Minyak Kayu Putih Bahasa Inggris
Liputan6.com, Jakarta
Kementerian Persawahan mencadangkan gambaran soal
eucalyptus
dan kayu putih, bahwa kayu tahir merupakan salah suatu spesies
eucalyptus
yang ada di dunia.
“Jadi memang di umum mengimbangkan kayu steril dan
eucalyptus. Kayu jati ini salah satu jenis atau bagian dari tipe
eucalyptus
yang ada di dunia. Ada 900 varietas di manjapada,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Ekspansi Persawahan Fadjry Djufry saat sesi konferensi pers virtual, Senin (6/7/2020).
“Ini variasi yang ada di Australia, tapi sudah berkembang banyak di Indonesia.”
- Viral Video Air Mineral Mengandung Besi, Ini Kata BPOM dan Produsen
Selepas asian material maupun korban aktif dari
eucalyptus,
Balitbangtan memprosesnya hingga menjadi bahan ekstrak. Kemudian proses itu diuji umpama bahan produk kesehatan.
“Bahannya diekstrak sampai kita dapatkan (kerumahtanggaan rancangan) minyak. Dulu kami mengujinya di Aula Besar Penekanan veteriner nan kita n kepunyaan. Ini karena memang di Balai Besar Penelitian, pengujian lagi terkait dengan penyakit kelainan zoonosis,” lanjut Djufry.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Departemen Pertanian mengklaim menemukan kandungn yang berpotensi bintang sartan antivirus corona intern pohon Eucalyptus. Saat ini kandungannya terus diteliti untuk mendukung hasil antivirus.
* Fakta atau Hoaks? Kerjakan mengetahui kebenaran pesiaran yang beredar, mari WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 sekadar dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Uji Bahan Herbal
Penelitian
eucalyptus
oleh Balitbangtan sudah berlangsung patut lama, terutama diuji pada virus Corona dan avian influenza.
“Jikalau berbicara mengenai virus Corona, sejak tahun 1991 kami sudah melakukan pendalaman terkait. Dan ini (penelitian) memang sudah sudah lalu layak lama. Kami terus melakukan penelitian karena strain virus yang terus berkembang,” Djufry menambahkan.
“Setelah uji, kita tahu berapa dosis yang nan bisa efektif berpotensi kerjakan membunuh virus Corona tertera Avian influenza H5N1 dan influenza biasa.”
Tak hanya
eucalyptus, Balitbangtan juga menguji bahan-bahan herbal lain yang berpotensi membancang virus.
“Kami coba gunakan mangsa normal nan sudah dikenal masyarakat dan memang ada di sekitar kita. Kurang lebih 65 target herbal. Ada jahe, kunyit, jambu nilai, serai, dan sebagainya. Percobaannya (penekanan) memang pas lama,” ujar Djufry.
Terkait rantai eucalyptus, Djufry menggarisbawahi dagangan tersebut tidak diklaim andai antivirus.
Eucalyptus
yang diteliti Balitbangtan menyasar virus Corona jenis bukan, lain Sars-CoV-2 penyebab COVID-19.
Selain itu,
eucalyptus
boleh diolah menjadi balsam, dengan senyawa menthol dan camphor. Dapat digunakan dengan menggosokkan di area dada dan punggung. Selain itu, uapnya juga dapat dihirup untuk meringankan gejala batu berdahak dan pilek.
Source: https://www.liputan6.com/health/read/4297650/eucalyptus-dan-kayu-putih-sama-atau-tidak-ini-penjelasannya