Cerita Rakyat Dalam Bahasa Jawa
Area Distingtif Yogyakarta |
|
---|---|
Daerah otonom |
|
DIY | |
Transkripsi Bahasa Jawa | |
• Abc Jawa | ꦝꦲꦺꦫꦃꦆꦱ꧀ꦠꦶꦩꦺꦮꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ |
• Transliterasi abjad Jawa | Dhaérah Istiméwa Ngayogyakarta |
• Pegon | ڎإيره استميوا ڠايوڮياكارتا |
Seia sekata penyemat jam berpunca kanan atas: Cagar alam Gunung Merapi, Pantai Wediombo, Situs Ratu Baka, Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Candi Prambanan, Pantai Parangtritis, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. |
|
Lambang |
|
Etimologi: Ayodhya + Karta | |
Motto:
ꦫꦴꦱꦱꦸꦏꦔꦺꦰ꧀ꦛꦶꦥꦿꦗꦴ꧈ ꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠꦠꦿꦸꦱ꧀ꦩꦟ꧀ꦝꦶꦫꦶ |
|
![]() Peta |
|
Negara |
![]() |
Dasar hukum prinsip | UU No. 3 tahun 1950 UU No. 13 musim 2022 |
Hari lahir | 13 Maret 1755 |
Ibu kota |
![]() Kota Yogyakarta |
Besaran satuan pemerintahan |
Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Hamengkubuwana X[1] |
• Konsul Gubernur | Paku Tunggul X[2] |
• Sekretaris Daerah | Kadarmanta Baskara Aji |
• Ketua DPRD | Nuryadi |
Luas | |
• Total | 3.185,80 km2 (1,230,04 sq kwetiau) |
Populasi
(2021)[3] |
|
• Kuantitas | 3.970.220 |
• Kepadatan | 1.246,22/km2 (3,227,7/sq laksa) |
Demografi | |
• Agama | Islam (93,97%) Masehi (6,42%) —Katolik (4,17%) —Protestan (2,25%) Hindu (0,08%) Buddha (0,07%) Konghucu (0,01%)[4] |
• Bahasa | Indonesia (biasa) Jawa (resmi kewedanan)[5] Bahasa Isyarat Indonesia |
• IPM |
![]() 80,22 (2021) Sangat Jenjang [6] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos |
55xxx |
Kode wilayah telepon | 0274 |
Kode ISO 3166 | ID-YO |
Pelat alat angkut | AB |
Kode Kemendagri | 34![]() |
DAU | Rp 1.359.606.514.000,- (2020)[7] |
Slogan pariwisata | Istimewa |
Lagu provinsi |
|
Rumah adat |
|
Senjata tradisional | Keris |
Flora legal | Kepel |
Fauna resmi | Merbuk jawa |
Situs web |
jogjaprov |
Area Istimewa Yogyakarta
(disingkat
DIY, bahasa Jawa:
ꦝꦲꦺꦫꦃꦆꦱ꧀ꦠꦶꦩꦺꦮꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ,
translit.
Dhaérah Istiméwa Ngayogyakarta
,
pengucapan bahasa Jawa:
[ŋajogjɔˈkart̪ɔ], Pegon: ڎإيره استميوا ڠايوڮياكارتا) merupakan sebuah kewedanan otonom setingkat kawasan di Indonesia nan ialah peleburan Negara Sultanat Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta terwalak di bagian selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudra Hindia. Daerah Istimewa nan n kepunyaan luas 3.185,80 km2
ini terdiri atas satu kota, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kapanewon/kemantren, dan 438 kalurahan/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki populasi 3.452.390 vitalitas dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 pemudi, serta mempunyai kepejalan pemukim sebesar 1.084 jiwa sendirisendiri km2.[8]
Daerah Istimewa Yogyakarta juga menjadi salah suatu kawasan di Indonesia yang ibu kotanya mempunyai nama sebagai halnya provinsi selain Bengkulu, Jambi, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Gorontalo. Artikulasi nomenklatur Provinsi Istimewa Yogyakarta yang plus tahapan menimbulkan qasar nomenklatur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Kewedanan Istimewa Yogyakarta sering dihubungkan dengan Kota Yogyakarta sehingga secara kurang tepat sering disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walau secara geografis yaitu daerah setingkat provinsi terkecil kedua sesudah DKI Jakarta, Provinsi Khusus ini tersohor di tingkat nasional, dan alam semesta, terutama sebagai tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali. Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami bilang murka alam segara termaktub bencana gempa marcapada pada sungkap 27 Mei 2006, erupsi Dolok Merapi selama Oktober-November 2010, serta erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur pada sungkap 13 Februari 2022.
Sejarah
Yogyakarta sebelum tahun 1945 dengan enklave-enklave Surakarta dan Mangkunagaran
[9]
Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta merupakan daerah yang mempunyai pemerintahan koteng atau disebut
Zelfbestuurlandschappen/Daerah Swapraja, adalah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan oleh Pangeran Mangkubumi nan bergelar Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755, padahal Kadipaten Pakualaman didirikan makanya Pangeran Notokusumo (uri Sultan Hamengku Buwono II) yang bergelar Adipati Paku Alam I pada hari 1813. Pemerintah Hindia Belanda mengakui Kasultanan, dan Pakualaman sebagai kerajaan dengan nasib baik mengeset rumah tangganya sendiri yang dinyatakan dalam carter garis haluan. Kontrak politik nan keladak Kasultanan termaktub n domestik
Staatsblaad
1942 Nomor 47, padahal kontrak politik Pakualaman privat
Staatsblaad
1941 Nomor 577. Kesediaan kedua imperium tersebut telah mendapat pengakuan mulai sejak manjapada internasional, baik pada masa penjajahan Belanda, Inggris, maupun Jepang. Saat Jepang meninggalkan Indonesia, kedua kerajaan tersebut telah siap menjadi sebuah negara sendiri nan merdeka, lengkap dengan sistem pemerintahannya (pertalian nirmala), wilayah, dan penduduknya.
Sesudah Pesiaran Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Sri Kaisar Hamengkubuwana IX dan Sri Paku Alam VIII menyatakan kepada Presiden RI, bahwa Kawasan Kasultanan Yogyakarta, dan Distrik Pakualaman menjadi negeri Negara RI, bergabung menjadi satu kesatuan nan dinyatakan sebagai Distrik Istimewa Yogyakarta (DIY). Sri Ratu Hamengkubuwana IX dan Sri Paku Bendera VIII sebagai Kepala Daerah, dan Wakil Komandan Daerah bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Hal tersebut dinyatakan dalam:
- Manuskrip kedudukan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Umbul-umbul VIII tertanggal 19 Agustus 1945 berusul Presiden RI.
- Amanat Sri Syah Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 5 September 1945 (dibuat secara terpisah).
- Manifesto Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Umbul-umbul VIII tertanggal 30 Oktober 1945 (dibuat dalam suatu skrip).
Peta Administrasi Provinsi DI Yogyakarta
Dalam perjalanan ki kenangan lebih lanjut kedudukan DIY perumpamaan Daerah Otonom setingkat Provinsi sesuai dengan maksud pasal 18 Undang-undang Radiks 1945 (sebelum perubahan) diatur dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Undang-undang Pokok Pemerintahan Daerah. Bak tindak lanjutnya kemudian Wilayah Istimewa Yogyakarta dibentuk dengan Undang-undang Nomor 3 Hari 1950 tentang Pembentukan Area Istimewa Yogyakarta Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 begitu juga telah diubah, dan ditambah anak bungsu dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1955 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1819) yang hingga momen ini masih berlaku. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan DIY menghampari Daerah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kawasan Kadipaten Pakualaman. Plong setiap undang-undang yang mengeset Pemerintahan Wilayah, dinyatakan faedah DIY konsisten diakui, sama dengan dinyatakan terakhir internal Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004.
N domestik rekaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), DIY memiliki peranan nan terdahulu. Terbukti pada tanggal 4 Januari 1946 sampai dengan tanggal 27 Desember 1949[10]
pergaulan dijadikan ibarat Ibu kota Negara Republik Indonesia. Terlepas 4 Januari inilah yang kemudian ditetapkan menjadi hari Yogyakarta Kota Republik lega hari 2010. Pada saat ini Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dipimpin maka dari itu Sri Sultan Hamengkubuwana X dan Kadipaten Pakualaman dipimpin oleh Sri Paku Alam X nan sekaligus menjabat bagaikan Gubernur, dan Wakil Gubernur DIY. Keduanya memainkan peran yang menentukan dalam memelihara nilai-nilai budaya, dan resan istiadat Jawa dan merupakan pemersatu masyarakat Yogyakarta.
Ilmu permukaan bumi
[11]
DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara geografis terletak pada 8º 30’–7º 20′ Lintang Daksina, dan 109º 40’–111º 0′ Bujur Timur. Berdasarkan bentang alam, provinsi DIY dapat dikelompokkan menjadi empat satuan fisiografi, yaitu satuan fisiografi Gunungapi Merapi, satuan fisiografi Gunung-gemunung Sewu atau Rangkaian gunung Seribu, asongan fisiografi Rangkaian gunung Kulon Progo, dan rincih fisiografi Dataran Rendah.
Satuan fisiografi Gunungapi Merapi, yang terpancang berangkat dari kerucut vulkano hingga n baruh
fluvial
gunung api termasuk juga bentang lahan
vulkanik, meliputi Sleman, Ii kabupaten Yogyakarta dan sebagian Bantul. Daerah kerucut, dan lereng gunung api merupakan daerah alas lindung umpama provinsi resapan air daerah kaki tangan. Satuan beber alam ini terletak di Sleman episode paksina. Argo Merapi yang merupakan gunungapi aktif dengan karakteristik spesifik, mempunyai sosi tarik sebagai sasaran penelitian, pendidikan, dan pariwisata.
Karst mendominasi struktur rupa dunia di daerah Gunungkidul
Eceran Gunung-gunung Selatan alias Pegunungan Seribu, yang terletak di negeri Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan batu batu rabuk dan beber alam
karst
yang gersang, dan kesuntukan air permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari yang mutakadim mengalami pengangkatan secara tektonik sehingga terbentuk menjadi
Plato Wonosari
(dataran tinggi Wonosari). Satuan ini yakni bentang standard hasil proses
solusional
(pembauran), dengan target induk godaan gamping, dan punya karakteristik sepuhan tanah tohor, dan vegetasi penutup sangat rumpil.
Satuan Gunung-gunung Kulon Progo, nan terletak di Kulon Progo fragmen utara, merupakan bentang lahan struktural
denudasional
dengan topografi berbukit, kemiringan lereng curam, dan potensi air lahan kecil.
Runcitruncit Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses pengendapan sungai) yang didominasi oleh ceduk aluvial, menghampar di adegan kidul DIY, start dari Kulon Progo sampai Bantul yang berbatasan dengan Pegunungan Seribu. Satuan ini adalah daerah yang kreatif. Termasuk n domestik satuan ini merupakan urai kapling
marin
dan
eolin
nan belum didayagunakan, adalah provinsi tepi laut yang terpasang bersumber Kulon Progo hingga Bantul. Eksklusif urai lahan
marin
dan
eolin
di Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan bukit pasir pasirnya, merupakan laboratorium alam untuk kajian bentang alam pantai.
Dataran Pantai Parangtritis
Kondisi fisiografi tersebut membawa pengaruh terhadap persebaran penduduk, ketersediaan prasarana, dan sarana kewedanan, dan kegiatan sosial ekonomi penghuni, serta kemenangan pembangunan antarwilayah nan pincang. Daerah-daerah nan relatif melelapkan, seperti kewedanan dataran
fluvial
yang menghampari Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul (khususnya di distrik
Aglomerasi
Perkotaan Yogyakarta) adalah wilayah dengan kepadatan pemukim tinggi, dan punya kegiatan sosial ekonomi berintensitas panjang, sehingga merupakan kewedanan yang lebih bertamadun, dan berkembang.
Terbantah beberapa orang medium menyebrangi Kali besar Opak pada 19 April 1897.
Dua daerah aliran kali besar (DAS) nan patut besar di DIY yaitu DAS Progo di barat, dan DAS Opak-Oya di timur. Wai-sungai yang memadai terkenal di DIY antara bukan adalah Sungai Serang, Wai Progo, Wai Bedog, Sungai Winongo, Batang air Boyong-Code, Batang air Gajah Wong, Sungai Gendar, dan Sungai Oya.
Ekonomi
Perekonomian Daerah Tersendiri Yogyakarta antara lain menutupi sektor Investasi; Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM; Persawahan; Ketahanan Pangan; Kehutanan, dan Perkebunan; Perikanan, dan Kelautan; Energi, dan Sumur Daya Mineral; serta Wisata.
Reboisasi Modal dan Industri
Penanaman modal di DIY dilaksanakan melalui acara peningkatan promosi, dan kerja seimbang pemodalan serta program eskalasi iklim penanaman modal, dan realisasi investasi. Capaian investasi jumlah lega tahun 2010 menyentuh Rp 4.580.972.827.244,00 dengan rincian PMDN sebesar Rp 1.884.925.869.797,00, dan PMA sebesar 2.696.046.957.447,00.[8]
Unit kampanye di DIY pada waktu 2010 ada selingkung 78.122 unit dengan pengisapan tenaga kerja sebesar 292.625 orang, dan nilai investasi sebesar Rp. 878.063.496.000,00.[8]
Perdagangan dan UKM
[11]
Varian dagangan ekspor DIY andalan meliputi produk olahan jangat, tekstil, dan kayu. Pakaian kaprikornus tekstil dan mebel kayu merupakan produk yang mempunyai nilai ekspor tertinggi. Belaka, secara umum ekspor ke mancanegara didominasi makanya produk-produk yang dihasilkan dengan poin seni, dan kreatif tinggi yang padat karya (labor intensive). Program pembangunan intern mengembangkan koperasi dan UKM di DIY, keseleo satunya yaitu memberdayakan usaha mikro, dan boncel, dan menengah yang disinergikan dengan ketatanegaraan acara terbit pemerintah pusat. Salah satu upaya pembinaan UKM adalah melalui kelompok (sentra) karena upaya ini lebih efektif, dan efisien, di samping itu dengan sentra akan banyak melibatkan usaha mikro, dan katai. Sreg 2010 termaktub koperasi aktif sebanyak 1.926 koperasi, dan UKM termuat 13.998 unit persuasi.[8]
Pertanian dan Kehutanan
Pertanian patuh menjadi andalan
[11]
Tingkat kesejahteraan petani intern satah pertanian di DIY yang diukur dengan Nilai Tukar Pekebun (NTP) NTP boleh menjadi salah satu indikator nan menunjukkan tingkat kesejahteraan orang tani di suatu daerah. Lega 2010 NTP sebesar 112,74%.[12]
Kesabaran wana merupakan putaran terpenting dari pemenuhan eigendom atas hutan sedarun merupakan keseleo satu pilar utama hak asasi manusia. Secara awam ketersediaan pangan di DIY cukup karena berkaitan dengan tahun panen sehingga diperlukan kontrol distribusi maka itu pemerintah. Pemenuhan kebutuhan ikan di DIY dapat dipenuhi mulai sejak perikanan tangkap maupun budidaya. Untuk perikanan tangkap dilakukan melalui ekspansi pelabuhan perikanan Sadeng dan Glagah. Produksi perikanan budidaya waktu 2010 mencapai 39.032 ton, dan perikanan tangkap mencecah 4.906 ton, dengan konsumsi ikan sebesar 22,06 kg/kap/hari.[8]
Hutan di DIY didominasi oleh alas produksi, yang sebagian segara gemuk di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Persentase luas hutan di DIY plong periode 2010 sebesar 5,87% dengan rehabilitasi persil kritis sebesar 9,93% dan kebinasaan kawasan jenggala sebesar 4,94%.[8]
Sektor perladangan, dari segi produksi tanaman pertanaman yang potensial di DIY adalah kelapa, dan tebu. Kegiatan perkebunan diprioritaskan dalam rangka pengutuhan tanaman memenuhi proporsi ekonomi serta eskalasi produksi, daya produksi, dan dur produk tanaman untuk meningkatkan pendapatan pekebun.
ESDM
Sendang daya mineral ataupun makdan yang suka-suka di DIY adalah Bahan Galian C yang membentangi, kersik halus, gravel, gangguan batu kapur,
kalsit,
kaolin, dan
zeolin
serta
breksi
batu apung. Selain alamat galian Golongan C tersebut, terdapat bahan tambang Golongan A yang aktual Rayuan Bara. Batu bara ini sangat terbatas jumlahnya, begitu pula bakal bahan galian golongan B berwujud Emas hitam (Fe), Mangan (Mn), Barit (Ba), dan Emas (Au) yang terdapat di Kabupaten Kulon Progo. Internal bidang ketenagalistrikan, khususnya listrik, minyak, dan gas di DIY dipasok maka dari itu PT PLN dan PT Pertamina.
Pariwisata
Museum Hamengku Buwono IX di dalam kompleks Keraton Yogyakarta, sebuah tujuan wisata
[11]
Wisata ialah sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap lawatan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Sreg 2010 tercatat kunjungan wisatawan sebanyak 1.456.980 individu, dengan rincian 152.843 dari mancanegara, dan 1.304.137 orang berpangkal nusantara.[8]
Bentuk wisata di DIY meliputi tamasya MICE (Meeting,
Incentive,
Convention and Exhibition), wisata budaya, ekopariwisata, wisata minat tunggal, dan berbagai akomodasi wisata lainnya, seperti resort, hotel, dan kedai minum. Tercatat ada 37 hotel berbintang, dan 1.011 hotel melati di seluruh DIY sreg 2010. Adapun penyelenggaraan MICE sebanyak 4.509 barangkali per perian atau sekitar 12 boleh jadi saban hari.[8]
Kemajemukan seremoni keagamaan, dan budaya bersumber berbagai agama serta didukung oleh kreativitas seni, dan keramahtamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan dagangan-produk budaya, dan pelancongan yang menjanjikan. Sreg tahun 2010 tedapat 91 desa wisata dengan 51 di antaranya yang layak dikunjungi. Tiga desa wisata di kabupaten Sleman hancur terkena erupsi gunung Merapi semenjana 14 lainnya rusak ringan.[8]
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta plong September 2022, angka lawatan mencapai 2,4 juta wisatawan domestik dan 1,8 miliun wisatawan manca negara.[13]
Secara geografis, DIY pun diuntungkan oleh jarak antara lokasi bulan-bulanan wisata yang terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor tamasya lalu signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY yang secara umum bertumpu lega tiga sektor andalan merupakan: jasa-jasa; bursa, hotel, dan restoran; serta pertanian. Privat hal ini wisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang maujud bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan pegawai, dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.
Sosial budaya
Kondisi sosial budaya di Distrik Distingtif Yogyakarta antara lain menghampari Kependudukan; Tenaga Kerja, dan Transmigrasi; Kesejahteraan Sosial; Kesehatan; Pendidikan; Kebudayaan; dan Keagamaan
Kependudukan dan tenaga kerja
[11]
Laju pertumbuhan penduduk di DIY antara 2003-2007 sebanyak 135.915 jiwa ataupun kenaikan rata-rata pertahun sebesar 1,1%. Umur Pamrih Usia (UHH) penduduk di DIY menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari 72,4 tahun plong musim 2002 menjadi 72,9 tahun pada waktu 2005. Ditinjau mulai sejak sisi diseminasi penghuni menurut atma, terlihat kecenderungan yang semakin meningkat lega pemukim spirit di atas 60 waktu.
Proporsi peredaran peduduk beralaskan semangat produktif memiliki akibat puas sektor tenaga kerja. Pasukan kerja di DIY plong 2010 sebesar 71,41%.[8]
Di sektor ekonomi yang menyerap karyawan paling osean adalah sektor perladangan kemudian disusul sektor jasa-jasa lainnya. Sektor yang potensial dikembangkan yaitu sektor pariwisata, sektor perbelanjaan, dan pabrik terutama industri kecil medium serta kerajinan. Pengangguran di DIY menjadi problematika sosial nan cukup khusyuk karena kepribadian pengangguran DIY menyangkut sebagian tenaga-tenaga profesional dengan tingkat pendidikan tingkatan.
