik satu bait dan tidak semacam itu terpaku dengan akhiran pada setiap barisnya

3. Biasanya, isi berpunca puisi modern tentang kebingungan yang ada di dalam diri penulis itu sendiri

4. Intern satu barisnya mendekati memperalat satuan nahu maupun “gatra”

Unsur Puisi

Pada dasarnya, molekul atau struktur sajak ini dibagi menjadi dua macam, merupakan struktur batin tembang dan struktur fisik puisi.

Unsur Batin Puisi

Struktur batin puisi bisa dikatakan seumpama anasir pembentuk syair. Strukur batin tembang masih dibagi menjadi 4 struktur, yakni:

1. Rasa

Struktur rasa ini dapat diartikan ibarat sentuhan rasa yang berusul berpunca penyalin sajak. Biasanya, penulis tembang atau penyair akan menulis sebuah puisi karena latar belakang serta kecemasan dari notulis itu sendiri. Akan belaka, suka-suka kembali penyadur puisi nan menulis puisi beralaskan permasalahan yang sedang terjadi.

2. Tema

Tema puas puisi ini biasanya akan menentukan hasil dari puisi itu sendiri. Oleh sebab itu, terkadang cak semau beberapa carik puisi yang makin menyukai untuk menentukan tema dalam membuat puisi.

3. Amanat

Makrifat adalah sebuah pesan yang weduk tentang umur nan diberikan oleh penyalin kepada pembaca. Informasi ini suka-suka nan dapat dijelaskan secara bertepatan dan cak semau lagi yang dijelaskan dengan menggunakan makna-makna tersirat.

4. Musik

Nada pada tembang dapat diartikan sebagai bunyi dari tembang nan dibuat oleh katib ataupun penyair. Nada yang digunakan bisa nada tinggi, nada abnormal, dan tak-lain.

Unsur Jasmani Sajak

Struktur tubuh tembang adalah unsur raga puisi, sehingga biasanya di dalam puisi akan terwalak unsur badan puisi. Berbeda dengan struktur batin puisi, struktur badan puisi ini terdiri berusul 6 struktur, adalah:

1. Kecenderungan Bahasa

Puisi yang sering kita baca ini biasanya akan ada majemuk keberagaman gaya bahasa kerumahtanggaan suatu buah tembang. Dengan adanya tendensi bahasa, maka akan memunculkan makna konotasi, sehingga membentuk pembaca puisi tersentuh perasaanya.

2. Diksi

Bahasa pada tembang sangatlah pada, sehingga setiap perantaraan katanya bisa memiliki makna tersendiri. Asosiasi kata pada puisi itu sering dikenal dengan istilah diksi. Seleksi diksi harus mengacuhkan prolog-pengenalan lainnya agar menghasilkan estetika bagi puisi itu sendiri.

3. Tipografi

Puisi terdiri berpangkal bilang baris dalam satu barisnya, kemudian plong bagian akhirnya terkadang diberi tanda baca yang berbeda-selisih. Segel baca ini akan menentukan suasana yang suka-suka di dalam tembang.

4. Rima

Rima pada tembang ini kebanyakan terletak pada bagian akhir baris puisi. Dengan adanya rima, obstulen puisi akan menjadi kian indah.

5. Kata Konkret

Kata konkret merupakan alas kata-kata pada puisi yang bisa mengarahkan ke imajinasi pembaca. Maka itu karena itu, setelah membaca sajak, boleh menghadirkan imaji bakal seseorang.

6. Imaji

Ketika mengaji puisi akan lebih tersentuh apabila menghubungkannya dengan indera hamba allah. Imaji merupakan imajinasi yang melibatkan setiap indera manusia, biasanya imaji kritik, imaji rukyah, dan sebagainya.

Cara Menganjurkan Puisi

Selain ditulis, puisi pula dibacakan atau disampaikan kepada pendengarnya. Mengenai 3 pendirian yang sering digunakan internal mengedepankan puisi, ialah:

1. Deklamasi Tembang

Deklamasi puisi yakni suatu cara mengutarakan puisi yang menggunakan oral, sekadar intern penyampainyya dilakukan dengan penuh perhatian, spiritualisasi, dan penghayatan serta saat membacakannya ia tidak perlu membawa bacaan sajak atau bisa dibilang sudah hapal isi sajak tersebut. Selain itu, deklamasi puisi ini pun menggerakkan bilang anggota jasmani, sama dengan tangan, kaki, dan sebagainya.

2. Pertunjukkan Puisi

Cara kedua berupa pertunjukkan syair dapat diartikan sebagai pembacaan atau penyampaian puisi yang dilakukan pada suatu programa. Pada galibnya, pertunjukkan puisi maujud dramatisasi puisi ataupun musikalisasi sajak. Pendramaan puisi ialah isi teks puisi yang dibuat ke privat bentuk drama. Padahal musikalisasi tembang adalah puisi akan diubah menjadi lagu.

3. Mengimlakan Puisi

Membacakan tembang ialah penyampaian puisi yang dilakukan melalui lisan dan galibnya saat membacakannya wacana sajak akan dibawa ke atas pentas.

Cara Menggambar Puisi



Tahap permulaan


Membentuk bagan puisi, dimulai dari jenis puisi yang kepingin ditulis, kemudian perhatikan unsur puisi. Jika pembaca ingin batik pantun, maka musik, rima sajak harus ditentukan sampai-sampai dahulu agar pesan yang ingin disampaikan bisa dimengerti oleh pembaca puisi.



Tahap kedua


Menentukan judul, penentuan titel di semula dapat mempermudah pembaca untuk mewatasi ungkapan ataupun emosi yang ingin disampaikan melampaui puisi.



Tahap ketiga


Proses kaya yang dapat pembaca peroleh melampaui mendaras teks serta tembang atau berimajinasi.
Dalam proses membuat syair, pendayagunaan diksi tidak perlu terlalu pelik, patut memulai dengan kata-kata nan familiar, dengan semacam itu pembaca akan mulai teristiadat untuk membuat ragam puisi lainnya. Selamat berpuisi.

Model Puisi Berdasarkan Jenisnya

Setelah mengetahui macam-diversifikasi puisi, buat lebih peka maka berikut contoh-contoh puisi yang dapat penulis rangkum.

1. Mantra

Pantun guna-guna umumnya punya alas kata alias mulut yang dipercaya memiliki kekuatan gaib. Contohnya yaitu keseleo satu mantra yang dipercaya dapat mengobati sakit perut :

Gelang-gelang si gali-keduk
Malukut kepada pari
Air payudara kerus asalmu bintang sartan
Aku sapa tidak berbunyi

Sapardi Djoko Damono (2016)

Jampi Tabib Betawi

Bismillah…
Mate jangan seliat-liatnye
Alat pendengar jangan sedenger-dengernye
Pengecap jangan sengomo-ngomongnye.
Mulut jangan semakan-makannye.
Muke jangan semerengut-merengutnya.
Bibir jangan sedower-dowernye.
Purut jangan sebuncit-buncitnye.
Jidat jangan selicin-licinnye.
Pale jangan sebotak botaknye.
Tangan jangan sepegang-pegangnye.
Kaki jangan searah-jalannye.
Kulit jangan sebuduk-buduknye.

InsyaAllah… Wabarakallah…
Nangis jangan sejadi-jadinye
Marah jangan sengamuk-ngamuknye
Dedengkot jangan selupe-lupenye.
Hati jangan sekosong-kosongnye.
Darah jangan sekotor-kotornye.

Puah! Alhamdulillah

2. Kelong

pengertian pantun

Pantun adalah sajak lama yang memiliki sajak abab dan setiap baris berisi delapan sampai 12 suku prolog. Berikut salah suatu contoh pantun:

Berakit-telatap ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit sangat
Bersenang-senang kemudian

Baca lebih jauh : Signifikasi dan Paradigma-kamil Pantun

3. Gurindam

Pantun gurindam memiliki ciri-ciri yaitu terdapat kuplet yang terdiri dari dua baris serta bersajak aaaa. Berikut salah suatu pola gurindam:

Teoretis 1
Pikir habis sebelum berkata
Meski terelak cagak sengketa

Apabila anak tak dilatih
Jikalau besar bapaknya letih

Terbatas pikir kurang siasat
Pasti dirimu kelak tersesat

Pekerjaan murka jangan dibela
Nanti kacau di pejabat

Tera orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada disangka

Eksemplar 2

Apabila mata terpelajar.
Hilanglah semua dahaga.

Apabila alat pendengar tertutup handuk.
Hilanglah semua kenyataan buruk.

Apabila bacot terkunci mepet.
Hilanglah semua bentuk maksiat.

Apabila tangan tidak terikat bersampingan.
Hilanglah semua akal segar.

Apabila kaki tidak menapak.
Larilah semua orang berbarengan

4. Syair

Sajak adalah puisi lama nan biasanya berisi nasihat ataupun cerita, syair bersajak aaaa serta berisi empat lajur dalam satu bait. Salah satu contohnya adalah laksana berikut:

Ilmu didapat tiada cepat
Terlazim sabar hatinya lestari
Sebaiknya almalik berikan karunia
Maka ajar hati serta niat

5. Talibun

Talibun yaitu syair lama yang termasuk privat diversifikasi pantun serta terdiri bersumber kadar genap lega setiap suatu baitnya. Contoh talibun yakni bak berikut:

Meninggalkan merantau jauh ke kewedanan membelot
Janganlah lupa mengangkut perbekalan aktual tembolok
Jika tersesat di pertualangan ingatlah peta yang kau bawa
Serta jangan malu mendatangi orang untuk menanya
Kalau anda berbuat baik kepada semua insan
Niscaya arti lagi nan akan sira dapatkan
Sudahlah engkau kan dapat pahala
Di dunia pun ia akan hidup bahagia


6. Puisi Romansa

Romansa merupakan puisi moderen dan berisikan tentang cerita caruk ataupun perasaan penyair tentang besar perut, riuk satu contoh tembang romansa adalah sebagai berikut:


a. Aku Ingin,
makanya
Sapardi Djoko Damono


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata nan tak sempat diucapkan
kusen kepada api nan menjadikannya abuk

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat nan tidak sempat disampaikan
udara kepada hujan angin yang menjadikannya tiada


b. Pacar
Magrib, makanya Joko Pinurbo

Senja mengajak pacarnya duduk-duduk di pantai.
Pantai telah lengang dan tidak ada yang peduli.
Pacar senja adv amat pendiam: ia senyum-senyum tetapi
mendengarkan gurauan petang. Bila petang harap
dekap, setengah tetapi, pacar sore monyos.
“Nanti tetapi kalau sudah gelap. Sipu dilihat lanskap.”

Buruk perut seperti penyair berdarah dingin
yang pandai menorehkan luka.
Ribang begitu juga sajak terlambat yang tak ada matinya.

Enggak terasa senyap pun tiba: burit tahu-tahu
menggosok licin-licin ke ufuk, meninggalkan inai senja
yang masih tersenggal-senggal oleh ciuman senja.

“Kok kau tinggalkan aku sebelum senggang
kurapikan lagi perian? Betapa lekas cium
menjadi bekas. Sungguh curangnya kangen.

Tajam penglihatan, akan kupeluk habis kau belakang hari musim.”
Pantai telah palsu. Ada yang tak bisa lelap.
Inai senja berangsur lebur, luluh, menggelegak
dalam dahanam ombak.


c. Cinta
Tanpa
Tanda,

Oleh
Sujiwo Tejo


Telah ku tandakan sepenuh cintaku
kau tandaskan pelahap minus tanda
Kuhasratkan isyarat belaka
kau isyaratkan pintaku terlampau
terlampau berprasyarat cintaku
Kau isyaratkan cinta tanpa tanda

Tautologis berbulan berwewinduan (kurindu)
Kupejam kutajamkan asah rasa (kubaca tanda)
Mata kubutakan terawangku hanya dengan rasa (kubaca tanda)
Kuping hidung alat perasa rabaanku sekali lagi telah kuenyahkan (kubaca stempel)
Tipu daya panca indrapun telah tuntas kusingkirkan (kubaca tanda)
Kutandai kurasai semesta nan tak kasat netra
Katamu kumasih jadi budak pancaindra yang membuatku terkecoh

Baca kembali : Pola Puisi Anak Sekolah SD, SMP dan SMA Beraneka macam Tema

7. Balada

Balada merupakan salah satu jenis puisi moderen nan mengilustrasikan cerita, sajak balada terdiri dari tiga kuplet, berikut merupakan contoh terbit puisi balada.


a. Balada Hamba allah-Insan Tercinta, oleh W.S Rendra

Kita tembikar menghirup asam
Batuk dan lembam terceruk
Berang dan terbaret-baret
Cinta mewujudkan kita mengotot
dengan secuil merembas harapan

Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan nan sorot
Cuma cinta lain mengirimkan kita
memahami satu sama enggak

Kadang kita merasa berbahagia
Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-putus
Kok caruk lain mengajari kita
Kerjakan nongkrong berpura-pura?

Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah tengung-tenging
rasanya mengalir bersama semangat
Melupakan hal-situasi kecil
nan dulu termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa berang dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membesar sekiranya dibiarkan?
Kita percaya sreg cinta
Yang kudis di kepala dan tak sederhana
Kita tertangkap anjlok terperangkap
Dalam balada orang-makhluk terkasih

b. Gadis nan Terusir, oleh W.S Rendra

Hujan lebat jebluk di hulu subuh
disertai angin gemuruh
nan menerbangkan damba
nan lalu tersangkut di ranting pohon

Aku terbimbing dan termangu
menatap rak buku-buku
mendengar hujan abu menghajar dinding
rumah kayuku.
Menginjak-tiba pikiran mengganti mimpi
dan lalu terbayanglah wajahmu,
wahai perawan yang tersepak!

Tanpa pilihan
ibumu mati ketika kamu bayi
dan sira enggak pernah tahu siapa ayahmu.
Kamu diasuh nenekmu nan miskin di desa.
Umur enam belas ia dibawa ke daerah tingkat
oleh sopir taxi yang mengawinimu.
Karena suka berjudi
ia menaik penghasilan umpama lalat hijau.

Engkau paksa kamu jadi primadona pelacurnya.
Bila kamu ragu dan murung,
lalu invalid setoran kamu berikan,
sira menampar kamu episode belur.
Tapi kemudian ia mati ditembak tentara
momen turut unjuk rasa politik
seumpama demonstran bayaran.

Ibarat janda yang pelacur
kamu tinggal di gubuk got kali
dibatas daerah tingkat
Gubernur dan para anggota DPRD
menggolongkanmu sebagai tikus got
yang mengganggu kebudayaan.
Di intern hukum berwujud tempatmu tidak ada.
Bintang sartan kamu digusur.

Di dalam hujan angin lebat pagi ini
apakah kamu juga berjalan tanpa tujuan
sambil memeluk kantong plastik
yang berisi sisa hartamu?
Ataukah berteduh di dasar jembatan?

Impian dan usaha
bagai pengelolaan rias yang luntur oleh hujan
mengotori wajahmu.
kamu tak merdeka.
Kamu yaitu korban tenung keadaan.
Keadilan terletak di melintas highway yang berbahaya
yang bukan kali kamu seberangi.

Aku bukan senggang cara seketika kerjakan membelamu.
Tetapi aku cak membela kepadamu.
Dengan sajak ini bolehkan aku menciut keringat dingin
di jidatmu?

O,cendawan peradaban!
O, teka-teki keadilan!

Waktu melanglang satu jihat saja.
Tetapi engkau bukan garis harfiah.
Dia munjung kelokan yang mengagetkan,
bukit dan tong yang mengecilkan hati,
Sebentar-sebentar dia melewati kelokan nan berbahaya
puncak penderitaan yang menyakitkan hati,
maupun berangkat di dasar lembah yang berlimbah lejar,
camar beliau dapati geta nan tak berubah,
yaitu kedudukan kaum terhina.

Tapi aku kagum pada daya tahanmu,
pada caramu menikmati setiap kesempatan,
plong kemampuanmu berdamai dengan manjapada,
pada kemampuanmu berdamai dengan diri seorang,
dan caramu merawat selimut dengan hati-hati.

Ternyata di gurun pasir spirit yang penuh bencana
belukar yang berduri bisa juga berbunga.
Menyaksikan kamu tertawa
karena meluluk ada kelucuan di dalam ironi,
diam-diam aku memuja ia di lever ini.

Baca juga : Puisi Mengenai Kemandirian Untuk Anak SD


8. Epik

Puisi epic yakni pelecok satu jenis puisi moderen yang berisi tuntutan maupun nubuat hidup serta memiliki cerita kepahlawanan. Berikut adalah acuan-contoh puisi wiracerita oleh beberapa sastrawan Indonesia.


a. Diponegoro,
Oleh
Chairil Anwar (Februari 1943)


Di waktu pembangunan ini
Empunya kehidupan pula

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Lain gentar. Kutub banyaknya seratus kali.
Anggar di kanan, keris di kiri
Berselempang hidup nan tidak bisa mati.

Modern

Ini laskar tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan nama menyerbu.

Sekali signifikan
Mutakadim itu mati.

MAJU

Bagimu Wilayah
Menyempatkan jago merah.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditinda.

Meskipun dalam ajal baru tercapai
Takdirnya semangat baru bisa merasai.

Maju.
Serang.
Serang.
Terjang.

b. Karawang-Bekasi, Makanya Chairil Anwar

Kami yang kepingin terbaring antara Karawang-Bekasi
lain boleh teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak pun mendengar bahana kami,
terkenang kami bertamadun dan mendegap hati?

Kami wicara padamu dalam nyenyat di lilin batik sepi
Jika dada rasa hampa dan jam tembok yang berdenyut
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami boleh
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memerinci 4-5 ribu
roh

Kami cuma benak-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah juga yan tentukan nilai benak-tulang berserakan

Atau kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan
maksud
atau lain untuk barang apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak kembali bisa berujar
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu privat mati di malam senyap
Jika suka-suka rasa hampa dan jam dinding yang berdenyut

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Beri kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Keang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi abu
Beribu kami tergolek antara Karawang-Bekasi

beli sekarang

Ada beberapa pendirian yang dapat pembaca terapkan untuk memulai menulis puisi yang bisa kamu pelajari lega pusat Mari, Batik! Diary, Puisi, Dan Kisah Fiksi maka dari itu Aveus Har.

Rekomendasi Buku & Artikel Tercalit

Kumpulan Pusat Puisi Best Seller

1. Kawitan (Kumpulan Puisi)

Beli Buku di Gramedia

2. Lalu Kau Kumpulan Puisi

PUISI LALUKAU

Beli Buku di Gramedia

ePerpus merupakan layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan internal mengelola perpustakaan digital Dia. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai palagan ibadah.”

logo eperpus

  • Custom batang kayu
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan intern mengakses dan mengontrol perpustakaan Sira
  • Tersuguh privat podium Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan amatan
  • Amanat statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Source: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-puisi/