Cara Membuat Profil Usaha Kecil
NAMA : RESTA FEBRIYANTI
NIM : 0701102010028
PROFIL Gerakan DAN PENGUSAHA
“ASAGU (Senderut Gula)”
Biografi PENGUSAHA
Nama pemilik : ZAINABON
Alamat pengusaha : Jalan Bayeun No.20, Darussalam
Banda Aceh
Panggung copot lahir : Lhokseumawe,11 oktober 1969
Pendidikan keladak : D3-Koperasi Fakultas Ekonomi
Unsyiah
Prestise : Gendak dengan 7 orang anak
Junjungan : BUSTAMAM
PROFIL Gerakan
Nama Usaha : ”ASAGU” asam gula ibu zainabon
Tipe Persuasi : Cemberut Jawa
Objek Aksi : Kronologi Bayeun No.20 Darussalam Banda Aceh
Waktu berdiri : 1998
Lama usaha : 10 tahun
Besaran Karyawan :2 individu
Produksi tiap-tiap rembulan : 3000 pack kemasan peti
3000 pack kelongsong kecil (selongsong plastic)
Jangkauan
Pemasaran :Kantin Ekonomi, Kafetaria SD, MIN Darussalam,DarussalamSwalayan, Manggis Tiga, Sinbun Sibreh, Mitra Darussalam, Pante Pirak Lingke, Pante Pirak Swalayan Ulee Kareeng, Umi Swalayan Panteriek, Nesu, Mini Market Darul Ulum, dan masih banyak warung kecil lainnya
Harga sendirisendiri packet : Selongsong Boks Rp. 3.000,-
Kemasan Plastic Rp. 1.000,-
Kaidah Aksi :
> Berusaha memulai usaha dari peristiwa yang mungil untuk kemudian dapat dikembangkan menjadi usaha yang samudra
> Kewajaran dalam artian disini bahwa persuasi ini dijalankan belum mengutamakan kemasan yang eksklusif, namun bertambah kepada isi kemasan
> Mengutamakan kualitas dagangan. Kualitas yang paling terdahulu tentunya yaitu kesehatan dan gizi komoditas
Sejarah Kampanye :
Awal awal usaha asam gula ini didirikan atas inisiatif junjungan ibu zainabon. Momen itu ibu zainabon masih menetap tinggal ditungkop. Ibu zainabon bersama suami terinspirasi bagi memulai usaha asam gula ini karena disekeliling rumah mereka sangat banyak terdapat tumbuhan asam jawa. Ibu zainabon membentuk asam sukrosa untuk di makan sendiri,kemudian dicicipi maka dari itu batih dan tetangga rapat persaudaraan,mematamatai adanyanya peluamg menggalas tersebut,maka ibu zainabon memulai usahanya.
Usaha cemberut gula yang dijalankan oleh ibu zainabon adalah persuasi olahan sendiri,dan pemasarannya dijalankan oleh suaminya. Usaha ini boleh dikatakan terus berkembang dari tahun ke hari. Hal ini dikarenakan asam gula ini disukai oleh semua usia.
Modal awal yang dibutuhkan ketika mendirikan usaha asam gula ini hanya sekedarnya cuma. Pemilik hanya membutuhkan modal untuk pembelian peralatan seadanya dan pembungkus untuk produk yang sudah di olah. Modal yang dihasilkan selengkapnya terbit dari modal pemilik. produk yang dihasilkan hanya riil satu jenis produk saja. Tadinya produksi pemilik tidak banyak mematangkan bahan baku mengingat pasar yang dimiliki belum plus luas. Pemasaran awalnya hanya didaerah Darussalam, Tepatnya dibeberapa swalayan dan kios terdekat. Pengenalan produknya juga dilakukan melangkahi bazaar. Disamping itu, banyak sekali lagi rekan suami ibu zainabon yang menawarkan kerjakan membisniskan dagangan tamar hindi ke pusat kota banda aceh shimbun sibreh sekitar masa 1994. Semata-mata seiring berjalannya musim kronologi usaha asam gula ibu zainabon telah mengalami perkembangan nan layak baik,situasi ini dapat dilihat dengan pertambahan produksi berusul tahun ke tahun, dan asset meningkat dibanding sediakala berproduksi. Namun modal nan dibutuhkan bakal membeli alamat baku semakin bertambah dibandingkan dengan modal sediakala bilamana produksi dijalankan. Berpunca segi produksi, awalnya gerakan ini hanya memproduksi produk internal kemasan plastic dengan tenaga kerja hanya ibu zainabon sendiri. Anda berperan sebagai pemilik kontan seumpama pegawai. Periode 1994 produk tersebut disalurkan ke pusat daerah tingkat banda aceh tepatnya di shinbun siberh melalui rekannya dan kawasan Darussalam. Namun, saat itu ibu zainabon mampu memproduksi asam sakarosa beberapa 160 kap dan 550 bungkus dalam paser hari seminggu dengan pembelian bahan baku sebanyak 10 kg. mengingat hasil produksi nan semakin berkembang, ibu zainabon kini memperkerjakan 2 insan sida-sida nan lagi anggota keluarganya. Penambahan tenaga kerja diharapkan agak hasil produksinya bisa ditingkatkan sehingga jangkauan pasar semakin luas.
Kronologi produksi bermula waktu ketahun juga telah menjadikan produk ini dikenal oleh konsumen dan pelanggannya. Hal ini pula yang mengharuskan adanya suatu jenama (brand) atas dagangan nan dihasilkan. Ternilai mulai tahun 2009, nama “asam sukrosa” didaftar ibarat brand atas produk bersut jawanya. Pemberian segel untuk produk diharapkan bisa melindungi kualitas dan stempel baik produknya, sehingga komoditas tersebut kian dikenal dimasyarakat dan tidak menimbulkan persoalan dikemudian hari.
Usaha senderut jawa nan dijalankan maka itu ibu zainabon yaitu usaha rumah tangga (home industry) nan bergerak di bidang pembuatan dan pemasaran makanan ringan cemberut jawa. Dapat dikatakan sebagai propaganda flat tangga karena dijalankan dirumah sendiri dan memperalat keluarga sendiri sebagai tenaga kerja.sampai saat ini modal diupayakan dan diperoleh dari usahanya sendiri. Ia tidak mencitacitakan upaya penambahan modal berpangkal pihak ketiga seperti mana pinjaman pecah perbankan, pinjaman terbit lembaga moneter, maupun berpangkal persahaan non bank lainnya.
Kebaikan pada propaganda senderut sakarosa :
>Dari segi mutu produk, asam sakarosa ini dapat diandalkan. Internal proses pembuatannya tuan menjauhi pemakaian target-bahan kimia untuk mengawetkan produknya.
>Komoditas sudah mulai dikenal konsumen
> Harga relative tergapai
>Disukai maka itu pengguna semua usia
>Selain untuk bisnis Asam jawa juga berguna untuk kesehatan, terutama obat seronok. Mengurangi rasa mengangut.berguna untuk ibu-ibu hamil dan bagi meletakkan berat badan.
>Dagangan yang dihasilkan tidak mudah basi maupun busuk
Hambatan pada propaganda asam gula
>Adanya musim yang tidak mendukung penyiapan bulan-bulanan baku ialah dalam jangka masa satu tahun terdpat tiga wulan yang tidak masa tamarinda, yakni bulan oktober, November, dan desember
>Puas proses pembuatan barang masih habis sederhana dan tradisional, sehingga kendala secara alamiah masih sukar dihindari begitu juga sinar yang lain boleh dikendalikan.
>Keterbatasan tenaga kerja
>Produk yang dihasilkan masih internal bentuk satu diversifikasi barang dan belum suka-suka variasi barang.
>Masih
kurangnya
peralatan
yang
tergolong
canggih
untuk
memperlancar
proses
produksi
Source: http://restafebri.blogspot.com/2009/04/profil-usaha-kecil.html