Soal Liga Olimpiade Pelajar 2019 Smp
Koordinat:
7°14′44.1″S
112°44′19.5″E
/
7.245583°S 112.738750°E
/
-7.245583; 112.738750
Kota Surabaya |
|
---|---|
Ibu ii kabupaten kawasan |
|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦯꦹꦫꦨꦪ |
• Pegon Jawa: | سورابايا |
• Pegon Madura | سَوربٓجٓه |
• Alfabet Madura | Sorbhâjâh |
• Hanzi | 泗水 |
• Pinyin | sì shuǐ |
|
|
Lambang |
|
Julukan:
|
|
![]() Kar |
|
Kota Surabaya Peta Tampilkan peta Jawa
Daerah tingkat Surabaya Kota Surabaya (Indonesia) Tampilkan peta Indonesia |
|
Koordinat: 7°14′45″S 112°44′16″E / 7.2458°S 112.7378°E / -7.2458; 112.7378 |
|
Negara |
![]() Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Tanggal berdiri | 31 Mei 1293 (1293-05-31) |
Jumlah ketengan pemerintahan |
Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Eri Cahyadi, S.T., M.Ufuk. |
• Wakil Wali Kota | Ir. H. Armuji, M.H. |
• Sekretaris Wilayah | Ir. Hendro Gunawan, M.A. |
• Ketua DPRD | Adi Sutarwijono, S.I.P. |
Luas
[1] |
|
• Jumlah | 350,54 km2 (135,34 sq mi) |
Peringkat | 23 |
Populasi
(30 Juni 2022)[2] |
|
• Total | 2.970.843 |
• Peringkat | 2 |
• Konsistensi | 8.475/km2 (21,950/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 85,50% Masehi 12,80% – Protestan 8,89% – Katolik 3,91% Buddha 1,42% Hindu 0,25% Konghucu 0,02% Lainnya 0,01%[3] |
• Bahasa |
Seremonial: Indonesia Bahasa area: Jawa (Surabayaan), Madura, Tionghoa, Arab |
• IPM |
![]() 82,31 (2021) sangat hierarki [4] |
Zona musim | UTC+07:00 (WIB) |
Kode area telepon | +62 31 |
Pelat kendaraan | L – *** |
Kode Kemendagri | 35.78![]() |
Kode SNI 7657-2010 | SBY |
APBD | Rp 9.533.440.000.000,- (2022)[5] |
DAU | Rp 1.182.439.723.000,- (2022)[6] |
Flora resmi | Nyamplung |
Fauna absah | Hiu dan Buaya |
Situs web |
www |
Kota Surabaya
(Hanacaraka: ꦏꦹꦛꦯꦹꦫꦨꦪ; Pegon Jawa:
كوڟاسورابايا, tr.
Kutha Surabaya,
pengucapan bahasa Jawa:
[kuʈɔ surɔˈbɔjɔ]. Pegon Madura:
سَوربٓجٓه, tr.
Sorbhâjâh. Hanzi: 泗水) adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia, kontan ii kabupaten metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia selepas Jakarta. Kota ini terletak 800 km sebelah timur Jakarta, atau 435 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di rantau utara Pulau Jawa episode timur dan tatap muka dengan Selat Madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekitar ±326,81 km², dan 2.970.843 jiwa warga pada tahun 2022.[7]
Provinsi metropolitan Surabaya yang berpenduduk sekeliling 10 juta kehidupan, yakni daerah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dan kawasan Gerbangkertosusila dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni Pelabuhan udara Jagat Juanda yang berada 20 km di sebelah selatan ii kabupaten, serta dua bom, yakni Pelabuhan Tanjung Perak dan Bom Ujung.
Surabaya terkenal dengan sebutan
Kota Pahlawan
karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan kerumahtanggaan perjuangan
Arek-Arek Suroboyo
(Perjaka-teruna Surabaya) dalam mempertahankan kemerdekaan nasion Indonesia dari serangan penjajah. Surabaya sekali lagi adv pernah menjadi ii kabupaten terbesar di Hindia Belanda dan menjadi pusat niaga di Nusantara yang sejajar dengan Hong Kong dan Shanghai puas masanya.[8]
Menurut Bappenas, Surabaya yakni salah suatu berpunca empat kota taktik pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Palagan, Jakarta, dan Makassar.[9]
Sejarah
Etimologi
Kata
Surabaya
(bahasa Sanskerta:
Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang penolakan antara darat dan air. Selain itu, berusul introduksi Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan
sura
(iwak hiu) dan
baya
(bingkatak), nan menimbulkan premis bahwa terbentuknya nama “Surabaya” unjuk sesudah terjadinya pertempuran tersebut.
Asal-usul Surabaya
Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum privat prasasti Trowulan I, bertulang 1358 M. N domestik prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Śūrabhaya) masih berupa desa di tepi bengawan Brantas dan juga bak salah satu wadah penyeberangan penting sepanjang daerah peredaran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum privat pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis maka itu Empu Prapañca nan berkisah adapun perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M internal pupuh XVII (bait ke-5, baris anak bungsu).
Walaupun bukti tertera tertua mencantumkan etiket Surabaya berduri tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli menduga bahwa wilayah Surabaya sudah lalu ada sebelum tahun-tahun tersebut. Menurut pendapat budayawan Surabaya berkebangsaan Jerman
Von Faber, wilayah Surabaya didirikan periode 1275 M oleh Raja Kertanegara sebagai tempat permukiman hijau bakal para prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan pada tahun 1270 M. Pendapat yang lainnya mengatakan bahwa Surabaya terlampau merupakan sebuah daerah yang bernama
Ujung Fidah.
Versi tidak mengistilahkan, Surabaya terbit terbit kisahan tentang perkelahian usia-mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon, setelah mempercundang pasukan Kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan atau yang dikenal dengan pasukan Kerak gigi, Raden Wijaya mendirikan sebuah puri di daerah Ujung Fidah dan menaruh Adipati Jayengrono bikin memimpin daerah itu. Lama-lama karena tanggulang ilmu buaya, Jayengrono semakin langgeng dan mandiri sehingga mengancam otonomi Kerajaan Majapahit. Buat menaklukkan Jayengrono, maka diutuslah Sawunggaling yang menguasai guna-guna
sura.
Tanding kesaktian dilakukan di pinggir Kali Mas, di wilayah Peneleh. Perkelahian itu berlanjut sejauh tujuh hari sapta lilin batik dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal pasca- kehilangan tenaga.
Nama
Śūrabhaya
koteng dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa Ujung Galuh, Arya Lêmbu Sora.
Era prakolonial
Kewedanan Surabaya dahulu ialah gerbang utama untuk memasuki ibu ii kabupaten Kekaisaran Majapahit dari arah segara, yakni di muara Boleh jadi Mas. Apalagi hari jadi kota Surabaya ditetapkan yaitu pada tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan tahun keberhasilan barisan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap gempuran pasukan Mongol. Pasukan Mongol yang datang berpunca laut digambarkan sebagai SURA (lauk hiu / kosen) dan legiun Raden Wijaya nan hinggap dari darat digambarkan seumpama BAYA (bicokok / bahaya), jadi secara harfiah diartikan kesatria menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka masa kejayaan itu diperingati misal hari jadi Surabaya.
Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di area Surabaya. Salah suatu anggota Walisongo, Pangeran Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di wilayah Ampel. Periode 1530, Surabaya menjadi putaran berpokok Kerajaan Demak.
Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penguasaan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati hari 1598, diserang megah oleh Panembahan Seda ing Krapyak musim 1610, dan diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan diseminasi Sungai Brantas maka itu Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Satu gubahan VOC tahun 1620 mencitrakan, Surabaya sebagai wilayah yang berkecukupan dan berkuasa. Tingkatan lingkarannya sekitar 5
mijlen
Belanda (selingkung 37 km), dikelilingi susukan dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, bikin melawan Mataram, tentaranya sebesar 30.000 prajurit.[10]
Waktu 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.
Dalam perjanjian antara Pakubuwono II dan VOC pada terlepas 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC. Konstruksi sendi pemerintahan Karesidenan Surabaya berkecukupan di ucapan sisi barat Jembatan Ahmar. Keretek inilah yang membatasi permukiman orang Eropa (Europeesche Wijk) periode itu, yang cak semau di sebelah barat geretak dengan arena permukiman orang Tionghoa; Jawi; Arab; dan sebagainya (Vremde Oosterlingen), yang ada di sisi timur jembatan tersebut. Hingga tahun 1900-an, sosi kota Surabaya hanya berkisar di sekeliling Jembatan Merah cuma.
Era kolonial
Peta Surabaya dari sentral panduan pelawatan dari Inggris tahun 1897.
Kawasan Geretak Merah selingkung tahun 1920-an.
Rumah warga Belanda di sepanjang sungai Surabaya.
Pada masa Hindia Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibu daerah tingkat Karesidenan Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang sekarang wilayah Kabupaten Gresik; Sidoarjo; Mojokerto; dan Jombang. Puas perian 1905, Surabaya mendapat status kotamadya (gemeente). Plong tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai ibu kota kewedanan Jawa Timur. Sejak saat itu Surabaya berkembang menjadi kota bertamadun terbesar kedua di Hindia Belanda sesudah Batavia.
Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya sahaja berkisar di sekitar Jembatan Merah doang. Pada musim 1910, fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya, yang sekarang dikenal dengan nama Bom Tanjung Perak. Sampai perian 1920-an, bertaruk permukiman baru sama dengan kewedanan Darmo; Gubeng; Sawahan; dan Ketabang.
Copot 3 Februari 1942, Jepang mengakali bom di Surabaya. Plong wulan Maret 1942, Jepang berdampak merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi korban serangan udara pasukan Sekutu pada terlepas 17 Mei 1944.
Era kemerdekaan
Perbantahan mempertahankan Surabaya
Selepas Perang Marcapada II usai, pada 25 Oktober 1945, 6.000 bala Inggris-India ialah Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, pasukan dan wajib militer Indonesia. Mereka kembali bertugas mengurus keluaran pesakitan perang dan memulangkan tentara Jepang. Laskar Jepang menyerahkan semua senjata mereka, sekadar milisi dan makin semenjak 20.000 pasukan Indonesia menolak.
Barisan Britania menembaki ‘sniper’ dalam perjuangan di Surabaya
26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara R.M. Soerjo, Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby bahwa bala Indonesia dan milisi tak harus menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi keseleo pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas bala Inggris di Jakarta yang dipimpin Letnan Jenderal Philip Christison.
Pada copot 27 Oktober 1945, pukul 11.00, pesawat Dakota Angkatan Peledak Inggris berbunga Jakarta menipu brosur di Surabaya nan mewajibkan semua armada Indonesia dan wajib militer untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan angkatan dan wajib militer Indonesia menjadi marah detik mengaji brosur ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menetapi perjanjian nan ditanda tangani suatu hari sebelumnya. Pada 28 Oktober 1945, barisan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Cak bagi menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby menanyakan mudahmudahan Presiden RI Soekarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.
29 Oktober 1945, Presiden Soekarno; Wakil Presiden Mohammad Hatta; dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin bersama Mayjen Hawthorn menghindari ke Surabaya untuk berunding.
Sreg siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan nan ditandatangani maka itu Kepala negara Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mengaret berasal Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan para pimpinan RI tersebut meninggalkan Surabaya dan pun ke Jakarta.
Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke majemuk pos tentara Inggris di Surabaya bakal memberitahukan soal persetujuan tersebut. Ketika mendekati pos barisan Inggris di gedung Internatio, akrab Jembatan Merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya telah mengepung gedung Internatio.
Karena mengira komandannya akan diserang makanya milisi, bala Inggris kompi D yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk melasikan para milisi. Para wajib militer mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari intern gedung Internatio dan balas menembak. Sendiri perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan bom lempar ke arah wajib militer Indonesia, cuma meleset dan ambruk tepat di otomobil Brigjen Mallaby.
Mobil Brigjen Mallaby yang gosong di arena ia terbunuh kerumahtanggaan pertempuran di Surabaya terlepas 30 Oktober 1945.
Granat meletus dan mobil terbakar. Balasannya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan semula yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke kwartir besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh wajib militer Indonesia.
Letjen Philip Christison berang lautan mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby tersebut dan mengerahkan 24.000 laskar tambahan untuk mengatasi Surabaya.
9 November 1945, Inggris menaburkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke bala Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.
10 November 1945, Inggris menginjak membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh barisan RI dan salah koteng penumpang, Brigadir Jenderal Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.
20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Lebih dari 20.000 angkatan Indonesia, milisi dan penghuni Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur lebur.
Sambutan ini adalah riuk suatu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940-an. Persabungan ini menunjukkan kebulatan hati bangsa Indonesia untuk mempertahankan independensi dan membubarkan kolonialis.
Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, sesudah pertempuran ini, jumlah pasukan Inggris di Indonesia tiba dikurangi secara sedikit demi dan digantikan oleh pasukan Belanda. Penolakan sreg rontok 10 November 1945 tersebut hingga saat ini dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Era pascakemerdekaan
Kota yang kronologi utamanya dahulu hampir berbentuk seperti tali tap mulai sejak sirat Wonokromo di sebelah Selatan menumpu ke Jambatan Merah di sebelah Utara sepanjang sedikit kian 13 km tersebut, di akhir tahun 1980-an mulai berubah jumlah. Pertambahan warga dan urbanisasi yang pesat, mengerasi Surabaya untuk berkembang ke arah Timur dan Barat seperti nan terserah sekarang. Bertambahnya kendaraan bermotor, tumbuhnya industri baru serta menjamurnya perumahan nan dikerjakan oleh perusahaan
real estate
yang menempati pinggiran daerah tingkat mengakibatkan tidak sekadar terjadi kemacetan di tengah kota tapi juga bukan elusif terjadi pula di pinggiran kota. Surabaya sudah lalu berkembang jauh berpangkal kota yang relatif kerdil dan kotor di akhir abad ke-19, menjadi kota metropolitan di intiha abad ke-20 dan pada kurun abad ke-21 menjadi salah suatu metropolitan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Kota yang pada kurun abad ke-20 dan awal abad ke-21 dipandang memberahikan dan kumuh ini juga berhasil berubah menjadi salah satu daerah tingkat metropolitan yang minimal tertata di Indonesia dengan kualitas gegana terbersih.
Geografi
Peta Pembagian Eksekutif Surabaya.
Surabaya secara geografis bernas pada 07°09’00” – 07°21’00” Lintang Daksina dan 112°36′- 112°54′ Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas 326,81 km² dan osean seluas 190,39 km².
Batas wilayah
Kota Surabaya berbatasan dengan bilang daerah, yaitu:
Geologi
Kondisi geologi Ii kabupaten Surabaya terdiri dari Daratan Alluvium; Formasi Kabuh; Pucangan; Lidah; Madura; dan Sonde. Padahal lakukan negeri perairan, Surabaya enggak gemuk pada jalur sesar aktif atau berhadapan spontan dengan samudera, sehingga relatif kerukunan berbunga bencana alam endogen. Berdasarkan kondisi ilmu bumi dan negeri perairannya, Surabaya dikategorikan ke dalam area nan relatif aman terhadap rayuan gempa bumi maupun tanah amblesan sehingga pembangunan infrastruktur tidak memerlukan kolusi geoteknik yang boleh menelan biaya ki akbar.
Topografi
Surabaya terdapat di susur pantai lor provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara dan timur, Kabupaten Sidoarjo di jihat daksina, serta Kabupaten Gresik di jihat barat. Sebagian besar wilayah Surabaya ialah dataran rendah yaitu 80,72% dengan keluhuran antara -0,5 – 5m SHVP alias 3 – 8 m di atas permukaan laut, sedangkan sisanya merupakan daerah perbukitan yang terwalak di provinsi Surabaya Barat (12,77%) dan Surabaya Daksina (6,52%). Di daerah Surabaya Selatan terdapat 2 jabal landai yaitu di wilayah Pengecap dan Gayungan yang ketinggiannya antara 25 – 50 m di atas permukaan laut dan di wilayah Surabaya Barat memiliki kontur kapling perbukitan yang bergelombang. Struktur petak di Surabaya terdiri dari tanah aluvial, hasil deposit wai dan tepi laut, dan di fragmen barat terletak perbukitan yang mengandung kapur tinggi. Di Surabaya terdapat muara Bisa jadi Mas, ialah satu dari dua rekahan Sungai Brantas. Mungkin Mas adalah pelecok satu dari tiga wai utama yang membelah sebagian wilayah Surabaya bersama dengan Bisa jadi Surabaya dan Boleh jadi Wonokromo. Areal sawah dan tegalan terdapat di kawasan barat dan selatan kota, sedangkan areal kolam berada di kawasan rantau timur dan lor.
