Terima Pemberian Suhu

Terima kasih master



Berkatmu aku tau aksara



Berkatmu aku tanggap logika



Berkatmu aku mengerti bahasa.

Terima kasih guru



Jasamu sudah lalu mencerdaskanku



Jasamu telah membuatku paham khazanah



Jasamu sudah lalu membuatku menjadi orang yang tak bodoh.

Terima rahmat guru



Karena keringatmu



Karena suaramu yang habis



Aku menjadi insan.

Sambut hadiah master



Kami tahu rasa lelahmu mendidik kami



Kami tahu betapa nakalnya kami



Karena itulah maafkanlah kami guru.

Cak dapat pemberian guru



Hawa terima anugerah bikin jasamu



Songsong kasih bagi semua nan telah kau serah



Semoga tuhan membalas semua jasamu.



Doakan kami wahai suhu

Guru doakan kami



Doakan agar kami sukses



Menjadi orang yang signifikan



Menjadi insan yang membanggakan.

Doamu kami butuhkan guru



Untuk menggapai bintang di langit



Buat mewujudkan sepiak harapan



Kerjakan mendapatkan hidup yang makin baik.

Guru doakan kami



Waktu depan kami masih di ujung sangkil



Buram tiada warna hitam sejati



Doakan kami master.

Kami ingin menjadi orang sukses



Kami cak hendak mengambung-ambungkan orang tua kami dan guru kami



Kami ingin berdampak



Kami kepingin menjadi cerita yang selalu di kenang.

Karena itu doakan kami aduhai temperatur



Sebutkanlah nama kami di setiap cerita malammu



Mohonlah pada tuhan semoga kami menjadi medali panah di cakrawala hitam.



Andai kata mentari tiada

Majulah Terus Petatar Indonesia

Tangkap suara, dengar, Dengarlah isi tulisan ini



Hanya kepadamu harapanku sandarkan



Saja kepadamu Cita-cita di pertaruhkan



Tak ada Sesuatu yang lain mungkin bagimu



Bangkitlah mengembalikan harus yang terus mendera



Kuasailah dirimu dengan sikap optimis



Paculah laju kudamu Sekencangg-kencangnya



Lawanlah bebuatan terjal nan membuyarkan di jalanan



Ingat, beliau adalah pamrih, Engkau adalah hari depan



Waktu depan ada di tangan mu



Tujuan terpendam ada di pundak mu



Nasip bangsa mu yang menentukan



Pahlawan Tampa Jasa

Pahlawan tampa tanda jasa



Adalah guru



Yang mendidik ku



Nan membekali ku ilmu



Dengan tulus dan sabar



Denyumanmu memberikan atma kerjakan kami



Menyonsong kala nanti yang lebih baik



Setitik peluh mu



Melambangkan sebuah perjuangan yang sangat besar



Kerjakan Murut-muritnya



Terimakasih Suhu



Perjuangan mu sangat berarti bagiku



Tampamu ku takkan luang akan halnya dunia ini



Akan cangap ku panjatkan Do’a untuk mu



Terimakasih Hawa ku.



Terimakasih guru

Kaulah pembimbingku



Kaulah pengajarku



Kaulah pendidikku



Hawa….



Itulah julukan mu



Yang tak pernah bosan dalam



Mengajar dan membimbing ku



Guru….



Tampa dirimu aku akan bertarai



Tampa dirimu aku akan sengsara



Tampa dirimu aku akan sesat



Guru ku….



Terimakasih



Atas Segala Jasa-jasa mu.



Pahlawan Pendidikan

Sekiranya dunia kami yang silam hampa



Tidak wasilah kau isi



Kali hanya ada rona hampa, liar



Tak bisa Apa-apa, Dan bukan bisa Kemana-mana



Tapi kini dunia kami penuh warna



Dengan gubahan Garis-garis dan prolog



Yang dahulu hanya mimpi



Sekarang tiba terlihat tidak lagi impi



Itu karena nan kau mengajarkan



Mengenai mana warna yang sani



Tentang garis yang harus di lukis



Lagi tentang alas kata yang harus di baca



Terimakasih hawa ku terbit hati ku



Untuk semua pejuang pendidikan



Karena pendidikanlah kita bisa merevisi bangsa



Dengan pendidikanlah nasip kita bisa berubah



Barang apa nan bukan mungkin kau jadikan mungkin



Hanya ucapan bungsu dari mulut ku



Di hari pendidikan Kewarganegaraan ini



Gempitakanlah besar perut jiwa mu



Wahai pejuang pendidikan indonesia.



Marcapada akan beku dan gagu

pelangi tiada akan gabungan terpancar



arwah tiada akan pernah terlaksana



Disaat titik kekhawatiran menjangkiti



Tampak setitik kilauan yang kami cari



Nan nampak berpangkal sudut-sudut bibirmu



Dan gerak-gerik tubuhmu



Kamu sinari berkelah kami yang buntu



Nan akrab menjerumuskan masa sepan kami



Engkau terangi kami dengan lentera aji-aji mu



Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin atma




Guru……..



Engkau pahlawan yang tak sangkutan mengangankan tentangan



Disaat kami bukan mendengarkan mu



Engkau tak nikah mengikat dan takluk



Bikin mendidik kami



Darimu kami mengenal banyak keadaan



Tentang mana dandan yang sani



Adapun garis yang harus di lukis



Juga tentang kata nan harus dibaca



Engkau membuat hidup kami berarti




Guru……



Tiada kata yang pantas kami ucapkan



Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu



Maafkan kami bila sudah membuatmu kecut hati



Jasa-jasa mu akan kami semat lestari selama vitalitas kami



Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku



Tembang Bakal Master

Guru, tak pertalian terpikirkan sebelumnya olehku



Bahwa beliau datang dengan tekad lakukan mencerdaskan anak bangsa



Sekejap-sekejap kamu masuk kelas, engkau rajin membawa kejadian-keadaan baru di dalam hidupku



Mumbung kesungguhan sekadar tak musnahkan canda

Hijau kusadari, bahwa kesalahanku sangatlah tak terpuji



Sewaktu-waktu diriku nan membangkang, menghiraukan apa yang diajarkan olehmu



Betapa bodohnya diriku, yang tidak menghargai seluruh perjuanganmu

Kamu majuh menyemangatiku, dan mendorongku disaat aku enggak bisa melangkah modern



Kini, hidupku sudah kurang berubah, aku slalu cak hendak menyedang tanpa sauk dan kesah



Aku harap aku dapat terus berkembang menjadi apa yang telah master ajarkan di intern hidupku

Engkau akan ada selalu terukir kerumahtanggaan dihatiku



Mungkin aku bukan murid terbaik untukmu hanya aku akan berusaha menjadi yang terbaik bagimu sayangmu



Umpama ganti balas jasamu yang lain akan terganti



Sebagai halnya XL kau yang cak acap ada untukku



Kenangan Luhur

Setiap masuk kelas Ia bopong hal baru



Sebatas murid slalu menunggu-nunggu



Enggak kontak hinggap terlambat



Aturan waktunya alangkah akurat



Pelajaranpun munjung dengan variasi



Dengan beraneka rupa macam kampanye



Teriakan, keplokan dan tawa



Yel-yel dan lantunan membahana

Memberi nasib pada semua



Memberi dorongan untuk mengepas



Dengannya kelas jadi bernyawa



Penuh ketekunan namun tidak hilangkan canda



Puisi Bikin Temperatur

Orang kata guru itu penat



Gaji tak seberapa kerja bakir



Aku kata hawa itu rehat



Mengajar tak seberapa tapi penuh mendapat habuan

Kerja sekacip-sekerat pahala munjung sendat



Guna-guna yang dicurah lain boleh disekat



Lebih dicurah makin mendekat



Orang kata guru itu alangkah bosan



Pahlawan Pendidikan

Seandainya dunia kami yang dulu kosong
bukan hubungan kau isi
Mungkin hanya terserah warna nol, gelap
bukan bisa apa-segala apa, tak boleh kemana-mana
Tapi saat ini dunia kami penuh corak
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang adv amat namun kaprikornus mimpi
Saat ini mulai tampak bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna nan indah
Mengenai garis nan harus dilukis
Sekali lagi mengenai kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Bikin semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita dapat mengoreksi nasion
Dengan pendidikanlah nasib kita dapat dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Semata-mata ucapan terakhir berpunca mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia



Terimah kasih guru

Kaulah pembimbingku……
Kaulah pengajarku……
Kaulah pendidikku……
Guru……
Itulah julukanmu……
Yang enggak perhubungan bosan dalam……
Mengajar dan membimbingku
Suhu……
Tanpa dirimu aku akan mengabu……
Sonder dirimu aku akan sengsara……
Tanpa dirimu aku akan sesat……
Guru……
Terima anugerah……
Atas apa jasa-jasamu……



Pahlawan Tanpa Medali

Pahlawan tanpa merek jasa
Yaitu Guru
Yang ki melatih ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan nirmala dan sabar
Senyummu memberikan umur buat kami
Menyongsong futur yang bertambah baik
Setitik peluhmu
Menyimbolkan sebuah pertarungan yang sangat segara
Untuk petatar-muridnya
Sambut hidayah Guru
Perjuanganmu sangat berjasa bagiku
Tanpamu ku tak akan tahu adapun dunia ini
Akan selalu ku panjatkan puji-pujian untukmu
Terimakasih Guruku



Majulah Terus Siswa Indonesia

Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tidak ada sesuatu yang tak barangkali bagimu
Bangkitlah menyamai arus nan terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah lancar kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang menggertak di jalanan
Ingat, Engkau yaitu harapan, engkau adalah perian depan
Hari depan ada di tanganmu
Maksud terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa kamu yang menentukan



Di Antara Dua

Di antara dua, aku harus mengidas
Entah suatu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya

Di antara dua, aku harus ikut
Entah satu mudah ataupun pelik
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya

Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis ataupun ki getir
Aku lain memangkal meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah