Kalimat Tanya Dalam Bahasa Jepang

Kalau perkenalan awal tanya zakiah dalam bahasa Jepang, saya baru adv pernah satu, yaitu “ka”. Bikin menurunkan “ka” umumnya di penghabisan kalimat cak bertanya. Sempurna:

Anata wa Budi desu ka?
(Apakah kamu Budi?)
Anata: kamu
Wa: mirip to be (tidak diterjemahkan)
Khuluk: nama sosok
Desu: tidak diterjemahkan (ciri present tense)
Ka: ciri kalimat tanya

Anata wa gakusei desu ka?
(Apakah kamu seorang petatar?)
Gakusei: pelajar

Anata wa sensei desu ka?
(Apakah Sira sendiri guru?)
Sensei: guru

Berikut ini, Katabah berikan contoh pun kalimat tanya dalam percakapan bahasa Jepang menggunakan penulisan Romaji (Latin):
1. Oname-ozon ishiete-itada-ke-masu-ka?
(Dapatkah Engkau menyebutkan namamu?)

Tetapi dalam interlokusi ada pun yang sejenis ini: Oname wa? (Boleh jadi namamu?). Ini kali rajah tidak formalnya ya…

2. Doko-ni sunde-imasu-ka?
(Di mana alamat Dia?)

3. Osuki desu-ka?
(Apakah Anda puas?)

4. Nani-ga atta-no-desu-ka?
(Terserah barang apa?)

5. Nan-ji desu-ka?
(Pukul berapa?)

Jadi, kalau bahasa Inggris dan Indonesia memiliki ciri kata pertanyaan di awal kalimat (begitu juga: apakah, mengapa, do, does, did, dll), sedangkan bahasa Jepang memiliki ciri kata tanya di akhir kalimat (ka).

Source: https://www.katabah.com/2015/08/kata-tanya-dalam-bahasa-jepang.html