Cerpen Bahasa Jepang Dan Terjemahan

Hari ini dia akan tampil di acara Good Morning World di Televisi Amerika Serikat, tepatnya di California. Dan katanya Stephan juga akan ikut bersamanya, dan Stephan juga akan mengajak seseorang yang tunggal bikin ikut bersama mereka. Bersama Stephan, dia » Baca lanjutan ceritanya…

Tak pernah terpikir invalid pun dalam benaknya untuk menjadi musisi dan dabir naik daun terlebih sampai ke Internasional. Belum kembali bakatnya di alun-alun bola sangatlah bagus. Beberapa boleh jadi anda memenangkan perlombaan bola sepak antar Dunia, dan dia juga pernah sekali » Baca lanjutan ceritanya…

Glaukoma. Prolog itu yang memenuhi otakku sedari tadi. Aku sedang di avontur memusat rumah, dengan tatapan kosong menentang ke jalanan. Aku sedang di kerumahtanggaan bis. Sendirian. Dengan perasaan takut, kalut, ah semuanya hanya ingin membuatku menangis dan berteriak kini » Baca lanjutan ceritanya…

Ini telah sagu belanda malam, tapi Harold belum datang juga. Aku sampai erak menunggunya. Sejak dua jam yang lalu, aku sudah duduk di bangku nan terdapat di taman ii kabupaten ini, Los Angeles. Sama sekali bukan ada yang istimewa mulai sejak aku » Baca lanjutan ceritanya…

Sudah dua bulan sejak aku memutuskan buat tinggal bersama ayah aku setelah perceraiannya. Sebenarnya, aku tidak pernah ingin mereka pecah. Aku memanjakan keduanya. Tapi, aku tidak tahu apa yang suka-suka di pikiran mereka. Orangtua kadang kala dipersulit seperti kekanak-kanakan. Aku » Baca lanjutan ceritanya…

Suzanne yakni saudaraku. Beliau farik semenjak nan lainnya. Aku lain tahu mengapa ia begitu istimewa. Aku? Kalian bisa memanggilku Grance. Aku harus terus melindunginya, begitu yang dikatakan orangtuaku. Awalnya aku tak memaklumi mengapa mereka mengatakannya tanpa membagi alasan nan » Baca lanjutan ceritanya…

“Ayah?” katanya. “Sumpah, aku tidak bisa mengingat kata-kata yang suka-suka plong lagu-laguku sendiri.” Wanita itu berusia enam puluh dua tahun dan sedang duduk di terpinggirkan sofa, gitar akustik tuanya bertengger di atas lututnya. Suaminya yang telah berumur catur puluh » Baca lanjutan ceritanya…

Hari ini aku membuka mataku dengan perlahan. Aku kesiangan. Siapa yang ingin memikirkan tentang kemacetan keluar masuk dan hal-peristiwa lainnya detik seseorang kesiangan? Sekarang yakni masa depan. Transportasi kembali sudah beradab. Aku sinkron memencilkan ke shower fast, adalah rubrik » Baca lanjutan ceritanya…

Gill menikmati petang itu. Semilir angin sayup-sayup menggodanya, mengelus sendirisendiri helai rambut yang coklat. Jemarinya menari-nari di atas mata piano komputer sementara matanya terarah pada layar kaca. Ilham seakan-akan sambar-menyambar berkiblat kepalanya, menyesak, berebutan. Alih-alih, ia malah kebingungan memilah-milah » Baca lanjutan ceritanya…