Salah satu cara lakukan mengamankan masalah kependudukan, dan ketenagakerjaan yakni dengan mengadakan program transmigrasi. Pelaksanaan pemberangkatan transmigran asal DIY setakat puas periode 2008 melalui program transmigrasi sejumlah 76.495 KK ataupun 274.926 semangat. Ditinjau pecah eksemplar transmigrasi sudah mencerminkan kolaborasi, dan keswadayaan masyarakat, melampaui Transmigrasi Umum (TU), Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB) dan Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM). Bagi pensebarannya sudah mencakup akrab seluruh provinsi. Rasio total tansmigran swakarsa mandiri plong 2010 hingga ke 20% pecah total transmigran yang diberangkatkan.[8]
Kesejahteraan dan kesehatan
Misal riuk suatu aspek yang utama kerumahtanggaan kehidupan, pembangunan kesehatan menjadi salah satu perlengkapan di dalam upaya kenaikan kesejahteraan masyarakat. Tahun 2007 besaran keluarga miskin sebanyak 275.110 RTM dan mengakui uluran tangan raskin pecah pemerintah pusat (meningkat 27 uang lelah dibanding waktu tahun 2006 sebanyak 216.536 RTM). Penduduk DIY menurut tahapan kesejahteraan tercatat bahwa pada hari 2007 kelompok pra sejahtera 21,12%; Sejahtera I 22,70%; Sejahtera II 23,69%; Sejahtera III 26,83%; dan Sejahtera III plus 5,66%. Tingkat kedamaian pada tahun 2010 meningkat dengan penurunan persentase penduduk miskin menjadi 16,83%.[8]
Sisi pembangunan kebugaran di DIY secara umum adalah untuk membuat DIY nan memiliki status kesehatan publik yang tinggi enggak belaka dalam batas kewarganegaraan namun memiliki kesejajaran di janjang internasional khususnya Asia Tenggara dengan mempertinggi pemahaman masyarakat akan pentingnya hidup afiat, peningkatan jangkauan, dan kualitas pelayanan kebugaran serta menjadikan DIY ibarat taktik mutiara dalam pelayanan kebugaran, pendidikan pelatihan kesehatan serta temu ramah kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional Masa 2010 menempatkan DIY sebagai daerah setingkat negeri dengan penunjuk kesehatan terbaik, dan minimum siap dalam menyentuh MDG’s.[8]
Pada hari 2010 capaian indeks kesehatan kerjakan spirit intensi sukma berada pada level usia 74,20 masa. Angka kematian balita sebesar 18/1000 KH, angka mortalitas bayi sebesar 17/1000 KH, dan angka mortalitas ibu melahirkan sebesar 103/100.000 KH. Prevalensi gizi buruk sebesar 0.70%, Cakupan Rawat Urut-urutan Puskesmas 16% padahal Cakupan Rawat Inap Flat Sakit sebesar 1,32%.[8]
Dari 118 Puskesmas, 20% puskesmas mutakadim menerapkan sistem tata mutu melalui pendekatan ISO 9001:200; 7% rumah sakit sudah menerapkan ISO 9001:200; 25% rumah sakit di DIY telah terakreditasi dengan 5 standar; 17% RS terakreditasi dengan 12 standar; dan 5% RS telah terakreditasi dengan 16 barometer pelayanan. Sarana peladenan kesehatan nan memiliki unit pelayanan gawat provisional meningkat menjadi 40% dan RS dengan peladenan kebugaran jiwa meningkat menjadi 9%. Meskipun demikian cakupan rawat jalan musim 2006 baru mencapai 10% (nasional 15%) sementara lakukan rawat inap 1,2% (nasional 1,5%). Rasio pelayanan kesegaran dasar kerjakan keluarga miskin secara gratis di Unit Penghasil Teknis Dinas Kesehatan DIY maupun Kabupaten/Kota telah mencapai 100%. Perimbangan dokter umum per 100.000 penduduk menunjukkan tren meningkat sebesar 39,64 lega musim 2006. Adapun program jamkesos waktu 2010 dianggarkan Rp. 34.978.592.000,00.[8]
Komplikasi dalaman dan stroke mutakadim menjadi pembunuh nomor suatu di DIY sementara faktor risiko penyakit jantung penduduk DIY ternyata cukup tinggi. Flat strata di DIY nan bukan bebas asap rokok sebesar 56%, sedangkan mulai dewasa yang penagih aktif sebesar 9,3%. Sebanyak 52% penduduk DIY kurang melakukan aktivitas olahraga, dan hanya 19,8% penduduk DIY yang mengkonsumsi serat mencukupi. Dalam tiga masa terakhir angka kegemukan pada anak asuh-anak di DIY meningkat akrab 7%.
Pendidikan
[11]
Penyebaran sekolah buat jenjang SD/Kwetiau hingga Sekolah Menengah sudah merata, dan menjangkau seluruh area sampai ke pelosok desa. Total SD/Mi yang ada di DIY plong perian 2008 adalah sejumlah 2.035, SMP/MTs/SMP Mangap sejumlah 529, dan SMA/MA/SMK beberapa 381 sekolah kawasan maupun swasta. Ketersediaan ruang belajar dapat dikatakan sudah memadai dengan proporsi petatar tiap-tiap kelas buat SD/Mihun: 22, SMP/MTs: 33, SMA/MA/SMK: 31. Sedangkan tingkat ketersediaan temperatur di DIY juga cukup memadai dengan neraca siswa per hawa untuk SD/MI: 13, SMP/MTs: 11, SMA/MA/SMK: 9. Untuk tahun 2010 pembinaan guru jenjang SD/Mi sebanyak 3.900 guru telah menetapi kualifikasi berusul total 24.093 guru. Tahapan SMP/MTs sebanyak 3.939 suhu sudah memenuhi kualifikasi dari total 12.971 guru. Dan buat SMA/MA sebanyak 4.826 guru telah memenuhi kualifikasi semenjak total 15.067 hawa.[8]
Para jebolan jenjang SD/Bihun pada umumnya bisa melanjutkan ke SMP/MTs, seia sekata ketatanegaraan Teristiadat Belajar Pendidikan Asal 9 Tahun nan dicanangkan pemerintah. Pada periode 2010, angka miskram SD/Kwetiau mencapai 96,47%, SMP/MTs sampai ke 81,84% dan SMA/MA/SMK sebesar 88,98%. Sedangkan angka patah sekolah pada tahun yang sama sebesar 0,07% untuk SD/Bihun; 0,17% untuk SMP/MTs; dan 0,44% bakal SMA/MA/SMK.[8]
Sementara itu jumlah perguruan tinggi di DIY baik negeri, swasta maupun kedinasan seluruhnya sebanyak 136 institusi dengan rincian 21 universitas, 5 institut, 41 sekolah janjang, 8 politeknik dan 61 akademi yang diasuh maka dari itu 9.736 dosen.
Itulah sebabnya Yogyakarta dikenal bak kota Pelajar.
Kebudayaan
[11]
DIY punya beragam potensi budaya, baik budaya nan
tangible
(badan) maupun yang
intangible
(non fisik). Potensi budaya nan tangible antara tak kawasan panjar budaya, dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya nan
intangible
seperti gagasan, sistem nilai ataupun norma, karya seni, sistem sosial alias perilaku sosial nan ada dalam publik.
DIY mempunyai tidak cacat dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. Keberadaan aset-aset budaya peninggalan tamadun tinggi masa lepas tersebut, dengan Kraton sebagai institusi warisan adiluhung yang masih terlestari keberadaannya, merupakan fetus, dan memberi hidup bakal tumbuhnya dinamika awam dalam berkehidupan kebudayaan terutama dalam berseni budaya, dan beradat tradisi. Selain itu, DIY pula mempunyai 30 museum, yang dua di antaranya yaitu Museum Ullen Sentalu, dan Museum Sonobudoyo diproyeksikan menjadi museum internasional. Puas 2010, persentase benda cagar budaya tidak bergeak dalam kategori baik sebesar 41,55%, sementara itu kunjungan ke museum menjejak 6,42%.[8]
Sejumlah museum yang terletak di DIY, antara lain:[14]
- Museum Ilmu hayat Universitas Gadjah Mada
- Museum Affandi
- Museum Anak Kolong Tangga
- Museum Batik dan Kerawangan Yogyakarta
- Museum Pertahanan Vrederburg
- Museum Gembira Loka
- Museum Wahdah Pergerakan Wanita Indonesia
- Museum Mileu Batik Joglo Cipto Wening
Terdapat pun sejumlah galeri seni nan rani di Yogyakarta, antara tidak:
- Bentara Budaya Yogyakarta
- Museum dan Tanah pekat
- Galeri Ajaran Mahyar
- Galeri Affandi
Agama
Pemukim DIY mayoritas beragama Islam yaitu sebesar 92,62%, selebihnya beragama Kristen Katolik 4,50%, kemudian Kristen Protestan 2,68%. Pemeluk agama Masehi di DI Yogyakarta adalah komunitas kaki Jawa ceria. Selain itu ada sebagian dari tungkai pendatang lainnya seperti tungkai Batak, Tionghoa, Minahasa, dan mulai sejak Indonesia Timur seperti orang NTT, Maluku dan Papua. Agama lainnya Buddha 0,10%, Hindu 0,09% dan lainnya 0,01%.[4]
Sarana rumah ibadah terus mengalami kronologi, lega tahun 2007 terdiri dari 6.214 langgar, 3.413 langgar, 1.877 musholla, 218 gereja, 139 kapel, 25 kuil/pura dan 24 vihara/klenteng.
Jumlah pondok pesantren pada tahun 2006 sebanyak 260, dengan 260 kyai, dan 2.694 ustaz serta 38.103 santri. Sementara itu jumlah madrasah baik negeri maupun swasta terdiri bersumber 148 madrasah ibtidaiyah, 84 madrasah tsanawiyah dan 35 madrasah aliyah. Aktivitas keimanan juga boleh dilihat bermula meningkatnya besaran jamaah haji dari tahun ke musim, dan pada waktu 2007 terdapat 3.064 jamaah haji.
Suku bangsa
Bersendikan data Sensus Pemukim 2010, mayoritas penduduk kabilah di DIY, yakni Jawa (96,53%) dari 3.451.006 hidup penduduk.