Iklim
Surabaya memiliki iklim tropis sebagai halnya kota samudra di Indonesia pada umumnya. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, Kota Surabaya tercatat dalam kategori iklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua masa internal setahun yaitu musim hujan abu dan periode kemarau. Curah hujan di Surabaya rata-rata 165,3 mm. Curah hujan abu termulia di atas 200 mm terjadi sreg kurun Januari sampai Maret dan November hingga Desember. Suhu udara galibnya di Surabaya berkisar antara 23,6 °C hingga 33,8 °C.[11]
Data iklim Surabaya, Jawa Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Musim |
Rekor termulia °C (°F) | 38 (100) |
38 (100) |
38 (100) |
37 (99) |
37 (99) |
37 (99) |
38 (100) |
37 (99) |
37 (99) |
39 (102) |
38 (100) |
42 (108) |
42 (108) |
Rata-rata termulia °C (°F) | 32.3 (90.1) |
32.4 (90.3) |
32.1 (89.8) |
32.6 (90.7) |
32.9 (91.2) |
32.1 (89.8) |
31.4 (88.5) |
31.4 (88.5) |
32.9 (91.2) |
34 (93) |
34.6 (94.3) |
34.2 (93.6) |
32.74 (90.92) |
Kebanyakan jurnal °C (°F) | 27.8 (82) |
28 (82) |
27.7 (81.9) |
28.4 (83.1) |
28.4 (83.1) |
27.1 (80.8) |
26.5 (79.7) |
26.6 (79.9) |
27.3 (81.1) |
28.9 (84) |
30.2 (86.4) |
29.6 (85.3) |
28.04 (82.44) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 24.8 (76.6) |
24.7 (76.5) |
24.8 (76.6) |
25.5 (77.9) |
24.9 (76.8) |
23.3 (73.9) |
22.3 (72.1) |
22.4 (72.3) |
22.9 (73.2) |
24.1 (75.4) |
25.8 (78.4) |
25.6 (78.1) |
24.26 (75.65) |
Rekor terendah °C (°F) | 22 (72) |
22 (72) |
22 (72) |
22 (72) |
21 (70) |
20 (68) |
20 (68) |
20 (68) |
21 (70) |
20 (68) |
20 (68) |
22 (72) |
20 (68) |
Presipitasi mm (inci) | 348 (13.7) |
334 (13.15) |
300 (11.81) |
196 (7.72) |
93 (3.66) |
56 (2.2) |
23 (0.91) |
6 (0.24) |
10 (0.39) |
40 (1.57) |
123 (4.84) |
266 (10.47) |
1.795 (70,66) |
Umumnya hari hujan |
21 | 19 | 18 | 15 | 10 | 6 | 3 | 1 | 2 | 4 | 9 | 17 | 125 |
% kelembapan | 84 | 84 | 83 | 80 | 79 | 73 | 69 | 64 | 67 | 72 | 77 | 79 | 75.9 |
Rata-rata pendar matahari bulanan | 183 | 202 | 241 | 250 | 262 | 275 | 281 | 293 | 298 | 285 | 235 | 193 | 2.998 |
Galibnya sinar mentari koran | 4.0 | 4.8 | 5.3 | 6.1 | 7.2 | 7.7 | 8.5 | 9.1 | 8.8 | 8.1 | 6.6 | 4.8 | 6.75 |
Sumber #1: WeatherOnline[12] & BMKG[13] |
|||||||||||||
Sumur #2: Weatherbase dan WeatherAtlas[14] [15] |
Rezim
Radiks hukum bagi kota Surabaya ialah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1950, tentang Tadbir Provinsi Kabupaten/Ii kabupaten Di Jawa Timur. Surabaya berstatus ibarat daerah tingkat yang menjadi penggalan bersumber wilayah Jawa Timur. Distrik Surabaya kemudian dibagi sekali lagi menjadi 31 kecamatan dan 163 kelurahan.
Superior Kawasan
Surabaya dipimpin maka dari itu seorang wali kota dan didampingi oleh seorang wakil wali daerah tingkat. Wali Kota Surabaya detik ini adalah Eri Cahyadi, yang menjabat sejak 26 Februari 2022. Anda didampingi maka itu Wakil Wali Daerah tingkat Armuji.
Dewan Agen
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Surabaya berdasarkan asal puak politik dalam tiga periode buncit.
Partai Politik | Jumlah Kursi sreg Periode | ||
---|---|---|---|
2009-2014[16] | 2014-2019[17] | 2019-2024[18] | |
PDS | 4 | ||
PKNU | 1 | ||
Hanura | 0 |
![]() 3 |
![]() 0 |
Gerindra | 3 |
![]() 5 |
![]() 5 |
PKS | 5 |
![]() 5 |
![]() 5 |
PAN | 2 |
![]() 4 |
![]() 3 |
PKB | 5 |
![]() 5 |
![]() 5 |
Golkar | 5 |
![]() 4 |
![]() 5 |
PPP | 1 |
![]() 1 |
![]() 1 |
PDI-P | 8 |
![]() 15 |
![]() 15 |
Demokrat | 16 |
![]() 6 |
![]() 4 |
NasDem |
(plonco) 2 |
![]() 3 |
|
PSI |
(baru) 4 |
||
Besaran Anggota | 50 |
![]() 50 |
![]() 50 |
Jumlah Partai | 10 |
![]() 10 |
![]() 10 |
Pencatuan eksekutif
Kota Surabaya punya 31 kecamatan dan 154 kelurahan (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2022, kuantitas pemukim 2.827.892 hayat dan luas wilayah 350,54 km² dan tingkat kepejalan penduduk sebesar 8.067 umur/km².[19]
[20]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Daerah tingkat Surabaya adalah sebagai berikut;
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|
35.78.28 | Asemrowo | 3 |
|
35.78.19 | Benowo | 4 |
|
35.78.13 | Bubutan | 5 |
|
35.78.29 | Bulak | 4 |
|
35.78.21 | Dukuh Paku | 4 |
|
35.78.22 | Gayungan | 4 |
|
35.78.07 | Genteng | 5 |
|
35.78.08 | Gubeng | 6 |
|
35.78.25 | Gunung Anyar | 4 |
|
35.78.23 | Botol | 4 |
|
35.78.01 | Karang Pilang | 4 |
|
35.78.17 | Kenjeran | 4 |
|
35.78.15 | Krembangan | 5 |
|
35.78.18 | Lakarsantri | 6 |
|
35.78.26 | Mulyorejo | 6 |
|
35.78.12 | Pabean Cantian | 5 |
|
35.78.30 | Pakal | 4 |
|
35.78.03 | Rungkut | 6 |
|
35.78.31 | Sambikerep | 4 |
|
35.78.06 | Sawahan | 6 |
|
35.78.16 | Semampir | 5 |
|
35.78.11 | Simokerto | 5 |
|
35.78.09 | Sukolilo | 7 |
|
35.78.27 | Sukomanunggal | 6 |
|
35.78.10 | Tambaksari | 8 |
|
35.78.14 | Tandes | 6 |
|
35.78.05 | Tegalsari | 5 |
|
35.78.24 | Tenggilis Mejoyo | 4 |
|
35.78.20 | Wiyung | 4 |
|
35.78.02 | Wonocolo | 5 |
|
35.78.04 | Wonokromo | 6 |
|
Total | 154 |
Pertahanan dan keamanan
Surabaya merupakan kwartir besar dari Kodam V/Brawijaya nan merupakan komando kewilayahan pertahanan dari TNI Angkatan Darat di daerah Provinsi Jawa Timur. Wilayah satuan teritorial Kodam V/Brawijaya di area Surabaya yaitu Korem 084/Bhaskara Jaya yang terbagi atas beberapa Kodim, yaitu Surabaya Paksina ; Surabaya Timur ; Surabaya Selatan ; Sidoarjo ; Gresik ; Bangkalan ; Sampang; Pamekasan dan Sumenep. Seluruh Kodim tersebut kemudian dibagi lagi menjadi beberapa Koramil yang fertil di tingkat kecamatan. Kota Surabaya pun merupakan markas samudra dari Komando Armada II yang berfokus di Bom Tanjung Perak, Surabaya. Komando Armada II TNI Angkatan Laut membawahi wilayah laut Indonesia putaran tengah. Mayapada Marinir terwalak di wilayah Kecamatan Karang Pilang, Surabaya. Kawasan TNI AU terdapat di Lanud Muljono Surabaya.
Kwartir ki akbar Polda Jawa Timur pun terdapat di Surabaya. Wilayah hukum Polda Jawa Timur yang cak semau di wilayah kota Surabaya adalah satu kepolisian resor kota besar, yaitu Kepolisian Resor Kota Raksasa Surabaya (Polrestabes Surabaya) yang membawahi 23 kepolisian sektor daerah tingkat, serta satu kepolisian resor nan terdiri terbit unsur Kesendirian Pelaksanaan Pengamanan Dermaga (KP3) di wilayah Dermaga Ancol Argentum, ialah Kepolisian Resor Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan Tanjung Perak (Polres KP3 Jazirah Perak) yang membawahi 5 kepolisian sektor adalah Polsek Asemrowo ; Polsek Kenjeran ; Polsek Krembangan ; Polsek Pabean Cantian ; dan Polsek Semampir.
Ilmu kependudukan
Menurut data mulai sejak Badan Daya Statistik, penghuni kota Surabaya puas tahun 2022 berjumlah 3.094.732 jiwa.[21]
Dengan kewedanan seluas 326,81 km²,[22]
maka kepadatan penghuni Kota Surabaya adalah sebesar 8.393 semangat per km².
Agama
Mayoritas penduduk Surabaya menganut agama Islam sebanyak 85,50% (2.701.588 jiwa) sesuai data Badan Pusat Statistik Surabaya tahun 2022.[3]
Surabaya merupakan salah suatu pusat penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa dan merupakan basis penduduk Nahdlatul ‘Ulama yang beraliran tradisional. Masjid Ampel didirikan pada abad ke-15 oleh Sunan Ampel, salah suatu Walisongo. Di Surabaya juga redup Masjid Al-Akbar nan yaitu masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Sajadah Istiqlal, Jakarta dan Masjid Cheng Ho nan terletak di kewedanan Ketabang yang memiliki arsitektur layaknya kapuk.
Agama bukan yang dianut sebagian penduduk adalah Serani sebanyak 404.261 atma (12,80%) dimana Protestan berjumlah 280.862 jiwa (8,89%) dan Katolik sebanyak 123.399 semangat (3,91%).[3]
Penganutnya galibnya berasal dari rasial Tionghoa, Batak, kesukuan Indonesia Timur dan minoritas tungkai Jawa setempat. Di Surabaya ini sekali lagi ngeri Gereja Bethany yang adalah salah satu gereja terbesar di Indonesia. Cak bagi agama katolik, Surabaya merupakan flat dari Keuskupan Surabaya, berpusat di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya, yang dipimpin makanya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono.
Agama bukan nan dianut masyarakat Surabaya ialah Buddha (1,42%) dan Konghucu (0,02%) nan dianut etnis Tionghoa; serta Hindu (0,25%) nan dianut suku Tengger, Bali, dan India.
Suku bangsa
Pegon, pakaian rasam Surabaya
Kaum kalis nan menjadi mayoritas di Surabaya adalah suku Jawa sebanyak 83,68%. Kota Surabaya pula menjadi tempat habis warga Madura sebanyak 7,50%, kemudian Tionghoa sebanyak 7,25%, suku lain termasuk Arab dan lainnya sebanyak 1,57%.[23]
Kaki Madura di Surabaya sebagian raksasa merupakan perantau yang berasal dari Pulau Madura dan kawasan Tapak besi. Orang Tionghoa di Surabaya merupakan pelimbang yang berpokok bermula Tiongkok yang datang ke Surabaya pada kurun abad ke-13 mengaras-20. Permukiman purwa sosok-orang Tionghoa di Surabaya subur di sepanjang Mana tahu Mas. Sedangkan suku Arab di Surabaya umumnya ialah warga keturunan Arab nan bertempat tinggal maupun menetap di Surabaya. Beberapa di antaranya membuat komunitas yang tergabung di daerah Masjid Ampel, Surabaya. Kaum enggak yang suka-suka di Surabaya meliputi suku India;[24]
Bali; Batak; Sunda; Baris; Bugis;[25]
Minang; Manado;[26]
Dayak; Toraja; Ambon; Bawean; Aceh; Melayu; Betawi; serta warga asing.
Sebagai keseleo satu daerah tingkat tujuan pendidikan, Surabaya pula menjadi tempat tinggal siswa / mahasiswa dari berbagai rupa daerah dari seluruh Indonesia, malar-malar di antara mereka lagi takhlik wadah peguyuban tunggal. Sebagai salah satu sentral perdagangan regional, banyak warga asing (ekspatriat) yang tinggal di Surabaya, terutama di kewedanan Surabaya Barat.
Bahasa
Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan
boso Suroboyoan
(bahasa ke-Surabaya-an). Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kabupaten dan Ii kabupaten Mojokerto, serta sebagian Jombang dan Lamongan, dan memiliki pengaruh nan sangat ki akbar di damping semua provinsi Negeri Jawa Timur. Dialek ini dikenal egaliter,
blak-blakan, dan awam Surabaya dikenal layak fanatik dan bangga terhadap bahasanya.
Doang sebagian raksasa penduduk Surabaya masih menjunjung strata leluri Jawa, tertera penggunaan bahasa Jawa halus cak bagi menghormati manusia nan lebih sepuh atau orang yang plonco dikenalnya. Tetapi sebagai dampak peradaban yang maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya, secara tak bersama-sama mutakadim mencampuradukkan bahasa tulen Surabaya,
ngoko, dan bahasa Madura, sehingga diperkirakan banyak kosakata kudrati bahasa Surabaya yang sudah punah. Beberapa contoh adalah
njegog:kungkung,
ndherok:berhenti,
gog:paman,
maklik:bibi. Bahasa yang dituturkan penduduk Madura di Surabaya pada lazimnya terjadi pencampuran antara bahasa Madura dan Jawa di dalam komunikasi sehari-periode, sementara itu bahasa yang dituturkan warga anak cucu Tionghoa di Surabaya n kepunyaan dialek khas yang merupakan pencampuran antara bahasa Indonesia, Jawa, Hokkien, Khek, dan Mandarin yang dikenal dengan dialek Tionghoa Surabaya. Namun terlepas semenjak itu, seluruh penduduk Surabaya menunggangi bahasa Indonesia sebagai bahasa konvensional nasional di kerumahtanggaan programa, kegiatan, alias komunikasi legal.
[butuh rujukan]
Perekonomian
Letak Kota Surabaya yang terlampau strategis berada hampir di perdua wilayah Indonesia dan tepat di selatan Asia menjadikannya sebagai riuk satu
hub
utama bagi kegiatan penggalasan di Asia Tenggara. Laksana kota metropolitan, Surabaya menjadi kiat kegiatan ekonomi, keuangan, dan bisnis di area Jawa Timur dan sekitarnya. Andai salah satu pusat ekspor impor, Surabaya tidak hanya menjadi resep perdagangan bagi wilayah Jawa Timur, namun sekali lagi memfasilitasi negeri-wilayah di Jawa Tengah, Kalimantan, dan kawasan Indonesia Timur. Surabaya dan kawasan sekitarnya merupakan negeri nan paling pesat pembangunan ekonominya di Jawa Timur dan salah satu yang minimum maju di Indonesia.
Selain itu, Surabaya juga adalah salah satu daerah tingkat terpenting internal menopang perekonomian Indonesia. Sebagian raksasa penduduknya bergerak kerumahtanggaan bidang jasa, industri, dan perdagangan. Surabaya adalah pusat perdagangan yang mengalami perkembangan pesat. Industri-industri utamanya antara lain galangan kapal, alat-alat berat, pengolahan peranakan dan agrikultur, elektronik, perabotan rumah strata, serta kerajinan tangan. Banyak perusahaan multinasional besar yang berkantor kiat di Surabaya, begitu juga PT Sampoerna Tbk; Wismilak; Maspion; Wings Group; Unilever Indonesia; Pakuwon Group; Jawa Pos Group; dan PT PAL Indonesia.
Surabaya juga merupakan kota pelabuhan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Pelabuhan terpenting di Surabaya adalah Pangkalan Jazirah Perak yang ialah bandar perdagangan, kontainer, dan penumpang terbesar kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Di Surabaya juga terdapat Terminal Pelabuhan Teluk Lamong yang ialah halte bandar penyangga terdepan Pelabuhan Semenanjung Selaka. Setopan Dermaga Teluk Lamong ini menjadi
green port
pertama di Indonesia serta yaitu keseleo satu terminal bom tercanggih di dunia di mana seluruh sistem operasinya kodrati dan memperalat komputer.
Negeri Pusat Bisnis
Kawasan CBD Surabaya Pusat.
Dalam kurun perian 2 sepuluh tahun, Surabaya dan ii kabupaten-ii kabupaten bintang siarah di sekitarnya mutakadim mempunyai andil finansial nan vital di Indonesia dikarenakan sektor bursa, industri, dan jasanya yang terus berkembang. Peristiwa ini kemudian menyebabkan daya beli masyarakat meningkat dan indikator pembantu konsumen yang berkembang pesat. Hal ini tentunya menarik minat investor bikin turut andil dalam peralihan wajah kota, sehingga mendorong munculnya “Kawasan Komersial Terpadu” /
Central Business District
(CBD) andai pusat-trik kegiatan bisnis di Surabaya. Kawasan konstruksi tinggi (highrise building) berkecukupan di sekeliling Perkembangan Tunjungan, Basuki Rachmat, Darmo, Mayjend Sungkono, H.R. Muhammad, dan Ahmad Yani, sedangkan kawasan pabrik di Surabaya di antaranya adalah Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Karang Pilang dan Margomulyo. Berikut ini adalah sejumlah kawasan CBD yang termasuk ke dalam
negeri emas
di kota Surabaya:
Kawasan Pusat Menggandar Surabaya Pusat
Kawasan ini terletak di sekeliling Jalan Basuki Rachmat, Urut-urutan Embong Malang, dan Kronologi Bubutan. Area ini sudah lalu berkembang bak resep niaga di negeri Jawa Timur sejak 3 dasawarsa lalu dan menjadi salah satu dalaman utama kegiatan bisnis dan perniagaan di Surabaya. Beberapa ciri khas bangunan yang ada di kawasan ini di antaranya merupakan Wisma BRI Surabaya, Hotel Bumi Surabaya, Wisma Intiland Surabaya, Pakuwon Tower, The Peak Residence, Sheraton Hotel, dan lain sebagainya.
Area Pusat Niaga Surabaya Barat
Kawasan CBD Surabaya Barat di malam hari
Kawasan ini terletak di selingkung Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Adityawarman, Jalan H.R. Muhammad, dan Jalan Giri Darmo. Kawasan ini berkembang sebagai rahasia bisnis baru di Surabaya sejak tahun 1990-an. Dahulu, kawasan ini dikenal misal riuk satu
kawasan hening
yang tidak berkembang di distrik Surabaya. Namun, waktu ini sudah berkembang sebagai riuk satu kawasan sendi menggalas dan perdagangan yang paling pesat perkembangannya di distrik Jawa Timur, dengan berdirinya
highrise building
dan perumahan-perumahan elite yang tertata beres di wilayah ini. Bilang ciri istimewa konstruksi nan terserah di kewedanan ini di antaranya yakni Adhiwangsa Apartment, Waterplace Residence, Puri Syamsu, Beverly Park Apartment, The Via & The Vue Apartment, Ciputra World Hotel, La Riz Mansion, Orchard & Tanglin Apartment, Puncak Permai Apartment, dan lain sebagainya.
Pariwisata
Surabaya memiliki beragam destinasi tamasya yang menarik. Rata-rata destinasi wisata di daerah tingkat ini erat kaitannya dengan sejarah penyerantaan agama Islam di kapling Jawa, serta perjuangan nasional Indonesia. Selain itu, Surabaya juga mempunyai pariwisata yang menarik, di antaranya adalah Ekowisata Mangrove Wonorejo, Pantai Kenjeran, Mangrove Giri Anyar, Alun-alun Bawah Tanah, Pangan Awi Keputih, Taman Flora, Taman Bungkul, KBS(Surabaya Zoo), Monkasel, Baluwarti Kedung Cowek, Surabaya North Quay, Tugu Pahlawan dan Wisata Arombai Kalimas. Surabaya sekali lagi dikenal sebagai kota bekas singgahnya wisatawan mancanegara yang akan berwisata di area Malang Raya, Argo Bromo, ataupun Gunung Ijen.
Kemudahan
Sarana akomodasi di Surabaya terdapat beragam mulai hotel berbintang, apartemen, hingga losmen yang tersebar di seluruh penjuru kota. Salah satunya adalah Hotel Majapahit yang merupakan keseleo satu hotel bersejarah di Indonesia di mana terjadi peristiwa Insiden Bendera.
Ritel
Di Surabaya terdapat banyak pusat perbelanjaan tiba berusul pusat perbisnisan modern (mal), daya grosir, hingga pasar modern dan tradisional. Surabaya memiliki dua daya ekspor impor bertamadun terbesar di Indonesia, yakni Pakuwon Mall yang terdapat di Surabaya Barat, Tunjungan Plaza nan terletak di Surabaya Pusat[27]dan Galaxy Mall yang terdapat di Surabaya Timur.
Arsitektur kota
Wisma Intiland, keseleo satu gedung perkantoran terkenal di Surabaya yang mencirikan aristektur brutalis.
Arsitektur di Surabaya adalah percampuran antara otoritas kolonial, Asia, Jawa, modern, dan post-beradab. Di Surabaya masih banyak dijumpai gedung peninggalan era kolonial yang masih meleleh kokoh hingga saat ini, seperti Hotel Majapahit (d/h Hotel Oranje) dan Kantor Pos Besar Surabaya. Seumpama sebuah kota yang nisbi tua di Indonesia dan Asia Tenggara, rata-rata gedung masa kolonial di Surabaya dibangun seputar kurun abad ke-17 hingga mulanya abad ke-20. Bangunan-konstruksi ini menunjukan tren Belanda / Eropa pada abad medio.
Sebelum Perang Dunia Kedua, di selingkung pusat ii kabupaten lama Surabaya terdapat banyak bangunan-konstruksi rumah toko, nan kebanyakan berlenggek dua. Flat-rumah toko ini terinspirasi mulai sejak tradisi Eropa dan Tionghoa Ki gua garba. Kendatipun sebagian sudah lalu dibongkar cak bagi pembangunan baru, masih banyak gedung-bangunan lama yang dipertahankan sebagai uang kancing budaya dan ikon kota, yaitu di sekitar daerah Jalan Kembang Jepun, Perkembangan Kejai, Jalan Sakarosa, Jalan Slompretan, dan Perkembangan Rajawali.
Pada masa selepas independensi Indonesia, pusat kronologi arsitektur daerah tingkat Surabaya belaka terhimpun di wilayah Jembatan Berma, dan sekitarnya, sekadar perkembangan kesejagatan nan pesat, mutakadim menjadikan perkembangan arsitektur mutakadim merata di seluruh penjuru kota.
Pada akhir 1990-an dan sediakala 2000-an, bangunan bersikap berbudaya dan post-bertamadun semakin bermunculan di Surabaya. Seiring dengan urut-urutan ekonomi, konstruksi-gedung seperti mana ini terus berkembang di Surabaya setakat sekarang. Pada era 2010-an, Surabaya telah menjadi kewedanan cak bagi bangunan-bangunan tinggi di wilayah Jawa Timur, seperti The Peak Residence dan One Icon Residence (200 meter).
Pendidikan
Surabaya merupakan salah satu kota harapan pendidikan di Indonesia. Ribuan pelajar atau mahasiswa bermula berjenis-jenis daerah di Indonesia mengenyam pendidikan di ii kabupaten ini. Di kota Surabaya terdapat bervariasi tingkatan pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini yaitu kelompok bertindak, hingga pendidikan tinggi merupakan akademi, perguruan tinggi, politeknik, sekolah tahapan, sebatas universitas. Bilang universitas, politeknik dan perhimpunan negeri ternama yang ada di Surabaya adalah Perguruan tinggi Airlangga (UNAIR), Universitas Provinsi Surabaya (UNESA), Jamiah Terbuka (UT), Universitas Purnawirawan Pembangunan Nasional (UPN), Institut Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA),[28]
[29]
Politeknik Elektronika Provinsi Surabaya (PENS), Politeknik Penerbangan Surabaya, dan Perserikatan Teknologi Dasa Nopember (ITS).[30]
Di Surabaya sekali lagi terdapat bilang perguruan strata swasta, di antaranya yaitu Universitas Surabaya (UBAYA), Perhimpunan Kristen Petra (UKP), Perserikatan Agama Islam Taruna (STAI Remaja) Surabaya, Perkumpulan Wijaya Kusuma (UWK), Universitas Narotama (UNNAR) Surabaya, Universitas Ciputra (UC)[31], Sekolah tinggi Pelita Harapan (UPH), Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), Institut Muhammadiyah Surabaya (UMS), Sekolah tinggi Bhayangkara (UBHARA) Surabaya, Universitas Putra Bangsa (UPB), Universitas Wijaya Putra (UWP), Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM), Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC), Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG), Sekolah Tataran Agama Islam Luqman Al-Juri (STAIL) Surabaya, dan sekolah tinggi lainnya.
Sementara untuk tingkat Sekolah Pangkal sederajat hingga Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Sedang Kejuruan setimpal, jumlah sekolah di ii kabupaten Surabaya berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 1.465 sekolah. Bakal tingkat SD sederejat terdapat 812 sekolah, tingkat SMP setara sebanyak 382 sekolah, tingkat SMA sederajat 165 sekolah, dan tingkat Sekolah Semenjana Kejuruan sederajat terdapat 106 sekolah di Surabaya.[32]
Banyaknya perguruan tinggi negeri di Surabaya sebanyak 6 jamiah, dan 70 jamiah swasta.[33]
Pendidikan formal | SD atau MI (kewedanan dan swasta) |
SMP atau MTs (daerah dan swasta) |
SMA, MA, SMK (negeri dan swasta) |
Perguruan tinggi (negeri dan swasta) |
||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah ketengan | 812 | 382 | 271 | 76 | ||||||||
Data sekolah di Kota Surabaya T.A 2022-2021 Sendang: [32] |
Kebudayaan
Ludruk Irama Budaya, salah suatu grup kesenian ludruk di Surabaya.
Kebudayaan Jawa di Surabaya memiliki ciri idiosinkratis dibandingkan dengan distrik lainnya, yaitu karakteristiknya yang bertambah
egaliter
dan ternganga. Surabaya dikenal memiliki sejumlah kesenian khas, merupakan:
- Ludruk, adalah seni pertunjukan drama yang menceritakan nyawa rakyat sehari-hari.
- Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang kebanyakan dipersembahkan untuk tamu unik
- Kidungan, adalah pantun nan dilagukan, dan mengandung zarah humor
Selain kesenian di atas, budaya panggilan
arek
atau
rek
(panggilan khas Surabaya) pula menjadi ciri khas nan unik. Di samping itu, di Surabaya juga dikenal panggilan spesifik lainnya, ialah
Cak
bikin lanang dan
Uni
untuk perempuan. Sebagai upaya bikin melestarikan budaya, setiap satu masa sekali diadakan pemilihan Kongkalikong & Mbakyu Surabaya. Kongkalikong & Mbak Surabaya dan para finalis tersortir merupakan konsul tamasya dan ikon generasi muda ii kabupaten Surabaya.
Setiap setahun sekali diadakan Festival Kongkalikong Durasim (FCD), adalah sebuah festival seni untuk melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Festival Kongkalikong Durasim ini biasanya diadakan di Bangunan Cak Durasim, Surabaya. Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang menggotong segala varietas rangka kesenian misalnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran lukisan. Pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di Surabaya juga bersumber berasal asing Surabaya. Diramaikan juga pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong dan lain sebagainya. Festival Seni Surabaya ini diadakan setiap suatu tahun sekali di rembulan Juni dan biasanya bertempat di Balai Pemuda.
Selain tamadun Jawa, sebagai ii kabupaten yang mengalami urut-urutan pesat, di Surabaya pun terjadi pencampuran beragam kebudayaan berusul Madura, Islam, Arab, Tionghoa, dan lain sebagainya.
Kesehatan
Di Surabaya, terletak rumah linu yang dikelola berbagai pihak baik pemerintah provinsi, hingga swasta. Beberapa rumah ngilu di Surabaya bahkan mendapat salinan ISO. Pusat Kesehatan Awam (Puskesmas) juga tersebar di seluruh Surabaya. Di sejumlah titik ii kabupaten Surabaya pun terwalak beberapa klinik pengobatan herbal dan tradisional lakukan pengobatan dengan incaran-bahan alami. Berikut beberapa rumah sakit ternama yang suka-suka di Surabaya:
- Flat Sakit Adi Husada Kapasari
- Rumah Guncangan Adi Husada Undaan Wetan
- Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan
- Apartemen Sakit Bedah Surabaya
- Rumah Gempa bumi Bhayangkara
- Flat Linu Darmo
- Rumah Gempa bumi Dr. Soetomo
- Apartemen Sakit Sanggang Royong
- Kondominium Remai Graha Amerta
- Apartemen Sakit Husada Utama
- Rumah Sakit Ibu dan Anak Graha Medika
- Kondominium Sakit Ibu dan Anak asuh Kendangsari
- Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari MERR
- Flat Lindu Ibu dan Anak Lombok 22
- Apartemen Nyeri Ibu dan Anak Embalau 22 Lontar
- Flat Remai Ibu dan Momongan Putri Surabaya
- Rumah Sakit Selam Surabaya
- Apartemen Sakit Kehidupan Menur
- Rumah Nyeri Katolik St. Vincentius A Paulo (RKZ Surabaya)
- Apartemen Ngilu Alat penglihatan Undaan
- Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran
- Apartemen Sakit Mitra Keluarga Satelit
- Apartemen Sakit National Hospital
- Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi
- Rumah Guncangan PHC
- Rumah Remai Premier Surabaya
- Rumah Ngilu Royal
- Flat Sakit Siloam Surabaya
- Rumah Sakit Jamiah Airlangga
- Kondominium Sakit Wijaya
- Rumah Sakit William Booth
- Rumah Nyeri Wiyung Sejahtera
Olahraga
Di Surabaya terdapat beberapa klub olahraga, di antaranya adalah:
- Persebaya Surabaya (sepak bola / Liga 1)
- Surabaya Samator (bola voli)
- Polygon Sweet Nice (PSN) (balap besikal)
- Wismilak Cycling Team (balap sepeda)
- Sorot Langgeng Surabaya (CLS) (bola bola keranjang)
- Suryanaga (bulu sanggep)
- Surya Baja (bulu tangkis)
- Forkabaya (bola voli & surai tangkis)
- SC Eagle (renang)
- dan tak-bukan
Cabang olahraga yang berkembang pesat di Surabaya di antaranya yakni bola kaki, basket, badminton, tennis, voli, renang, dan enggak sebagainya. Surabaya memiliki tiga stadion raksasa yaitu Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) nan berkapasitas 55.000 spektator dan yakni salah satu stadion terbesar di Indonesia, Stadion Gelora 10 November atau nan lebih dikenal dengan
Stadion Tambaksari
yang berenergi 35.000 pirsawan, serta Gelora Pantjasila (EYD: Pancasila) yang berkemampuan 5.000 penonton. Even olahraga yang gayutan diselenggarakan di Surabaya antara lain adalah PON VII, PON XV, ASEAN University Games 2004 dan ASEAN School Games 2022.
Transportasi
Darat
Surabaya yakni pusat transportasi darat di putaran timur pulau Jawa, merupakan pertemuan dari sejumlah jalan raya nan mengikat Surabaya dengan kota-kota lainnya. Surabaya terhubung dengan beberapa jalan nasional, yaitu Rute 1 dengan rute Merak-Banyuwangi dan Rute 17 dengan rute Yogyakarta-Surabaya. Surabaya juga dihubungkan dengan bilang jalan provinsi yang menghubungkan Surabaya dengan kota-ii kabupaten lainnya di Jawa Timur. Jalan tol nan terhubung dengan Surabaya ialah ruas Surabaya-Gresik yang menghubungkan Surabaya dengan Gresik serta ii kabupaten-kota di tepi laut utara Jawa, Surabaya-Mojokerto yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Jawa Timur penggalan barat, Surabaya-Gempol yang menggerutu Surabaya dengan negeri Jawa Timur bagian daksina, serta Waru-Bandara Juanda yang menghubungkan Surabaya dengan Bandara Dunia semesta Juanda. Ruas Surabaya-Gempol terhubung dengan ruas Gempol-Pandaan. Ruas Gempol-Pandaan terhubung dengan ruas Gempol-Pasuruan yang menambat Surabaya dengan daerah Tapal Kuda di Jawa Timur dan ruas Pandaan-Malang nan menyambung Surabaya dengan Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur serta wilayah Jawa Timur babak kidul. Bakal menyambat Surabaya dengan Pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang merupakan jambatan terpanjang di Indonesia.
Bus
Di Surabaya dilayani oleh bus kota bak sarana nan menjadi pilihan untuk warga Surabaya atau daerah tingkat sekitarnya untuk beraktivitas sehari-hari. Surabaya memiliki beberapa terminal dalam kota, antara tidak Terminal Joyoboyo, Terminal Bratang, Halte Geretak Merah, Perhentian Ujung Baru, dan lain sebagainya. Terminal-perhentian ini menjadi bintik perjumpaan antara bus daerah tingkat dengan moda transportasi dalam kota lainnya.
Sejak 7 April 2022, pemerintah ii kabupaten Surabaya meluncurkan sistem bus kota yang diberi segel
Suroboyo Bus
yang menyervis titik-bintik terdahulu di seluruh penjuru daerah tingkat. Sistem pembayaran Suroboyo Bus suntuk khas karena memperalat sampah plastik dan menjadikan Surabaya sebagai kota kedua di dunia yang menerapkan sistem ini sreg transportasi massal sesudah kereta bawah lahan Beijing puas tahun 2022. Suroboyo Bus memiliki halte-halte kecil yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Pada sungkap 5 September 2022, di Surabaya beroperasi layanan bus tingkat nan menyervis bintik-noktah penting di kota Surabaya. Setinggi sebagaimana Suroboyo Bus, bus tingkat Surabaya kembali menunggangi sampah plastik sebagai metode pemasukan.
Di Surabaya direncanakan pembangunan sistem angkutan massal cepat (AMC) /
mass rapid transit
(MRT). Bentuk AMC yang direncanakan adalah sistem kereta jago merah ringan /
light rail transit
(LRT) yang pula menyambat Surabaya dengan kota-kota satelit di distrik Gerbangkertosusila. Pengadaan AMC tersebut bertujuan seharusnya Surabaya terhindar pecah kemacetan nan terus terjadi. Peluasan sistem AMC ini yaitu kerjasama antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Negeri Jawa Timur, dan swasta.[34]
[35]
Di samping itu, Pemerintah Ii kabupaten Surabaya sekali lagi merencanakan penerapan sistem ERP (Electronic Road Pricing) ialah sistem jalan berbayar seharusnya para pengendara kendaraan pribadi beralih ke sistem AMC.
Kereta api
Daerah tingkat Surabaya dihubungkan dengan beberapa kota-daerah tingkat di Pulau Jawa melalui sagur kereta api. Kota Surabaya punya 4 stasiun raksasa: Wonokromo, Surabaya Gubeng, Surabaya Kota, dan Surabaya Pasar Turi. Stasiun lain di Kota Surabaya yang bukan kalah terdepan yakni Stasiun Tandes, Stasiun Kandangan, Stasiun Benowo,
Halte Ngagel,
Perhentian Margorejo,
Perhentian Jemursari, dan
Terminal Kertomenanggal.
Ii kabupaten Surabaya punya dua depo lokomotif/kereta, yaitu Depo Sidotopo (SDT) yang adalah depo induk kereta/kereta jago merah utama, dan menjadi depo terbesar di Pulau Jawa, serta suka-suka pula sub-depo api kepala kereta api Surabaya Pasar Turi (SBI) yang juga menjadi depo sepur.
Stasiun Surabaya Gubeng adalah stasiun kereta jago merah terbesar di Jawa Timur dan menjadi salah satu stasiun tersibuk di Indonesia, sekaligus menjadi stasiun induk berpokok pengelolaan Daerah Kampanye VIII Surabaya, yang juga menutupi wilayah Mojokerto, Sidoarjo, Malang, Pasuruan (sebagian), Blitar (sebagian), Gresik, Lamongan, Bojonegoro.
Terwalak kuantitas sebanyak sedikit lebih 33 Sepur yang melintasi Kota Surabaya bermula beraneka macam kota di pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Cilacap, Purworejo, Yogya, Nganjuk, Blitar, Bojonegoro, Lamongan, Malang, Jember, dan Banyuwangi), dan rute kereta jago merah terbagi menjadi dua jenis lintas yaitu:
- Lintas Utara (Lamongan–Bojonegoro–Semarang–Pekalongan–Tegal)
- Lintas Kidul (Sidoarjo–Malang–Blitar–Mojokerto–Madiun–Partikular–Yogyakarta–Purwokerto)
Untuk sepur lintas selatan Jawa bertambah dominan dilayani di Stasiun Surabaya Gubeng (solo KA antarkota), dan Stasiun Surabaya Kota (khusus KA Tempatan dan Kommuter), dan kerjakan kereta api lintas utara Jawa lebih dominan dilayani di Stasiun Surabaya Pasarturi.
Transportasi publik internal kota
Angkutan dalam kota lainnya di Surabaya dilayani makanya taksi, angkutan kota (makin dikenal dengan sebutan
bemo), angguna (seperti taksi namun tanpa AC, dan memiliki rajah partikular), ojek, becak, langca dalang, serta beberapa jasa kontrak mobil yang banyak tersedia di kota ini sebagai pilihan lain dalam berkeliling ke seluruh penjuru kota.
Laut
Pelabuhan Jazirah Perak melayani penumpang dengan sagur kapal feri Surabaya-Banjarmasin dan Surabaya-Makassar. Tanjung Selaka juga n kepunyaan pelabuhan penumpang modern yang dilengkapi dengan 2 buah garbarata buat kapal. Tanjung Perak menjadi dermaga pertama di Indonesia yang menyediakan fasilitas ini. Dermaga Tanjung Perak juga memiliki dermaga nan dapat menghidangkan kapal pesiar baik dari n domestik negeri alias luar negeri. Antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura, selain melalui Jembatan Suramadu, juga dapat melalui Pelabuhan Ujung yang terwalak di sebelah Pelabuhan Ancol Galuh dengan jalur kapal feri Ujung-Kamal.
Peledak
Bom Udara Internasional Juanda
adalah sebuah pelabuhan udara internasional yang terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bandara ini terletak 20 km sebelah kidul jantung kota Surabaya dan melayani sirkuit penerbangan buat wilayah Surabaya serta Gerbangkertosusila dan sekitarnya.
Secara geografis, Bandara Jagat rat Juanda tidak terletak di dalam negeri Kota Surabaya, doang terwalak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Miskonsepsi terjadi pula pada beberapa bandara yang meladeni daerah tingkat-ii kabupaten besar di Indonesia yang lain, seperti Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatra Utara. Akan tetapi makanya otoritas penerbangan antarbangsa (IATA dan ICAO), bandara-bandara seperti mana ini tetap diakui sebagai bandar udara yang melayani arus mobilitas penerbangan metropolitan dan negeri metropolis yang kaya kerumahtanggaan jangkauannya. Bandara Internasional Juanda dikelola oleh PT Angkasa Pura I.
Pembangunan terminal hijau Bandara Juanda seluas 51.500 m² dimulai selingkung tahun 2005 mengaplus terminal lama yang doang seluas 28.088 m² dan telah digunakan sejak 1964. Terminal baru memiliki 11
airbridge
atau garbarata. Terminal ini sudah dioperasikan mulai berusul tanggal 7 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15 November 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Perhentian ini terdiri berpangkal tiga lantai. Kini gedung terminal ini disebut dengan
Perhentian 1
pasca beroperasinya terminal 2 pada 2022.
Panggung terminal lama bandara Juanda yang sudah lalu dibongkar digunakan kerjakan pembangunan halte 2 Bandara Juanda seluas 49.500 m² nan dimulai sejak 2022 hingga dioperasikan pada tahun 2022. Total Bandara Juanda terdiri atas dua terminal. Terminal 1 digunakan buat penerbangan dalam distrik, sedangkan setopan 2 digunakan cak bagi penerbangan luar area serta seluruh layanan penerbangan sekutu Garuda Indonesia. Terminal 1 memiliki 11 garbarata, padahal terminal 2 mempunyai 6 garbarata, sehingga jumlah garbarata di Bandara Juanda berjumlah 17 buah. Terminal 1 boleh memukul sekitar 7 juta penumpang, sedangkan Perhentian 2 menampung sekitar 6,5 miliun penumpang, sehingga kapasitas Bandara Juanda ketika ini dapat menampung sekitar 14 juta penumpang. N domestik waktu akrab juga akan dimulai pembangunan terminal 3 Bandara Juanda dan landasan sungga hijau untuk mengurai kepadatan yang camar terjadi di bandara ini.
Galibnya penerbangan di Bandara Juanda sudah menggunakan
airbridge
/ garbarata, doang tetap ada yang masih menggunakan tangga, terutama lakukan pesawat-pesawat tempatan dan charter.
Bus DAMRI disediakan maka itu pemerintah setempat yang bisa mengantarkan penumpang ke Perhentian Purabaya dengan biaya Rp 15.000,-. Sreg bulan November 2006, bertepatan dengan pembukaan Terminal 1, sistem transportasi tersebut berangkat beroperasi.
Prasarana
Hingga masa 2009, pertumbuhan panjang jalan di Surabaya namun sekitar 0,01% per waktu. Hal ini enggak sebanding dengan pertumbuhan media bermotor nan mengaras sekitar 7–8% setiap tahunnya. Kemacetan yang terjadi di Surabaya dipicu oleh pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan. Untuk mengurangi kemacetan tersebut, pemerintah kota telah membangun banyak ruas jalan mentah, di antaranya pembangunan kolek lambat (frontage road) kronologi Ahmad Yani nan terbagi atas sisi timur dan barat saban sepanjang 4 km. Jalur lambat ini direncanakan akan tembus hingga kawasan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Selain itu pemerintah kota sudah memintasi pembangunan Jalan Lingkar Dalam Timur (Middle East Gelang-gelang Road
/
MERR), yaitu jalan lingkung sepanjang 10,98 km antara kewedanan Kenjeran hingga Tambak Sumur nan menghubungkan antara Jembatan Suramadu dan Bandara Internasional Juanda; serta
Jembatan Suroboyo
yang horizontal di atas laut sejauh 780 meter yang kini menjadi ikon pelancongan di daerah Pantai Kenjeran. Pemerintah kota pun mengintensifkan pembangunan gorong-gorong (box culvert) nan masif di Surabaya untuk mengurangi kemacetan berbarengan mengantisipasi banjir.
Pemerintah daerah tingkat Surabaya kembali tengah mengerjakan pembangunan dua jalan lingkar mentah, ialah Jalan Lingkung Asing Timur (Outer East Ring Road
/
OERR) sepanjang 17 km antara distrik Kenjeran sebatas Ancala Anyar nan pun menghubungkan antara Jambatan Suramadu dan Bandara Internasional Juanda dan Jalan Lingkar Luar Barat (West Outer Ring Road
/
WORR) sepanjang 26,1 km antara negeri Romokalisari hingga Lakarsantri yang menambat kawasan selatan Surabaya dengan Terminal Pelabuhan Teluk Lamong. Selain membangun jalan lingkar, pemerintah kota telah menyelesaikan pembangunan perkembangan bawah tanah (underpass) di jalan Mayjen Sungkono, serta merencanakan pembangunan underpass dan jalan layang (flyover) di jalan Ahmad Yani. Ki kesulitan banjir juga menjadi ancaman mendalam bagi warga kota. Lakukan mengantisipasi terjadinya air sebak, pemerintah kota telah membangun banyak flat pompa yang tersebar di beberapa titik Surabaya di antaranya Mulyorejo dan Jemursari. Selain rumah pompa, pemerintah ii kabupaten juga membangun banyak taman yang digunakan perumpamaan perigi resapan air berbarengan kawasan berinteraksi warga, serta melakukan pembersihan dan perawatan sungai-sungai lautan di Surabaya secara intensif. Buat mengakomodir kebutuhan pedestrian dan wisatawan, pemerintah ii kabupaten Surabaya membangun sagur besikal di banyak jalan protokol di Surabaya, serta jalur pedestrian nan hampir merata di seluruh kawasan Surabaya.
[butuh rujukan]
Media
Kuliner
Masakan
Surabaya memiliki sejumlah masakan idiosinkratis, di antaranya:
- Lontong Balap
- Adv pernah Tek
- Krengsengan
- Tempe Penyet
- Lontong Mie
- Kupang Lontong
- Rawon
- Tahu Campur
- Sop Kikil
- Sup buntut
- Kari Wedus
- Bakwan Surabaya
- Nasi Sayur
- Nasi Goreng Jawa
- Bakso
Salad
Surabaya mempunyai sejumlah salad tradisional eksklusif, di antaranya:
- Pecel Semanggi
- Rujak Indra
- Balur
- Memakan-gado
- Pecel
Kudap
Surabaya memiliki sejumlah jajanan spesial, di antaranya:
- Roti Perut Ayam
- Getas (ketan putih / hitam nan digoreng lampau diberi pamflet sukrosa bubuk)
- Kue Leker
- Kue Lapis Surabaya
- Bikang (Carabika)
- Jongkong
- Onde-onde Surabaya
- Lupis
- Almond Crispy Cheese
- Cakue
- Roti Goreng
Minuman
Surabaya n kepunyaan sejumlah minuman eksklusif, di antaranya:
- Angsle
- Ronde
- Tahwa
- STMJ (Buah dada Telur Madu Jahe)
Ii kabupaten kembar
Kota-kota yang menjadi mitra kerjasama (kota kembar) semenjak kota Surabaya adalah:
Negara | Kota | Kawasan |
---|---|---|
![]() Amerika Perkongsian |
Seattle | Washington |
![]() Bulgaria |
Varna | Varna |
![]() Britania Raya |
Liverpool | Merseyside |
![]() Indonesia |
Bandung | Jawa Barat |
Banjarmasin | Kalimantan Selatan | |
Batam | Kepulauan Riau | |
Denpasar | Bali | |
Gresik | Jawa Timur | |
Kotawaringin Timur | Kalimantan Tengah | |
Padang | Sumatra Barat | |
Sidoarjo | Jawa Timur | |
Yogyakarta | Daerah Istimewa Yogyakarta | |
![]() Jepang |
Kitakyushu | Fukuoka |
Kochi | Kochi | |
![]() Korea Selatan |
Busan | Kota Metropolis |
![]() Malaysia |
Shah Tunggul | Selangor |
![]() Meksiko |
Monterrey | León Baru |
![]() Prancis |
Marseille | Bouches-du-Rhône |
![]() Tiongkok |
Guangzhou | Guangdong |
Xiamen | Fujian |
Referensi
-
^
[surabaya.go.id Situs Pemerintah Daerah tingkat Surabaya] -
^
“Penggambaran Data Kependudukan – Departemen Kerumahtanggaan Negeri 2022”
(Visual). Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Diakses tanggal
6 Desember
2022.
-
^
a
b
c
“Banyaknya Pemeluk Agama Menurut Jenisnya 2022”. Badan Pokok Statistik Ii kabupaten Surabaya. Diakses tanggal
25 Juli
2022.
-
^
“Indeks Pembangunan Manusia 2022-2021”. Badan Pusat Perangkaan. Diakses rontok
6 Desember
2022.
-
^
“APBD”
(virtual). Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. 24 Juli 2022. Diakses tanggal
25 Juli
2022.
-
^
“DBH, DAU, DID, Otsus TA 2022”
(pdf). Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. 24 Juli 2022. Diakses copot
25 Juli
2022.
-
^
https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/ -
^
Dick, Howard (2002-05-15).
Surabaya City Of Work: A Socioeconomic History, 1900-2000
(privat bahasa English). Athens: Ohio University Press. ISBN 9780896802216.
-
^
“4 Region Terdahulu Internal Wilayah Pembangunan”.
kumparan.com. 1 Oktober 2022. Diakses tanggal
20 Juli
2022.
-
^
M. C. Ricklefs,
A History of Modern Indonesia since c. 1200, 2008 -
^
“Iklim Surabaya”.
-
^
“Climate of Surabaya (1996–2020)”. WeatherOnline.co.uk. Diakses tanggal
17 September
2022.
-
^
“Rahasia Prakiraan Musim kering 2022 – Normal Siram Hujan angin Kota Surabaya Zona Musim 162 dan 163 masa 1991-2020”
(PDF). BMKG. hlm. 65. Diakses tanggal
17 Juni
2022.
-
^
“Surabaya, Indonesia”. Weatherbase. Diakses copot
17 September
2022.
-
^
“Climate of Surabaya, Indonesia”. Diakses copot
17 September
2022.
-
^
Sur, Cak (23-08-2019). “Besok, Wisuda Anggota DPRD Surabaya 2009-2014”.
Surya.co.id
. Diakses rontok 26-08-2019.
-
^
Ridwan, Muhammad (2014). “Ini sira 50 anggota DPRD Kota Surabaya periode 2022-2019”. Lensa Indonesia. Diakses tanggal 26-08-2019.
-
^
Baihaqi, Amir (14-08-2019). “Ini Nama-nama Anggota DPRD Surabaya 2022-2024 yang Ditetapkan KPU”. detiknews. Diakses rontok 26-08-2019.
-
^
“Ordinansi Menteri N domestik Wilayah Nomor 137 Tahun 2022 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Tadbir”. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan berpokok versi jati rontok 29 Desember 2022. Diakses tanggal
3 Oktober
2022.
-
^
“Statuta Menteri Dalam Area Nomor 72 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2022 mengenai Kode dan Data Daerah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Internal Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan bermula versi asli
(PDF)
tanggal 25 Oktober 2022. Diakses tanggal
15 Januari
2022.
-
^
Data Agregat Sensus Penduduk Tahun 2010 Kawasan Jawa Timur. Diterbitkan oleh Badan Pusat Perangkaan. -
^
Luas negeri Daerah tingkat Surabaya menurut Situs Web Resmi Kementerian Intern Negeri. -
^
Demografi Kota Surabaya -
^
https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2017/09/26/15628/digunakan-bagi-berkumpul-orang-india -
^
Ratusan Warga Kalimantan Gelar Silaturahmi di Surabaya -
^
“Musafir Minang JawaTimur Ramaikan ‘Rumah Gadang‘“. Diarsipkan dari versi tahir copot 2022-10-10. Diakses rontok
2012-04-22
.
-
^
Lima mall terbesar di Indonesia versi APPBI -
^
[1]”website UIN Sunan Ampel” -
^
[2] IAIN Sultan Ampel Surabaya Stereotip Jadi UIN -
^
“Sosial Budaya”
(PDF).
www.surabaya.go.id
. Diakses copot
23 Juli
2022.
-
^
[3]”website Ciputra Surabaya” -
^
a
b
“Jumlah Data Satuan Pendidikan (Sekolah) Kota Surabaya”.
www.referensi.data.kemdikbud.go.id
. Diakses copot
23 Juli
2022.
-
^
“Jumlah Perguruan Hierarki, Mahasiswa, dan Tenaga Pengajar Pendidik Negeri dan Swasta di Bawah Departemen Pengkajian Teknologi dan Pendidikan Tinggi”.
www.jatim.bps.go.id
. Diakses tanggal
23 Juli
2022.
-
^
Kemenhub Rampas Alih Proyek MRT Di Surabaya -
^
Emil Ungkap Alasan Pemprov Pilih Bangun LRT Ketimbang MRT
Pustaka tambahan
- JGA Parrot; “Who Killed Brigadier Mallaby”; 1976; Indonesia Magazine, July 1976 kejadian. 91; Cornell University.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media tentang
Surabaya
.
Wikivoyage memiliki panduan wisata
Surabaya
.
-
(Indonesia)
Situs web baku
|
Kabupaten Gresik | Selat Madura | Selat Madura |
![]() |
Kabupaten Gresik |
![]() |
Selat Madura | ||
|
||||
![]() |
||||
Kabupaten Sidoarjo | Kabupaten Sidoarjo | Selat Madura |
Kota-kota ki akbar di Indonesia |
||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kota | Provinsi | Populasi | Ii kabupaten | Provinsi | Populasi | |||||
1 | Jakarta | Area Khusus Ibukota Jakarta | 10.562.088 |
![]() Kota Surabaya |
7 | Makassar | Sulawesi Kidul | 1.423.877 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 2.874.314 | 8 | Batam | Gugusan pulau Riau | 1.196.396 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.444.160 | 9 | Bandar Lampung | Lampung | 1.166.066 | |||
4 | Medan | Sumatra Paksina | 2.435.252 | 10 | Pekanbaru | Riau | 983.356 | |||
5 | Semarang | Jawa Tengah | 1.729.428 | 11 | Padang | Sumatra Barat | 909.040 | |||
6 | Palembang | Sumatra Kidul | 1.668.848 | 12 | Malang | Jawa Timur | 843.810 | |||
Sumber: Sensus Penduduk BPS, 2022. Goresan: Tidak terdaftar Kota satelit. |
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya