Puisi Perpisahan Kelas 6 Sd
Terima Pemberian Suhu
Terima kasih master
Berkatmu aku tau aksara
Berkatmu aku tanggap logika
Berkatmu aku mengerti bahasa.
Terima kasih guru
Jasamu sudah lalu mencerdaskanku
Jasamu telah membuatku paham khazanah
Jasamu sudah lalu membuatku menjadi orang yang tak bodoh.
Terima rahmat guru
Karena keringatmu
Karena suaramu yang habis
Aku menjadi insan.
Sambut hadiah master
Kami tahu rasa lelahmu mendidik kami
Kami tahu betapa nakalnya kami
Karena itulah maafkanlah kami guru.
Cak dapat pemberian guru
Hawa terima anugerah bikin jasamu
Songsong kasih bagi semua nan telah kau serah
Semoga tuhan membalas semua jasamu.
Doakan kami wahai suhu
Guru doakan kami
Doakan agar kami sukses
Menjadi orang yang signifikan
Menjadi insan yang membanggakan.
Doamu kami butuhkan guru
Untuk menggapai bintang di langit
Buat mewujudkan sepiak harapan
Kerjakan mendapatkan hidup yang makin baik.
Guru doakan kami
Waktu depan kami masih di ujung sangkil
Buram tiada warna hitam sejati
Doakan kami master.
Kami ingin menjadi orang sukses
Kami cak hendak mengambung-ambungkan orang tua kami dan guru kami
Kami ingin berdampak
Kami kepingin menjadi cerita yang selalu di kenang.
Karena itu doakan kami aduhai temperatur
Sebutkanlah nama kami di setiap cerita malammu
Mohonlah pada tuhan semoga kami menjadi medali panah di cakrawala hitam.
Andai kata mentari tiada
Majulah Terus Petatar Indonesia
Tangkap suara, dengar, Dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapanku sandarkan
Saja kepadamu Cita-cita di pertaruhkan
Tak ada Sesuatu yang lain mungkin bagimu
Bangkitlah mengembalikan harus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu Sekencangg-kencangnya
Lawanlah bebuatan terjal nan membuyarkan di jalanan
Ingat, beliau adalah pamrih, Engkau adalah hari depan
Waktu depan ada di tangan mu
Tujuan terpendam ada di pundak mu
Nasip bangsa mu yang menentukan
Pahlawan Tampa Jasa
Pahlawan tampa tanda jasa
Adalah guru
Yang mendidik ku
Nan membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Denyumanmu memberikan atma kerjakan kami
Menyonsong kala nanti yang lebih baik
Setitik peluh mu
Melambangkan sebuah perjuangan yang sangat besar
Kerjakan Murut-muritnya
Terimakasih Suhu
Perjuangan mu sangat berarti bagiku
Tampamu ku takkan luang akan halnya dunia ini
Akan cangap ku panjatkan Do’a untuk mu
Terimakasih Hawa ku.
Terimakasih guru
Kaulah pembimbingku
Kaulah pengajarku
Kaulah pendidikku
Hawa….
Itulah julukan mu
Yang tak pernah bosan dalam
Mengajar dan membimbing ku
Guru….
Tampa dirimu aku akan bertarai
Tampa dirimu aku akan sengsara
Tampa dirimu aku akan sesat
Guru ku….
Terimakasih
Atas Segala Jasa-jasa mu.
Pahlawan Pendidikan
Sekiranya dunia kami yang silam hampa
Tidak wasilah kau isi
Kali hanya ada rona hampa, liar
Tak bisa Apa-apa, Dan bukan bisa Kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan gubahan Garis-garis dan prolog
Yang dahulu hanya mimpi
Sekarang tiba terlihat tidak lagi impi
Itu karena nan kau mengajarkan
Mengenai mana warna yang sani
Tentang garis yang harus di lukis
Lagi tentang alas kata yang harus di baca
Terimakasih hawa ku terbit hati ku
Untuk semua pejuang pendidikan
Karena pendidikanlah kita bisa merevisi bangsa
Dengan pendidikanlah nasip kita bisa berubah
Barang apa nan bukan mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan bungsu dari mulut ku
Di hari pendidikan Kewarganegaraan ini
Gempitakanlah besar perut jiwa mu
Wahai pejuang pendidikan indonesia.
Marcapada akan beku dan gagu
pelangi tiada akan gabungan terpancar
arwah tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kekhawatiran menjangkiti
Tampak setitik kilauan yang kami cari
Nan nampak berpangkal sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Kamu sinari berkelah kami yang buntu
Nan akrab menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera aji-aji mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin atma
Guru……..
Engkau pahlawan yang tak sangkutan mengangankan tentangan
Disaat kami bukan mendengarkan mu
Engkau tak nikah mengikat dan takluk
Bikin mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak keadaan
Tentang mana dandan yang sani
Adapun garis yang harus di lukis
Juga tentang kata nan harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti
Guru……
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila sudah membuatmu kecut hati
Jasa-jasa mu akan kami semat lestari selama vitalitas kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku
Tembang Bakal Master
Guru, tak pertalian terpikirkan sebelumnya olehku
Bahwa beliau datang dengan tekad lakukan mencerdaskan anak bangsa
Sekejap-sekejap kamu masuk kelas, engkau rajin membawa kejadian-keadaan baru di dalam hidupku
Mumbung kesungguhan sekadar tak musnahkan canda
Hijau kusadari, bahwa kesalahanku sangatlah tak terpuji
Sewaktu-waktu diriku nan membangkang, menghiraukan apa yang diajarkan olehmu
Betapa bodohnya diriku, yang tidak menghargai seluruh perjuanganmu
Kamu majuh menyemangatiku, dan mendorongku disaat aku enggak bisa melangkah modern
Kini, hidupku sudah kurang berubah, aku slalu cak hendak menyedang tanpa sauk dan kesah
Aku harap aku dapat terus berkembang menjadi apa yang telah master ajarkan di intern hidupku
Engkau akan ada selalu terukir kerumahtanggaan dihatiku
Mungkin aku bukan murid terbaik untukmu hanya aku akan berusaha menjadi yang terbaik bagimu sayangmu
Umpama ganti balas jasamu yang lain akan terganti
Sebagai halnya XL kau yang cak acap ada untukku
Kenangan Luhur
Setiap masuk kelas Ia bopong hal baru
Sebatas murid slalu menunggu-nunggu
Enggak kontak hinggap terlambat
Aturan waktunya alangkah akurat
Pelajaranpun munjung dengan variasi
Dengan beraneka rupa macam kampanye
Teriakan, keplokan dan tawa
Yel-yel dan lantunan membahana
Memberi nasib pada semua
Memberi dorongan untuk mengepas
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh ketekunan namun tidak hilangkan canda
Puisi Bikin Temperatur
Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja bakir
Aku kata hawa itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh mendapat habuan
Kerja sekacip-sekerat pahala munjung sendat
Guna-guna yang dicurah lain boleh disekat
Lebih dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu alangkah bosan
Pahlawan Pendidikan
Seandainya dunia kami yang dulu kosong
bukan hubungan kau isi
Mungkin hanya terserah warna nol, gelap
bukan bisa apa-segala apa, tak boleh kemana-mana
Tapi saat ini dunia kami penuh corak
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang adv amat namun kaprikornus mimpi
Saat ini mulai tampak bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna nan indah
Mengenai garis nan harus dilukis
Sekali lagi mengenai kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Bikin semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita dapat mengoreksi nasion
Dengan pendidikanlah nasib kita dapat dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Semata-mata ucapan terakhir berpunca mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Terimah kasih guru
Kaulah pembimbingku……
Kaulah pengajarku……
Kaulah pendidikku……
Guru……
Itulah julukanmu……
Yang enggak perhubungan bosan dalam……
Mengajar dan membimbingku
Suhu……
Tanpa dirimu aku akan mengabu……
Sonder dirimu aku akan sengsara……
Tanpa dirimu aku akan sesat……
Guru……
Terima anugerah……
Atas apa jasa-jasamu……
Pahlawan Tanpa Medali
Pahlawan tanpa merek jasa
Yaitu Guru
Yang ki melatih ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan nirmala dan sabar
Senyummu memberikan umur buat kami
Menyongsong futur yang bertambah baik
Setitik peluhmu
Menyimbolkan sebuah pertarungan yang sangat segara
Untuk petatar-muridnya
Sambut hidayah Guru
Perjuanganmu sangat berjasa bagiku
Tanpamu ku tak akan tahu adapun dunia ini
Akan selalu ku panjatkan puji-pujian untukmu
Terimakasih Guruku
Majulah Terus Siswa Indonesia
Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tidak ada sesuatu yang tak barangkali bagimu
Bangkitlah menyamai arus nan terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah lancar kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang menggertak di jalanan
Ingat, Engkau yaitu harapan, engkau adalah perian depan
Hari depan ada di tanganmu
Maksud terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa kamu yang menentukan
Di Antara Dua
Di antara dua, aku harus mengidas
Entah suatu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus ikut
Entah satu mudah ataupun pelik
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis ataupun ki getir
Aku lain memangkal meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
Source: https://passinggrade.co.id/puisi-perpisahan-untuk-guru/