[15]
Nomor | Kaki Bangsa | Jumlah | Konsentrasi |
---|---|---|---|
1 | Jawa | 3.331.355 | 96,53% |
2 | Sunda | 23.752 | 0,69% |
3 | Melayu | 15.430 | 0,45% |
4 | Tionghoa | 11.545 | 0,33% |
5 | Batak | 9.858 | 0,29% |
6 | Madura | 5.489 | 0,16% |
7 | Minangkabau | 5.152 | 0,15% |
8 | NTT | 4.238 | 0,12% |
9 | Manado | 3.790 | 0,11% |
10 | Bali | 3.497 | 0,10% |
11 | Lombok | 3.135 | 0,09% |
12 | Banjar | 2.745 | 0,08% |
13 | Bugis | 2.461 | 0,07% |
14 | Arab | 1.564 | 0,05% |
15 | Makassar | 1.251 | 0,04% |
16 | Kaki lainnya | 25.746 | 0,74% |
Bahasa
Menurut Badan Bahasa, bahasa Jawa dialek Yogya-Khusus yakni bahasa wilayah yang dituturkan mayoritas penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta.[16]
Menurut Statistik Kebahasaan 2022, bahasa ini menjadi suatu-satunya bahasa negeri kalis Daerah Idiosinkratis Yogyakarta.[17]
Bahasa halal instansi rezim di Daerah Eksklusif Yogyakarta merupakan bahasa Indonesia. Lega 8 Februari 2022, bahasa Jawa berstatus bahasa resmi di Daerah Eksklusif Yogyakarta di samping bahasa Indonesia.[5]
Tata ulas dan prasarana
Tugu Pal Putih, keseleo satu
landmark
tertua yang menandai tata ulas DIY, Dolok Merapi-Tugu-Keraton-Panggung Krapyak-Laut selatan
Kondisi bentang alam DIY yang berbagai macam, dan aspek filosofi kebudayaan memengaruhi peluasan tata ruang/wilayah, dan pembangunan infrastruktur di DIY.
Tata urat kayu
[11]
Model yang digunakan dalam tata ruang wilayah DIY yakni
corridor development
ataupun disebut dengan “konsentrasi keseriusan kegiatan manusia pada suatu koridor tertentu” yang berfokus pada Daerah tingkat Yogyakarta, dan perkembangan koridor sekitarnya. Dalam konteks ini, aspek pengendalian, dan taklimat pembangunan dilakukan lebih menonjol intern koridor prerogatif, terhadap kegiatan investasi swasta, dibandingkan dengan investasi pembangunan oleh pemerintah yang dengan sendirinya harus tertanggulangi. Bikin mendukung aksesibilitas global wilayah DIY, maka diarahkan pengembangan pusat-pusat pelayanan antara lain Sentral Kegiatan Kebangsaan (PKN)/Kota Yogyakarta, Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sleman, PKW Bantul, dan Siasat Kegiatan Tempatan (PKL). Regulasi Kawasan Nomor 2 Tahun 2010 akan halnya RTRW Prov DIY 2009-2029 mengeset ekspansi penyelenggaraan ruang di DIY. Penataan ruang ini juga memiliki keterkaitan dengan mitigasi bencana di DIY.
Infrastruktur
Prasarana jalan nan tersedia di DIY tahun 2007 meliputi Jalan Nasional (168,81 Km), Urut-urutan Kawasan (690,25 Km), dan Kronologi Kabupaten (3.968,88 Km), dengan jumlah jembatan yang tersedia sebanyak 114 buah dengan total pangkat 4.664,13 meter untuk jembatan nasional, dan 215 buah dengan jumlah panjang 4.991,3 meter lakukan jembatan provinsi. Di provinsi perkotaan, dengan kondisi kendaraan bermotor yang semakin meningkat (rata-rata tumbuh 13% masing-masing waktu), sedangkan kondisi urut-urutan terbatas, maka telah mengakibatkan terjadinya kesemrawutan, dan kemacetan pulang balik, dan terjadinya kerugian celam-celum yang terus meningkat setiap tahun.[11]
Transportasi
[11]
Peladenan angkutan kereta api pemberangkatan, dan kedatangan berpusat di Stasiun Kereta Jago merah Tugu kerjakan kelas bawah eksekutif, menggandar, ekonomi plus, dan KAI Commuter Yogyakarta sedangkan Stasiun Lempuyangan lakukan menghidangkan angkutan penumpang kelas ekonomi disubsidi makanya pemerintah, KAI Commuter Yogyakarta, dan barang. Sementara itu stasiun Maguwo sahaja melayani penumpang KAI Commuter Saat ini bikin meningkatkan layanan jalur Timur-Barat sudah dibangun jalur ganda (double track) dari Stasiun Tunggal Balapan setakat Stasiun Kutoarjo dan juga telah dilakukan elektrifikasi lintas Yogyakarta-Surakarta. Berkaitan dengan keselamatan dulu lintas, permasalahan yang berkaitan dengan layanan angkutan sepur antara tidak masih banyak pergantian nan tidak dijaga. Selain kerata jago merah, Pemda DIY mengembangkan layanan Bus Trans Jogja yang menjadi prototipe layanan angkutan massal sreg periode mendatang.
Untuk angkutan batang air, danau dan penyeberangan, Reservoir Sermo yang terletak di Kabupaten Kulon Progo yang mempunyai luas areal 1,57 km² dan punya berkeliling ± 20 km menyebabkan terpisahnya perantaraan lintas darat antara desa di sebelah waduk dengan desa lain di seberangnya. Di sektor transportasi laut dI DIY terdapat Tempat Pendaratan Kapal (TPK) nan berfungsi umpama pendaratan kapal pendaratan pencari ikan, dan tempat wisata pantai. Terdapat 19 titik TPK yang dilayani oleh ± 450 kapal nelayan.
Di sektor transportasi udara, Bandara Adisutjipto yang telah menjadi bandara internasional sejak 2004 menjadi portal masuk transportasi udara bagi Wilayah Istimewa Yogyakarta, baik domestik maupun internasional.
Keterbatasan fasilitas sisi awan, dan darat yang berada di Bandara Adisutjipto menyebabkan fungsi Bandara Adisutjipto sebagai gerbang area kidul Pulau Jawa tidak dapat optimal. Martabat bandara yang “enclave civil” menyebabkan landas pacu yang ada dimanfaatkan untuk dua kepentingan adalah penerbangan sipil, dan tuntunan terbang militer. Peristiwa tersebut membentangkan gagasan pembangunan bom udara bau kencur di wilayah Yogyakarta yang lebih luas dan bertambah memadai.
Gagasan tersebut yunior diwujudkan plong hari 2022, dimana Pemerintah Daerah dan Dinas terkait, PT Angkasa Pura I merencanakan lakukan membangun sebuah bandar udara di wilayah pesisir Temon, Kulon Progo, yakni Bandar Awan Antarbangsa Yogyakarta. Pembangunan dimulai pada 2022, dan radu serta dioperasikan secara bertahap sreg 2022.
Mitigasi bencana
Korban kekayaan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi
Terkait dengan potensi bencana umbul-umbul, penanggulangan bencana menjawat peranan yang lampau utama, baik pada saat sebelum, ketika, dan sesudah terjadinya bencana. Seiring dengan kejayaan ilmu pengetahuan, dan teknologi, bencana bisa dilihat sebagai interaksi antara ancaman bahaya dengan kerentanan umum, dan kurangnya kapasitas bikin menangkalnya. Penanggulangan bujukan diarahkan pada bagaimana ikutikutan risiko gangguan sehingga dampak provokasi dapat dikurangi alias dihilangkan sama sekali.[11]
Secara geologis DIY ialah pelecok satu wilayah di Indonesia yang rawan terhadap bencana tunggul. Potensi petaka yang berkaitan dengan bahaya ilmu bumi nan meliputi:
- Bahaya alam Gunung Merapi, mengancam kewedanan Kabupaten Sleman bagian utara, dan wilayah-kawasan seputar sungai yang berhulu di puncak Merapi;
- Bahaya gerakan petak/batuan, dan abrasi, berpotensi terjadi pada lereng Pegunungan Kulon Progo yang mengancam di wilayah Kulon Progo bagian lor, dan barat, serta pada lereng Pengunungan Selatan (Baturagung) nan mengancam wilayah Kabupaten Gunungkidul babak utara, dan bagian timur kawasan Kabupaten Bantul.
- Bahaya banjir, terutama berpotensi mengancam provinsi pantai selatan Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul;
- Bahaya kesuntukan berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul bagian kidul, khususnya pada kawasan bentang alam karst;
- Bahaya tsunami, berpotensi terjadi di kewedanan rantau selatan Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul, khususnya sreg rantau dengan elevasi (mahamulia) cacat dari 30m mulai sejak rataan air laut.
- Bahaya alam akibat angin berpotensi terjadi di wilayah pantai selatan Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, dan daerah-wilayah Kabupaten Sleman bagian utara, serta wilayah perkotaan Yogyakarta;
- Bahaya linu, berpotensi terjadi di area DIY, baik gempa mayapada tektonik maupun vulkanik. Gempa dunia tektonik berpotensi terjadi karena daerah DIY berapatan dengan negeri tumbukan lempeng (subduction zone) di dasar Samudra Indonesia yang berada di sebelah selatan DIY. Selain itu secara geologi di wilayah DIY terdapat sejumlah patahan yang diduga aktif. Daerah dataran rendah yang tersusun makanya sedimen lepas, terutama hasil endapan batang air, merupakan daerah yang rentan mengalami goncangan akibat gempa bumi.
Pemerintahan
Area Singularis Yogyakarta 1945
Pemerintahan Kawasan Istimewa Yogyakarta merupakan transfigurasi berpokok Pemerintahan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Tadbir Negara Kadipaten Pakualaman, khususnya putaran
Parentah Melayu
nan tadinya dipimpin oleh
Pepatih Dalem
untuk Negara Kesultanan Yogyakarta, dan
Pepatih Pakualaman
buat Negara Kadipaten Pakualaman. Maka dari itu karena itu Pemerintahan Distrik Istimewa Yogyakarta memiliki jalinan yang kuat dengan Istana Yogyakarta maupun Puro Paku Alaman. Sehingga tidak mengherankan banyak personel wilayah sipil daerah yang juga menjadi
Abdidalem Keprajan
Keraton atau Puro. Walau demikian mekanisme perekrutan calon sida-sida negeri sipil kawasan loyal dilakukan sesuai mekanisme kanun perundang-undangan yang berlaku.
Kepala Area
Menurut UU Nomor 22 Waktu 1948 (yang juga menjadi landasan UU Nomor 3 Tahun 1950 mengenai pembentukan DIY), Ketua, dan Wakil Kepala Daerah Idiosinkratis
diangkat
makanya Presiden[18]
berpunca keturunan keluarga nan berwenang di distrik itu,[19]
pada zaman sebelum Republik Indonesia, dan yang masih memecahkan daerahnya; dengan syarat-syarat kecakapan, keterusterangan, dan kesetiaan, dan dengan mengingat adat istiadat di negeri itu. Dengan demikian Pemimpin Daerah Distingtif, hingga periode 1988, dijabat secara otomatis makanya Prabu Yogyakarta yang bertahta, dan Wakil Kepala Daerah Istimewa, sebatas musim 1998, dijabat secara otomatis oleh Prabu Paku Pan-ji-panji nan bertahta. Tata nama Gubernur, dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa plonco digunakan mulai tahun 1999 dengan adanya UU Nomor 22 Tahun 1999. Saat ini mekanisme pengisian jabatan Gubernur, dan Wakil Gubernur DIY diatur dengan UU 13/2012 akan halnya Keistimewaan Distrik Spesifik Yogyakarta.
Tentang daftar Kepala, dan Wakil Kepala Wilayah Solo sebagai berikut:
![]() Gubernur Daerah Tersendiri Yogyakarta ![]() |
|||||||
No. | Foto | Gubernur | Mulai jabatan | Penutup jabatan | Masa | Siaran | Wakil |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 |
![]() |
Sri Ratu Hamengkubuwono IX | 4 Maret 1950 | 3 Oktober 1988[a] | 1 | [ket. 1] | KGPAA Pakis Tunggul VIII |
2 |
![]() |
Sri Paku Alam VIII | 3 Oktober 1988[a] | 11 September 1998 | 2 |
[ket. 2] [ket. 3] |
Lowong |
3 |
![]() |
Sri Paduka tuan Hamengkubuwono X | 3 Oktober 1998 | 9 Oktober 2003 | 3 | [ket. 4] | |
9 Oktober 2003 | 9 Oktober 2008 | 4 | [ket. 5] | KGPAA Paku Alam IX (2003–15) |
|||
9 Oktober 2008 | 9 Oktober 2022 | [ket. 6] | |||||
9 Oktober 2022 | 9 Oktober 2022 | [ket. 7] | |||||
10 Oktober 2022 | 10 Oktober 2022 | 5 | [ket. 8] | ||||
KGPAA Paku Liwa X (2016–) |
|||||||
10 Oktober 2022 | 10 Oktober 2022 | 6 | |||||
10 Oktober 2022 | Petahana | 7 |
- Takrif
-
^
Tahun jabatan seumur jiwa, pegawai negara dengan NIP 010000001 -
^
Konsul Gubernur nan melaksanakan tugas Gubernur dalam jabatan Penjabat Gubernur -
^
Periode jabatan seumur hidup,
pegawai negara dengan NIP 010064150 -
^
Masa jabatan pertama. -
^
Periode jabatan kedua. -
^
Ekstensi perian jabatan kedua -
^
Perpanjangan kedua tahun jabatan kedua -
^
Masa jabatan ketiga.[20]
Keterangan
-
^
a
b
Sinuhun wafat tanggal 2 Oktober pukul 20.05 waktu Washington, DC atau copot 3 Oktober pukul 07.05 Waktu Indonesia Barat
Birokrasi dan lembaga
Di bidang pengembangan kelembagaan Pemerintah DIY telah menetap Statuta Provinsi (Perda) Nomor 5 Tahun 2008 adapun Organisasi, dan Tata Kerja Sekretariat Provinsi, dan Kepaniteraan DPRD DIY, Perda Nomor 6 Tahun 2008 akan halnya Organisasi, dan Manajemen Kerja Dinas Wilayah DIY, Perda Nomor 7 Waktu 2008 tentang Organisasi, dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi, Lembaga Teknis Daerah, dan Satuan Petugas keamanan Pamong Praja DIY; serta menerapkannya mulai tahun 2009.[11]
Instrumen kewedanan di DIY antara lain terdiri atas:[21]
- Sekretariat Distrik
- Tata usaha DPRD
- Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan)
- Dinas Kehutanan, dan Perkebunan
- Dinas Bahari dan Perikanan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Pariwisata
- Jawatan Jalan hidup Awam, Perumahan, dan Energi Perigi Daya Mineral
- Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset
- Kantor Pendidikan, Jejaka, dan Latihan jasmani
- Jawatan Jalinan, Komunikasi, dan Informatika
- Maktab Perindustrian, Bursa Koperasi, dan Operasi Boncel Menengah
- Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala sarta Manajemen Sasana)
- Kantor Pertanian
- Jawatan Sosial
- Biro Karyawan, dan Transmigrasi
- Inspektorat
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
- Bodi Kepegawaian Daerah
- Badan Kerja Proporsional, dan Penanaman Modal
- Raga Kesatuan Bangsa, dan Konservasi Umum
- Jasmani Ketahanan Alas, dan Penyuluhan
- Badan Lingkungan Hidup
- Raga Pemberdayaan Putri, dan Awam
- Bodi Pendidikan, dan Pelatihan
- Bodi Perpustakaan, dan Arsip Daerah
- Paniradya Kaistiméwan
- Sekretariat Komisi Pemilihan Awam DIY
- Rumah Sakit Grhasia
- Asongan Polisi Pamong Praja
Selain itu di DIY dibentuk Ombudsman Daerah sejak tahun 2004 dengan keputusan Gubernur. Dua dinas distrik di DIY n kepunyaan nomenklatur dengan bahasa dan aksara Jawa, ialah Jawatan Peradaban disebut
Kundha Kabudayan
(Hanacaraka:ꦏꦸꦤ꧀ꦝꦏꦧꦸꦢꦪꦤ꧀) serta Dinas Pertanahan dan Pengelolaan Ruang
Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana
(Hanacaraka:ꦏꦸꦤ꧀ꦝꦤꦶꦠꦶꦩꦤ꧀ꦢꦭꦱꦂꦠꦠꦠꦱꦱꦤ). Nomenklatur ini juga digunakan sreg kantor area tingkat kabupaten/kota di DIY.[22]
Dewan Badal Rakyat Daerah
DPRD DIY beranggotakan 55 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima hari sekali. Pimpinan DPRD DIY terdiri semenjak 1 Pembesar dan 3 Wakil ketua yang pecah dari partai kebijakan empunya jumlah geta dan suara terbanyak. Anggota DPRD DIY nan medium menyandang waktu ini adalah hasil Pemilu 2022 nan dilantik pada 2 September 2022 oleh Kepala Mahkamah Pangkat Yogyakarta di Konstruksi DPRD DIY. Komposisi anggota DPRD DIY musim 2022-2024 terdiri berasal 10 organisasi politik strategi dimana PDI Perjuangan adalah partai politik pemilik takhta terbanyak adalah 17 kedudukan.[23]
[24]Gabungan anggota DPRD DI Yogyakarta hasil Pemilihan Umum Legislatif 2022 berasal dari sepuluh organisasi politik dari 16 partai nan turut serta, dan dilantik pada tanggal 4 September 2022. Masukan kursi DPRD DI Yogyakarta pada tahun 2022-2024 didominasi oleh PDI-P dengan perincian yang tertulis dalam grafik.[25]
[26]
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD DIY dalam tiga periode terakhir.[27]
[28]
[29]
[30]
Partai Kebijakan | Jumlah Takhta dalam Hari | ||
---|---|---|---|
2009–2014 | 2014–2019 | 2019–2024 | |
PDI-P | 12 |
![]() 14 |
![]() 17 |
PAN | 8 |
![]() 8 |
![]() 7 |
Gerindra | 3 |
![]() 7 |
![]() 7 |
PKS | 7 |
![]() 6 |
![]() 7 |
PKB | 5 |
![]() 5 |
![]() 6 |
Golkar | 6 |
![]() 8 |
![]() 5 |
NasDem |
(hijau) 3 |
![]() 3 |
|
Demokrat | 10 |
![]() 2 |
![]() 1 |
PPP | 2 |
![]() 2 |
![]() 1 |
PSI |
(baru) 1 |
||
Hanura |
(bau kencur) 1 |
![]() 0 |
![]() 0 |
PKPB | 1 | ||
Total Anggota | 55 |
![]() 55 |
![]() 55 |
Jumlah Partai | 10 |
![]() 9 |
![]() 10 |
Lembaga Badal Rakyat di Daerah Eksklusif Yogyakarta dirintis dengan pembentukan KNI Daerah Yogyakarta pada tahun 1945.[31]
Pada Mei 1946 KNI Daerah Yogyakarta dibubarkan, dan dibentuk Legislator Lokal pertama di Indonesia dengan nama Dewan Daerah.[32]
Walaupun anggotanya tak dipilih melalui pemilihan umum, parlemen ini tetap bekerja menggantikan rakyat sampai waktu 1948 detik Penyerangan Belanda ke Kota Yogyakarta. Pada 1951, sehabis melampaui penyaringan umum bertingkat[33]
terbentuklah parlemen lokal nan lebih permanen dengan nama
“Dewan Perwakilan Rakyat Wilayah Istimewa Yogyakarta”
.[34]
Internal menjalankan tugas sehari-masa, DPRD DIY n kepunyaan empat tip (disebut Tip A hingga Komisi D), dengan dilengkapi Sekretariat, Awak Keperawanan, dan Badan Anggaran.
Legislator dan Senator
Daerah Istimewa Yogyakarta mengirim delapan wakil di DPR RI (sebagai legislator) dan catur wakil di DPD (misal senator).
- Daftar legislator (hasil Pemilihan umum legislatif Indonesia 2022)[35]
Nomor | Nama | Gelar (Akademis, Keimanan, Kebangsawanan, ataupun lainnya) |
Puak | Suara | Kabar |
---|---|---|---|---|---|
1 | M.Y. Esti Wijayati | – | PDI-P | 176.306 | – |
2 | A. Hanafi Rais | H., SIP, MPP. | PAN | 171.316 | – |
3 | M. Idham Samawi | Drs. H. | PDI-P | 158.425 | – |
4 | Sukamto | H., S.H. | PKB | 85.941 | – |
5 | Sukamta | H. Dr. | PKS | 73.425 | – |
6 | Andika Pandu Puragabaya | S.Psi., M.Si., M.Sc. | Gerindra | 69.925 | – |
7 | Subardi | H., S.H., M.H. | NasDem | 67.920 | – |
8 | M. Gandung Pardiman | Drs. H., M.M. | Golkar | 65.535 | – |
- Daftar senator (hasil Pemilahan umum legislatif Indonesia 2022)[36]
Nomor | Nama | Gelar (Akademis,Keagamaan, Kebangsawanan, ataupun lainnya) |
Kritik | Pengetahuan |
---|---|---|---|---|
1 | Hemas | Gusti Kanjeng Ratu | 984.234 | Permaisuri Tuanku Yogyakarta Perian IV |
2 | Hilmy Muhammad | Dr. H., MA. | 299.164 | Perian I |
3 | Muhammad Afnan Hadikusumo | – | 171.611 | Periode III |
4 | Cholid Mahmud | H, ST, MT. | 169.356 | Periode III |
Maslahat DIY
Menurut UU Nomor 3 tahun 1950 yang dikeluarkan maka itu negara bagian Republik Indonesia yang beribu ii kabupaten di Yogyakarta pada maret 1950, keistimewan DIY mengacu pada kelebihan nan diberikan oleh UU Nomor 22 Tahun 1948 yakni Kepala Daerah Istimewa diangkat oleh Kepala negara dari keturunan keluarga yang berhak di kewedanan itu puas zaman sebelum Republik Indonesia, dan yang masih menguasai daerahnya, dengan syarat-syarat kecakapan, kejujuran, dan loyalitas, dan dengan mengingat tali peranti di negeri itu.[37]
Selain itu, untuk Distrik Khusus yang berasal dari kombinasi daerah kerajaan dapat diangkat seorang Wakil Kepala Daerah Istimewa dengan mengingat syarat-syarat sama begitu juga kepala daerah istimewa. Sebab pada saat itu provinsi biasa tidak dapat memiliki wakil pengarah kewedanan. Adapun alasan kepentingan Yogyakarta diakui maka dari itu tadbir RI menurut UU Nomor 22 Hari 1948 (yang sekali lagi menjadi gudi UU Nomor 3 Tahun 1950 mengenai pembentukan DIY), ialah Yogyakarta mempunyai hak-hak dasar usul, dan pada zaman sebelum Republik Indonesia sudah mempunyai pemerintahan koteng yang berperilaku Istimewa (zelfbestuure landschappen).
Saat ini Kemustajaban DIY diatur dengan UU Nomor 13 tahun 2022 nan meliputi:[38]
- tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur, dan Wakil Gubernur;
- kelembagaan Pemerintah Negeri DIY;
- kebudayaan;
- agraria; dan
- tata ruang.
Kewenangan istimewa ini terletak di tingkatan Provinsi
Kerumahtanggaan tata prinsip pemasangan jabatan gubernur, dan wakil gubernur salah satu syarat yang harus dipenuhi calon gubernur, dan wakil gubernur yaitu bertakhta sebagai Kaisar Hamengku Buwono bagi calon Gubernur, dan bertakhta sebagai Adipati Paku Alam untuk nomine Wakil Gubernur.[39]
Wewenang kelembagaan Pemerintah Wilayah DIY diselenggarakan kerjakan sampai ke efektivitas, dan kesangkilan penyelenggaraan pemerintahan, dan pelayanan publik beralaskan prinsip responsibilitas, akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi dengan memperhatikan lembaga, dan perikatan pemerintahan sejati yang selanjutnya diatur internal Perdais.
Kewenangan tamadun diselenggarakan bagi memelihara, dan mengembangkan hasil cipta, rasa, kehendak, dan karya yang berupa nilai-kredit, warta, norma, adat istiadat, benda, seni, dan adat istiadat luhur yang mengakar internal publik DIY yang selanjutnya diatur dalam Perdais.
Dalam penyelenggaraan wewenang pertanahan Kasultanan Yogyakarta, dan Kadipaten Pakualamanan dinyatakan sebagai bodi hukum. Kasultanan, dan Kadipaten berwenang mencampuri, dan memanfaatkan persil Kasultanan, dan lahan Kadipaten ditujukan bikin sebesar-besarnya pengembangan kebudayaan, kepentingan sosial, dan kedamaian masyarakat. Kewenangan Kasultanan, dan Kadipaten dalam tata ruang terbatas pada pengelolaan, dan pemanfaatan tanah Kasultanan, dan tanah Kadipaten yang selanjutnya diatur dalam Perdais. Perdais adalah peraturan daerah istimewa yang dibentuk oleh DPRD DIY dan Gubernur untuk mengeset penyelenggaraan Kewenangan Individual. Selain itu, pemerintah menyisihkan pendanaan dalam rangka penyelenggaraan urusan Kepentingan DIY privat Kalkulasi Pendapatan, dan Belanja Negara sesuai dengan kebutuhan DIY dan kemampuan keuangan negara.
Pembagian administratif
Kewedanan Tersendiri Yogyakarta 2007
Asal usul
Kabupaten, dan Kota yang berharta di wilayah Daerah Individual Yogyakarta lagi yakni konversi bersumber Kabupaten-kabupaten Kesultanan Yogyakarta, dan Kadipaten Pakualaman. Kabupaten-kabupaten tersebut merupakan kabupaten eksekutif tanpa ada perwakilan rakyat. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah:[40]
- Kabupaten Ii kabupaten Kasultanan dengan bupatinya
KRT Hardjadiningrat, - Kabupaten Bantul dengan bupatinya
KRT Jayadiningrat, - Kabupaten Gunungkidul dengan bupatinya
KRT Suryadiningrat, - Kabupaten Kulonprogo yang beremak daerah tingkat di Sentolo dengan bupatinya
KRT Secadiningrat. - Kabupaten Ii kabupaten Pakualaman dengan bupatinya
KRT Bratadiningrat, - Kabupaten Adikarto nan bermami kota di Wates, dengan bupatinya
KRT Suryaningprang.
Rezim kabupaten dan kota
Kabupaten dan Kota yang berada di wilayah DIY sekarang ini dibentuk pada kurun waktu 1950-1951[41]
[42]
dan 1957-1958.[43]
Tidak cak semau perbedaan antara pemerintahan kabupaten, dan daerah tingkat yang berada di daerah DIY dengan di Indonesia lega biasanya. Adapun daftar kabupaten, dan ii kabupaten di wilayah DIY sebagai berikut:
No. | Kabupaten/daerah tingkat | Sentral pemerintahan | Wedana/wali kota | Luas wilayah (km²)[44] | Jumlah penduduk (2020) | Kapanewon/ kemantren |
Kelurahan/ kalurahan |
Lambang
|
Peta lokasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kabupaten Bantul | Bantul | Abdul Halim Muslih | 506,86 | 985.770 | 17 | -/75 |
|
![]() |
2 | Kabupaten Gunungkidul | Wonosari | Sunaryanta | 1.485,36 | 747.161 | 18 | -/144 |
|
![]() |
3 | Kabupaten Kulon Progo | Wates | Tri Saktiyana (Pj.) | 586,27 | 436.935 | 12 | 1/87 |
|
![]() |
4 | Kabupaten Sleman | Sleman | Kustini Sri Purnomo | 574,82 | 1.125.804 | 17 | -/86 |
|
![]() |
5 | Kota Yogyakarta | – | Sumadi (Pj.) | 32,50 | 373.589 | 14 | 45/- |
|
![]() |
Kapanewon/kemantren dan kalurahan/kelurahan
Daerah Distingtif Yogyakarta terdiri dari 4 kabupaten, 1 kota, 78 kapanewon/kemantren, 46 kelurahan dan 392 kalurahan. Sreg masa 2022, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 3.606.111 hidup dengan total luas kawasan 3.133,15 km².[45]
[46]
Pada tahun 2022, terjadi perubahan nomenklatur pembagian manajerial di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertama, kecamatan nan berada di kabupaten, menjadi
kapanéwon. Kedua, kecamatan yang ada di kota Yogyakarta, menjadi
kěmantrén. Ketiga, camat yang kreatif di kabupaten n kepunyaan panggilan hijau
panéwu
dan sekretaris camatnya menjadi
panéwu anom. Keempat, camat nan berada di kota Yogyakarta n kepunyaan panggilan
mantri pamong praja
dan sekretaris camatnya menjadi
mantri anom. Kelima, stempel desa menjadi
kalurahan. Keenam, kepala desa menjadi
alurah. Ketujuh, sekretaris desa menjadi
carik, dan kedelapan, kelurahan yang berada di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo tidak berganti jenama.[47]
No. | Kode Kemendagri |
Kabupaten/Kota | Luas Kewedanan (km²) |
Penduduk (jiwa) |
2017 | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kapanewon | Kemantren | Kelurahan | Kalurahan | |||||
1 | 34.02 | Kab. Bantul | 508,13 | 931.356 | 17 | – | – | 75 |
2 | 34.03 | Kab. Gunung Kidul | 1.431,42 | 755.977 | 18 | – | – | 144 |
3 | 34.01 | Kab. Kulon Progo | 586,28 | 445.655 | 12 | – | 1 | 87 |
4 | 34.04 | Kab. Sleman | 574,82 | 1.062.861 | 17 | – | – | 86 |
5 | 34.71 | Kota Yogyakarta | 32,5 | 410.262 | – | 14 | 45 | – |
TOTAL | 3133,15 | 3.606.111 | 64 | 14 | 46 | 392 |
Kerjasama pemerintahan
Prefektur Kyoto, sebuah kolaborasi
sister province
yang mutakadim melanglang lebih dari 25 periode
Sampai perian 2010. Pemda DIY mempunyai kerja sebagaimana distrik tak yang dituangkan dalam tiga puluh perjanjian kerja sama nan masih berlaku. Dua puluh satu buah kerja sebagaimana daerah tidak di dalam negeri, dan sembilan sisanya dengan kewedanan lain di asing distrik,[8]
seperti mana program
Sister Province
dengan prefektur Kyoto Jepang[48]
dan Negara Adegan California Amerika Serikat.[49]
Perjanjian kerja seimbang yang baru mulai 2010 dilakukan dengan delapan area di internal negeri, dan dua kerukunan dengan negeri lain di asing provinsi.[8]
Padahal partisipasi dengan pihak ke tiga (swasta), Pemda DIY memiliki panca desimal suatu perjanjian kerja sama nan masih bermain. Empat puluh enam dengan pihak ke tiga internal negeri, dan lima sisanya dengan pihak ke tiga luar wilayah. Sementara itu puas tahun 2010 ini Pemda mewujudkan empat perjanjian kerja sebagai halnya pihak ke tiga dalam kawasan, dan satu perjanjian dengan pihak ke tiga asing negeri.[8]
Pendidikan
Sejumlah Perguruan tataran di Yogyakarta;
Perkumpulan daerah
Bangunan Pusat Perhimpunan Gadjah Mada
- Perguruan tinggi Gadjah Mada (UGM)
- Perhimpunan Distrik Yogyakarta (UNY)
- Sekolah tinggi Islam Distrik (UIN) Yamtuan Kalijaga
- Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPVYK)
- Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta)
- Akademi Angkatan Udara (AAU) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Awan
- Akademi Kulit Kemenperin
- Poltekes Kemenkes
- Perguruan tinggi Pertanahan Nasional (STPN), sebelumnya bernama Akademi Agraria
Universitas swasta
- Jamiah Ahmad Dahlan (UAD)
- Jamiah Alma Ata (UAA)
- Perserikatan Arwah Jaya Yogyakarta (UAJY)
- Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY)
- Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
- Universitas Selam Indonesia (UII), merupakan perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia
- Perguruan tinggi Janabadra (UJB)
- Perserikatan Serani Konsul Wacana (UKDW)
- Universitas Menara api Buana Yogyakarta (UMBY), Sebelumnya bernama Universitas Wangsa Manggala
- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
- Perkumpulan Nahdlatul Ulama Yogyakarta (Unuyo)
- Jamiah PGRI Yogyakarta (UPY)
- Jamiah Respati Indonesia (UNRIYO)
- Universitas Sanata Dharma (USD)
- Perserikatan Sarjanawiyata Tamansiswa (UST)
- Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)
- Universitas Widya Mataram (UWM)
- Universitas Proklamasi 45 (UP45)
- Sekolah tinggi Pertanian STIPER (Instiper)
- Perguruan tinggi Sains & Teknologi Akprind (IST Akprind)
- Perkumpulan Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), sebelumnya bernama STTNAS (Sekolah Tinggi Teknologi Nasional) Yogyakarta
Sekolah tinggi
- STIE SBI
- STIE YKPN
- STMIK Akakom
- STMIK AMIKOM Yogyakarta (dulu AMIKOM)
- Sekolah Tingkatan Multi Media MMTC Yogyakarta
- Sekolah Janjang Teknologi Nuklir
- Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta (STP AMPTA)
- Sekolah Pangkat Pelancongan Ambarukmo Yogyakarta (STiPRAM)
- Sekolah Tangga Pembangunan Umum Desa (APMD)
- Sekolah Jenjang Teknologi Adisucipto (STTA)
- Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta (STTKD)
- Sekolah Jenjang Seni Rupa dan Desain Visi Indonesia (STSRD Visi Indonesia),
- Sekolah Janjang Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
- Sekolah Janjang Ilmu Kesehatan Achmad Yani Yogyakarta
- Sekolah Tinggi Agraria Kebangsaan (STPN) Yogyakarta
- Perserikatan Aji-aji Manajemen (STIM)YKPN Yogyakarta
- Sekolah Tangga Guna-guna Kesehatan Guna Bangsa Yogyakarta
- Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Alma Ata Yogyakarta
Akademi dan politeknik
- AA YKPN
- POLISENI
- POLTEKKES
- AKPER Notokusumo
- Akademi Kebidanan Yogyakarta
- Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta
- Akademi Pertanaman Yogyakarta
Pelancongan
Logo “Jogja Khusus” yang diperkenalkan pada 2022. Penggunaan aksara katai yang dominan mengilustrasikan sifat mahajana Yogyakarta yang egaliter, sejajar, dan saling bersaudara. Penulisan yang genyot dengan rupa huruf simpel yang terinspirasi berusul kaidah menulis abjad Jawa gagrag Jogja yang dominan miring melambangkan prestasi
youth,
women, dan netizen.[50]
Tamasya candi
- Candi Prambanan
- Candi Kalasan
- Situs Yamtuan Boko
- Candi Ijo
- Candi Ahmar
- Candi Gampingan
- Candi Sari
- Candi Kedulan
- Candi Sambisari
- Candi Sorogedug
- Candi Kimpulan
- Candi Gembirowati
- Candi Klodangan
- Candi Banyunibo
- Candi Morangan
- Candi Risan
- Candi Palgading
- Candi Watu Gudhig
- Candi Dawangsari
- Candi Miri
- Candi Keblak
- Candi Gebang
- Candi Barong
- Candi Pringtali
- Candi Plembutan
- Situs Mantup
- Situs Payak
- Situs Mangir
- Situs Arca Bugisan
- Situs Patung Gupolo
- Situs Gua Sentono
- Situs Sokoliman
- Situs Gondangan
- Situs Bleberan
Wisata pesisir
Wisata gua
- Gua Banteng
- Gua Banyaksongo
- Gua Bribin
- Gua Cemplong
- Gua Cerme
- Terowongan Cikal
- Gua Komersial
- Terowongan Dengok
- Gua Gebang
- Terowongan Gebangtinatar
- Gua Grengseng
- Gaung Grubug
- Gua Grubuk
- Korok Jepang
- Gua Jlamprong
- Gua Jomblang
- Gua Kali Suci
- Gua Kaligede
- Gua Kebon
- Korok Kedokan
- Lubang Kesirat
- Gua Kiskendo
- Gua Langse
- Liang Maria Jatiningsih
- Gaung Mariatritis
- Gua Ngingrong
- Gua Ngobaran
- Gua Ngularan
- Gua Nogosari
- Liang Pari
- Lubang Pindul
- Gorong-gorong Ploso
- Gorong-gorong Rancang Kencono
- Korok Rancang
- Liang Selarong
- Gua Semuluh
- Gua Seropan
- Gua Sigolo-golo
- Gua Sioyot
- Gua Slisi
- Gua Sodong
- Gua Sriti
- Liang Sumurup
- Terowongan Sunan Mas
- Lubang Sundak
- Liang Tapan
- Gua Toto
Wisata belanja
- Malioboro
- Pasar Beringharjo
- XT Square
- Kasongan
- Pasar Seni Gabusan
- Pasar Satwa dan Tanaman Rias Yogyakarta (PASTY)
- Pasar Klithikan
- Ambarrukmo Plaza
- Galeria Mall
- Malioboro Mall
- Ramai Family Mall (RaFa)
- Saphir Square
- Hartono Lifestyle Mall Yogyakarta
- Sahid Yogya Lifestyle City
- Jogja City Mall
- Pasar Ngasem
Ekoturisme
- Kaliurang
- Wanagama
- Kaliadem
- Lereng Merapi
- Gisik Breksi
- Ardi Teletubbies
- Huma Buah Mangunan
- Jenggala Pinus Mangunan
- Jenggala Pinus Pengger
- Jurang Tembelan
- Jabal Bego
- Gardu Pandang Lemau Rubuh
- Selopamioro Adventure Park
- Air Ki angkat Tuwondo
- Curug Pulosari
- Air Ki angkat Sri Gethuk
- Gunung Nglanggeran
- Barap Nglanggeran
- Wisata Liwa Kalibiru
- Puncak Suroloyo
- Reservoir Sermo
Lain-enggak
- Kebun Binatang Gembira Loka
- Istana Air Ujana Sari
- Situs Warungboto
- Monumen Jogja Pula
- Museum Keraton Yogyakarta
- Museum Sonobudoyo
- Pemakaman Imogiri
- Merapi Park
- The Lost World Castle
- Kerajinan Alat peraba Manding Bantul
- Taman Kebal Yogyakarta (Pelancongan Edukasi Paruh Kota)
- Pemakaman Girigondo
- Sendratari Ramayana Prambanan (yakni sebuah pergelaran yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog, diangkat dari kisah Ramayana).
Daerah kembar
Tatap pula
- Daftar museum di Yogyakarta
- Daftar Kewedanan Indonesia
- Kasultanan Yogyakarta
- Kadipaten Paku Alaman
- Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
- Daftar tokoh Yogyakarta
- Susuk Ombudsman Swasta Daerah Tersendiri Yogyakarta
- Masakan Jawa
- Rekaman Faedah dan Pemerintahan Provinsi DIY
- TransJogja
Galeri
-
Terminal
Yogyakarta International Airport (YIA)
di Kulonprogo -
Belalang gawang, gorengannya menjadi makanan khas Gunungkidul
-
Kalibiru National Park, adalah spot wisata alam cak bagi selfie, gathering dan acara-program outdoor lainnya.
Mualamat
Referensi
-
^
Sesuai UU 13/2013 adapun keistimewaan DIY, nama yang digunakan yaitu Sultan Hamengku Bawono, minus pembukaan “Sri” didepannya, sonder ada bilangan sultan ke…. pada bagian belakangnya -
^
Sesuai UU 13/2013 tentang keistimewaan DIY, merek yang digunakan yakni Adipati Paku Tunggul, sonder frasa “Sri Paduka” didepannya, tanpa ada bilangan adipati ke…. plong bagian belakangnya -
^
“Besaran Penghuni Menurut Kabupaten-Kota di DI Yogyakarta”.
www.yogyakarta.bps.go.id
. Diakses tanggal
18 Maret
2022.
-
^
a
b
“Jumlah Pemeluk Agama Kawasan DI Yogyakarta 2022”.
www.bappeda.jogjaprov.go.id
. Diakses tanggal
18 Maret
2022.
-
^
a
b
“Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa”.
-
^
“Penunjuk Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2022-2021”.
www.bps.go.id
. Diakses rontok
26 November
2022.
-
^
“Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN Falak.A 2022”
(PDF).
www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal
11 Februari
2022.
-
^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
horizon
ozon
p
q
r
s
t
u
ILPPD Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta Perian 2010 -
^
Kata sandang ini merupakan modifikasi dari artikel RPJMD Daerah Individual Yogyakarta 2009-2013 (Pergub Negeri Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2009) dan permakluman Sri Sultan Hamengkubuwono di depan Komisi II DPR RI kapan RDP RUU Keistimewaan DIY -
^
Penetapan tanggal ini adalah yang sering dipergunakan secara umum, walaupun sepatutnya ada baru dimulai pada 6 Januari 1946 dan berakhir pada 15 Agustus 1950 sore perian. Kedua copot nan terakhir ini jarang digunakan dan jarang yang merujuk. Namun jikalau kita melihat dan membandingkan berbagai dokumen nan ada, maka akan terpandang dua tanggal nan ragil inilah nan dipergunakan. -
^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
Artikel ini yaitu modifikasi dari artikel RPJMD Daerah Khas Yogyakarta 2009-2013 (Pergub Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2009) -
^
ILPPD Pemda Provinsi Khas Yogyakarta Tahun 2010 -
^
Kantor Pariwisata DIY Targetkan Kunjungan Wisata Boleh Meningkat 15 Persen, http://www.tribunnews.com/regional/2015/01/26/dinas-pariwisata-diy-targetkan-kunjungan-wisata-bisa-meningkat-15-persen -
^
“Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Kawasan Istimewa Yogyakarta”
(PDF). Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan, Tata usaha Jenderal Kementerian Pendidikan dan Peradaban. 2022.
-
^
“Kewarganegaraan, Suku Nasion, Agama, dan Bahasa Sehari-perian Penduduk Indonesia 2010”. Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal
8 Juni
2022.
-
^
“Bahasa di Negeri Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Bahasa dan Denah Bahasa di Indonesia
. Diakses tanggal
23 Mei
2022.
-
^
Statistik Kebahasaan 2022. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2022. hlm. 4. ISBN 9786028449182.
-
^
bukan dipilih -
^
dinasti/keluarga kerajaan (berkarakter turun temurun/ascribed martabat) -
^
Karena masa jabatan kedua nan diperpanjang sudah habis sreg sungkap 10 Oktober 2022 pukul 00.00 WIB maka Kementerian Dalam Wilayah menunjuk M. Ichsan, Sekretaris Distrik Tunggal Yogyakarta, menjadi Pelaksana Tugas Gubernur sampai Gubernur mengucapkan dilantik Kepala negara Indonesia -
^
“Pintu Pemda DIY”. Pemerintah Daerah Distingtif Yogyakarta.
-
^
“Perubahan Nomenklatur Kelembagaan Kabupaten/Kota di DIY – Berita”. Pemerintah Wilayah Istimewa Yogyakarta. Diakses copot
2021-03-21
.
-
^
Humas (02-09-2019). “Pelantikan Anggota DPRD DIY 2022-2024, Gubernur Sampaikan Harapan Besarnya”. DPRD DIY. Diakses copot 22-09-2019.
-
^
Kuntadi (02-09-2019). “55 Anggota DPRD DIY Dilantik, 2 di Antaranya Anak Amien Rais”.
iNews.id
. Diakses copot 22-09-2019.
-
^
Humas (02-09-2019). “Pelantikan Anggota DPRD DIY 2022-2024, Gubernur Sampaikan Tujuan Besarnya”. DPRD DIY. Diakses tanggal 15-01-2020.
-
^
Kuntadi (02-09-2019). “55 Anggota DPRD DIY Dilantik, 2 di Antaranya Momongan Amien Rais”.
iNews.id
. Diakses tanggal 15-01-2020.
-
^
“BUKU PROFILE ANGGOTA DPRD DIY PERIODE 2022-2024”.
kpu.go.id. KPU Kewedanan DIY. 03-09-2019. Diakses rontok 22-09-2019.
[
pranala bebas tugas permanen
]
-
^
“SK PENETAPAN Singgasana DAN CALON Terpilih ANGGOTA DPRD DIY PEMILU TAHUN 2022”.
kpu.go.id. KPU Kewedanan DIY. 10-08-2019. Diakses copot 22-09-2019.
[
pranala nonaktif permanen
]
-
^
Abdul Hamied Razak (13-05-2019). “Ini Daftar Lengkap Perolehan Takhta DPRD DIY di Tiap Parpol”.
harianjogja.com. JOGJAPOLITAN. Diakses tanggal 22-09-2019.
-
^
Humas (02-09-2014). “Inilah Anggota DPRD DIY musim jabatan tahun 2022 – 2022”. DPRD Kewedanan DIY. Diakses tanggal 22-09-2019.
-
^
Amanat 30 Oktober 1945 -
^
Mualamat Nomor 18 Musim 1946 -
^
P.J. Suwarno. (1994) Hamengku Buwono IX dan Sistem Birokrasi Pemerintahan Yogyakarta 1942-1974: sebuah tinjauan bersejarah. Yogyakarta: Kanisius -
^
Tata nama yang diberikan maka itu UU Nomor 3 Musim 1950 -
^
Ini 8 Caleg yang Lolos ke Senayan dari Dapil DIY, Hanafi Rais Elus Kedua Suara minor Terbanyak -
^
Ini Dia 4 Senator Yogyakarta Lolos Senayan -
^
Paragraf ini dibuat berdasarkan UU Nomor 22 Waktu 1948 tentang UU Buku Tadbir Daerah berikut dengan Penjelasannya -
^
(pasal 7 ayat (2) -
^
(pasal 18 ayat (1) huruf c) -
^
Kata sandang terdahulu -
^
Pembentukan Kabupaten dengan UU Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten internal Lingkungan Kawasan Istimewa Yogyakarta jo UU Nomor 18 Tahun 1951 Peralihan Undang-undang Nr 15 tahun 1950 Republik Indonesia Untuk Penggabungan Kewedanan-provinsi Kabupaten Kulon-Progo dan Adikarto dalam Mileu Wilayah Partikular Yogyakarta menjadi Satu Kabupaten dengan keunggulan Kulon Progo. UU Nomor 15 Periode 1950 diberlakukan dengan PP Nomor 32 Periode 1950 -
^
Pembentukan Kota dengan UU Nomor 16 Tahun 1950 akan halnya Pembentukan Provinsi-kewedanan Kota Besar dalam Mileu Kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan dalam Kawasan Istimewa Yogyakarta. UU Nomor 16 Periode 1950 diberlakukan dengan PP Nomor 32 Tahun 1950. -
^
Wilayah enklave Provinsi Jawa Tengah nan berada di dalam wilayah DIY dilepaskan dari Provinsi Jawa Tengah dan dimasukkan ke dalam wilayah DIY plong kabupaten nan melingkungi area enclave tersebut dengan UU Sementara Nomor 5 Masa 1957 yang ditetapkanmenjadi UU Nomor 15 Musim 1958 -
^
“Kode dan Data Wilayah Administrasi Tadbir (Permendagri No.137-2017) – Kementerian Dalam Negeri – Republik Indonesia”.
www.kemendagri.go.id
(dalam bahasa Inggris). Diarsipkan berasal versi masif rontok 2022-04-29. Diakses tanggal
2018-07-09
.
-
^
“Peraturan Menteri Privat Negeri Nomor 137 Musim 2022 tentang Kode dan Data Daerah Administrasi Rezim”. Kementerian Dalam Distrik Republik Indonesia. Diarsipkan dari varian jati copot 29 Desember 2022. Diakses tanggal
3 Oktober
2022.
-
^
“Statuta Nayaka Intern Negeri Nomor 72 Waktu 2022 tentang Persilihan atas Permendagri nomor 137 Musim 2022 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan”. Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan berbunga versi asli
(PDF)
tanggal 25 Oktober 2022. Diakses tanggal
15 Januari
2022.
-
^
Nur Rohmi Aida. Sari Hardiyanto, ed. “Saat Kecamatan di DIY Disebut dengan Kapanewon di 2022… Halaman all”.
KOMPAS.com. Kompas Cyber Ki alat. Diakses tanggal
2019-12-03
.
-
^
“Kyoto prefecture List of Friendly and Sister City”. Diarsipkan dari versi asli rontok 2007-02-17. Diakses copot
2010-04-03
.
-
^
“BILL NUMBER: SCR 23 CHAPTERED”. Diarsipkan terbit versi tahir tanggal 2003-07-25. Diakses copot
2010-04-03
.
-
^
“Ini Makna dan Filosofi di Balik Tera Baru ‘Jogja Distingtif‘“.
Tribun Jogja
. Diakses rontok
2021-02-25
.
-
^
“Kyoto prefecture List of Friendly and Sister City”. pref.kyoto.jp. Diakses tanggal
2011-02-07
.
-
^
“California’s Sister-State Relationship with Special Province of Yogyakarta, Indonesia”. senate.ca.gov. Diakses tanggal
2020-01-06
.
-
^
“Gyeongsangbuk-do Province Website”.
-
^
Biro Kerjasama (2006).
Bunga Oplos Kerjasama Asing Provinsi Propinsi DIY. Yogyakarta: Pemerintah Propinsi DIY.
-
^
“Archived copy”
(PDF). Diarsipkan mulai sejak versi masif
(PDF)
tanggal 2022-08-16. Diakses rontok
2016-06-23
.
Pranala luar
Wikisource mempunyai naskah zakiah nan berkaitan dengan kata sandang ini:
-
(Indonesia)
Situs web resmi
-
(Indonesia)
Memoar Demografi Yogyakarta -
(Indonesia)
Profil Ekonomi Yogyakarta -
(Indonesia)
Profil Tamasya Yogyakarta -
(Indonesia)
Ekonomi Regional Yogyakarta -
(Indonesia)
Statistik Regional Yogyakarta
|
Jawa Tengah | Jawa Tengah | Jawa Tengah |
![]() |
Jawa Tengah |
![]() |
Jawa Tengah | ||
|
||||
![]() |
||||
Besar Hindia | Samudra Hindia | Samudra Hindia |
Koordinat:
7°52′S
110°25′E
/
7.867°S 110.417°E
/
-7.867; 110.417
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta